Stop Menimbun Utang Kartu Kredit

Perencanaan keuangan di Indonesia dinilai masih sangat rendah. Boro-boro melakukan manajemen keuangan jangka panjang, seringkali belanja harian tak terkendali dan menggerus tabungan. Itu kalau tidak berutang.

Masalahnya, karakter masyarakat Indonesia terhadap manajemen keuangan masih jauh dari ideal, malah bisa dibilang buruk. Apalagi, pandangan masyarakat Indonesia secara umum terhadap produk-produk perbankan, seringkali salah kaprah dan menyebabkan berbagai masalah sistemik dalam sistem ekonomi.

Contohnya, penggunaan kartu kredit. Memang kartu kredit sekilas memiliki fungsi utama sekedar memberikan utang kepada pemiliknya. Namun kenyataannya, tak sedikit pemegang kartu kredit yang kesulitan mencicil tagihan bulannya lantaran terlilit jumlah utang yang sangat besar.

Boro-boro membayar cicilan pokok utang. Kadang-kadang, membayar cicilan bunganya saja sudah kesulitan.

"Itu bisa terjadi karena pengelolaan keuangan di Indonesia yang masih kurang," ujar Country Business Manager Citi, David Gormley di Jakarta, Kamis (20/8/2009).

Akibatnya, ujar Gormley, banyak masalah seputar pengelolaan utang di Indonesia. Hal itu diakui juga oleh Peneliti Utama Senior DPNP Bank Indonesia, Zainal Abidin. Menurutnya, masyarakat umumnya belum paham fungsi produk kartu kredit yang diberikan perbankan.

"Kesalahpahaman masih terjadi dalam penggunaan kartu kredit. Sesungguhnya, kartu kredit lebih berfungsi sebagai alat pembayaran non tunai yang pembayarannya bisa dilakukan kemudian," ujarnya.

Namun, lanjut Zainal, kebanyakan masyarakat menganggap kartu kredit sebagai sarana untuk berutang. "Ini menyebabkan tidak sedikit orang yang menimbun utang," ujar Zainal.

Kondisi ini kemudian menyebabkan porsi tabungan masyarakat menjadi tergerus oleh cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya. "Jika terjadi krisis, mereka akan mengalami kesulitan finansial," ujarnya.

Tak jarang pemegang kartu kredit yang membelanjakan batas kartu kreditnya (limit) dalam periode yang sangat singkat, sedangkan untuk melunasinya membutuhkan waktu setahun, malah bisa lebih.

Kalau sudah begini, pemegang kartu kredit sendiri yang repot. Hanya karena terburu-buru menghabiskan limit untuk membeli suatu barang yang nilainya tidak sanggup dibeli dengan kondisi keuangan yang sebenarnya, repotnya bertahun-tahun untuk melunasinya.

Contohnya seorang wanita bernama Indi yang diwawancara detikFinance. Wanita berusia 28 tahun ini memiliki 8 produk kartu kredit dari berbagai bank.

Awalnya, ia berhasil membagi penggunaan masing-masing limit 8 kartu kreditnya dengan baik. Namun karena berbagai alasan, ia menghabiskan seluruh limitnya yang totalnya senilai Rp 30 jutaan.

Alhasil, ia kini sibuk mengurusi cicilan kartu kreditnya tiap bulan tanpa memiliki kesempatan belanja dengan 8 kartu kredit yang dimilikinya.

"Semuanya sudah diblokir. Jadi sekarang saya harus membayar cicilan 8 kartu kredit itu tiap bulan tanpa bisa belanja lagi pakai kartu-kartu itu," ujarnya.

Pengakuan Indi, repotnya adalah karena cicilan 8 kartu kredit itu disertai bunga yang tidak sedikit jumlahnya. Dengan gajinya yang hanya Rp 4 jutaan per bulan, ia mengaku kerepotan membayar tunggakan semua kartu kreditnya.

Indi kini berencana mencari pinjaman retail seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA) senilai Rp 30 juta untuk menutup tunggakan 8 kartu kreditnya.

"Sekarang yang penting bagaimana ini lunas dulu. Kalau bunga KTA kan lebih kecil, jadi saya masih bisa menanggung cicilannya tiap bulan. Kalau cicilan kartu kredit itu kan bunganya mahal," keluhnya.

Nah, bagi pengguna kartu kredit, sebagaimana dikatakan Zainal, sebaiknya fungsikan kartu kredit sebagai alat pembayaran non tunai bukan sarana berhutang.

Dengan menempatkan kartu kredit sebagai alat pembayaran non tunai, pemegang kartu kredit akan belanja pakai kartu kredit tidak melebihi kemampuan mencicil tiap bulannya.

"Ini bukan cuma untuk kepentingan bank, tapi nasabah kartu kredit juga," ujar Zainal.


www.detikFinance.com

Bisnis Kotak Kado

Melihat kotak kado yang beredar di pasaran membuat Belleza Indrawan "gemas". Menurutnya, kertas yang digunakan sebagai bahan dasarnya tidak kokoh dan desainnya kurang menarik. Wanita kelahiran tahun 1973 ini lalu mencoba membuatnya sendiri, dengan kertas yang diproduksi kakak iparnya. Sejak itulah ia yakin dan berniat berbisnis di bidang ini.

Berbekal ketrampilannya berkreasi dan kertas berwarna menarik serta kokoh, ia lalu berusaha menawarkan kotak kado buatannya ke sebuah galeri di Kemang. Hasilnya, ia mendapat pesanan 200 kotak sekaligus. "Waktu itu, semuanya masih saya kerjakan sendiri, sampai saya terbungkuk-bungkuk mengerjakannya," tutur Belleza sambil tersenyum, mengenang momen akhir 1997 itu.



Untuk melebarkan sayap, ibu dua anak ini juga menawarkan kotak kadonya ke departement store, dan sejak itu kotak buatannya dijual pula di beberapa pertokoan itu, antara lain Metro. Banyaknya peminat kotak kado ini membuat Belleza banyak menerima pesanan dari luar kota, termasuk Semarang, Surabaya, dan sebagainya.

Tak hanya itu. Permintaan mengajar untuk pembuatan kotak kado berdatangan dari berbagai kota di Indonesia, antara lain Medan, Surabaya, dan Semarang. Namun, kesibukannya memenuhi pesanan pelanggan ditambah tenaga kerja yang masih sedikit membuatnya belum bisa memenuhi permintaan itu. "Saya sampai berkali-kali dibilang pelit, enggak mau membagi ilmu. Saya seperti artis, dapat surat dari penggemar hampir tiap hari, banyak banget, di antaranya ya, 'surat cinta' itu," ujarnya sambil tertawa.

Setelah akhirnya bisa mendelegasikan sebagian pekerjaannya, sarjana ekonomi ini punya waktu luang dan melayani permintaan mengajar. Awalnya, ia mengajari anak-anak di sebuah SD swasta di Jakarta. Dari situ Belleza melihat, ternyata anak-anak SD sudah jenuh mempelajari ketrampilan yang selama ini diajarkan di sekolah. Lalu, ia juga mengajari perkumpulan ibu-ibu AURI di Halim Perdana Kusuma. "Saya juga mengajari polwan-polwan di beberapa Polres. Lucu juga, tangan mereka yang biasanya pegang senjata jadi pegang pita, kelihatan kaku."

Istri dari Yusca Indrawan ini juga pernah mengajari ibu-ibu rumahtangga di Pati, Jawa Tengah. "Sebenarnya, tidak sedikit ibu rumahtangga yang ikut suaminya bertugas di daerah, ingin punya kegiatan tapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Nah, belajar menghias wadah untuk hantaran ternyata sangat bermanfaat bagi mereka. Saya senang bisa membantu, apalagi ternyata hal ini bisa menghasilkan uang bagi mereka," ujar Belleza yang sudah menerbitkan buku pertamanya tahun 2006, Kreasi Wadah Hadiah.

Materi kursus yang diberikan Belleza memang berkembang, tak hanya cara membuat kotak kado, melainkan juga berkreasi menghias wadah. "Wadah yang dihias bisa apa saja yang ada di rumah, tidak harus kotak kado. Keranjang atau loyang juga bisa jadi wadah cantik untuk hantaran, dan tidak memakan biaya mahal. Inilah yang membuat ibu-ibu peserta kursus menyukainya," ujar Belleza yang untuk Lebaran mendatang, mendapat pesanan kotak kado dari Kuala Lumpur beberapa ribu buah.


www.kompas.com

Tips Pemula Berbisnis

Jangan takut gagal ketika baru saja memulai usaha. Yang penting pede, dan teruslah bermimpi!

Mengapa kini banyak orang mulai memilih membuka usaha sendiri? Tentu banyak sekali alasan yang melatarbelakanginya. Salah satunya faktor kebutuhan yang makin meningkat, seiring kenaikan harga di segala bidang.

Kendati demikian, menurut Fauziah Arsiyanti, SE. MM. Dip IFP, Adviser Personal Financial Services dari First Principal Fiancial, keinginan berwirausaha ini tak hanya dilatarbelakangi faktor ekonomi saja. "Mereka yang hidup berkecukupan pun mau berwirausaha karena ingin mengaktualisasikan diri, tanpa perlu meninggalkan keluarga dengan bekerja di luar rumah," ujar perempuan yang kerap disapa Zizi ini.

Misalnya, seorang perempuan yang sudah lama bekerja kantoran, merasa kariernya tak berkembang, dan ia pun bosan jika tinggal di rumah hanya mengurus anak saja. Nah, dengan berwirausaha, "Ia jadi makin terbuka, pintar mengatur uang, bisa mencari target pasar, tahu cara berpromosi, bahkan membuat produknya sendiri. Ia jadi lebih berkembang dari sebelumnya."

DARI HOBI JADI BISNIS
Akan tetapi, Zizi menambahkan, bisa saja seseorang berkarier bagus, namun ia membutuhkan tantangan lain di luar rutinitasnya, lalu memutuskan berwirausaha. "Dengan bekerja kantoran, ia memiliki net working yang baik. Hal ini bisa menjadi modal ketika memutuskan berwirausaha, sehingga ia punya banyak klien."

Faktor lain yang juga kerap dijadikan alasan berwirausaha, yaitu hobi. "Banyak orang merasa menemukan kepuasan batin dengan berwirausaha yang didasari hobinya." Di samping itu, faktor anak pun biasanya menjadi alasan para perempuan memutuskan berwirausaha. Namun, Zizi mengingatkan, meski anak dapat diasuh sendiri, tetap harus fokus dengan usahanya agar semua dapat berjalan lancar.

Lalu, usaha apa saja yang dapat dilakukan di rumah? Menurut Zizi, berbagai usaha dapat dilakukan. Membuka les privat, salon, spa, pijat dan aromaterapi, menerima jahitan, membuka butik, kantin, katering, dan membuat kue, bahkan membuat website atau blog. Berikut tips dari Zizi, yang harus diperhatikan ketika akan memulai usaha bagi para pemula:

1. Miliki Mimpi!
Bermimpilah jadi pengusaha sukses, punya uang banyak, bisa liburan ke luar negeri dan tempat-tempat eksoktis, atau tak perlu memikirkan pekerjaan lagi karena sudah punya banyak uang. Lalu bayangkan, dari mana uang itu bisa mengalir ke rekening Anda, atau dari usaha apa agar bisa sukses. Apakah akan jadi pengusaha restoran, garmen, atau lainnya? Bayangkan secara jelas, dan sedetail mungkin. Semua kesuksesan berdasar dari mimpi. Jadi, jangan takut berkhayal atau bermimpi.

2. Obesi dan Hobi
Apa, sih, hobi Anda? Memasak, menjahit, atau mengajar anak-anak? Nah, Anda harus bisa menjalankannya dengan hati. Jadi, yang Anda lakukan memiliki jiwa, nyawa, dan nilai. Semua yang dilakukan dengan hati, pasti akan lebih lancar dijalankan.

3. Lihat Kenyataan
Setelah berkhayal, kembalilah ke realita. Kepala boleh di langit, tetapi kaki harus tetap menjejak bumi. Mulailah dari yang Anda punya, dan jangan membandingkan dengan milik orang lain. Jika mampu memasak dan hasilnya disenangi orang rumah, Anda berbakat membuka katering. Atau, sabar melatih anak, mampu dan terlatih mencarikan solusi bagi anak-anak yang kurang fokus belajar? Jadilah guru les dan pembimbing.

4. Buat Rencana Bertahap
Mulailah membuat rencana bertahap. Buatlah kondisi dari nol dengan satu syarat, selalu melihat ke depan. Misalnya, tak punya uang tapi punya modal kemampuan. Jika punya uang Rp 500 ribu dan pintar masak, apa yang akan dilakukan agar bisa menghasilkan lebih. Lakukan bertahap, perlahan, sesuai kemampuan. Jika dilakukan dengan benar, lambat laun keuntungan akan mengikuti Anda.

5. Susun Berbagai Rencana
Ketika usaha mulai berjalan, jangan hanya memiliki satu rencana saja. Buat juga rencana B, C, atau D. Misalnya, setelah membuka warung tapi sepi pengunjung, mulailah berpikir kreatif dan jalankan rencana B. Jangan menunggu orang datang, tapi harus menjemput bola dan tawarkan kemudahan lain. Misalnya, memberi pelayanan delivery service. Jika rencana B ternyata belum berhasil, jalankan rencana C, dan seterusnya.

6. Buat Anggaran
Jika usaha sudah berjalan, buat anggaran pengeluaran dan pemasukan dengan rapi. Pisahkan antara pemasukan dan pengeluaran dari gaji suami atau istri untuk biaya sehari-hari, dengan hasil usaha. Sebaiknya, uang dipecah ke dalam dua rekening bank, dan jangan masuk ke dompet, agar tidak boros dan mudah melihat laba yang didapat.
Jika tak membuat anggaran dan hanya tambal sulam, Anda tak akan bisa melihat laba yang diraih. Yang ada, Anda justru tidak tahu apakah usahanya sukses atau gagal. Dengan membuat anggaran yang tepat, kesalahan yang muncul akan bisa dicari penyebabnya, dan dapat segera diperbaiki.


www.kompas.com

Tips Toko Online

Sekarang ini, untuk berjualan tidak perlu punya toko. Lewat dunia maya pun, Anda bisa menjajakan produk. Bahkan, toko online punya banyak kelebihan. Sudah murah, calon pembeli pun bisa datang dari mana saja. Inilah tips membuat toko online agar memikat pelanggan.

1. MEMILIH TEMPAT
A. Gratisan
Ada beberapa tempat yang menyediakan fasilitas gratisan seperti blogger.com (blogspot), multiply.com, wordpress.com. Pada awalnya, fasilitas gratis ini adalah tempat kegiatan blogging pada umumnya seperti berbagi cerita dan foto. Namun, dalam perjalanannya, dimanfaatkan untuk kegiatan jualan. Memakai fasilitas ini cenderung mudah, bahkan sudah tersedia template tampilan yang lumayan banyak dan menarik.

B. Berbayar
Kini sudah banyak penyedia layanan toko online dengan sewa mulai Rp 750.000 per tahun dan bisa diperpanjang lagi. Harga tersebut sudah termasuk pembelian nama domain serta hosting selama setahun serta pelatihan maintenance. Dengan memakai layanan ini, toko online kita lebih serius dengan memakai alamat dan tampilan sesuai yang kita inginkan.

2. MEMILIH NAMA
Pilihlah nama domain dengan kata kunci yang gampang diingat dari jualan toko online Anda. Dengan memakai kata kunci ini, toko online kita gampang ditemui oleh pengunjung melalui mesin pencari (search engine). Misalnya saja, Anda menawarkan produk tas sekolah, pilih saja nama www.tassekolah.com.

3. BUATLAH ATURAN
Buatlah aturan dan tata cara belanja secara jelas dan mudah dipahami oleh calon pembeli seperti aturan pemesanan, pembayaran, dan pengiriman.

4. PASANG ALAMAT
Pasanglah alamat Anda, email, dan nomor telepon yang bisa dihubungi dengan jelas. Bila perlu, pasang foto Anda untuk lebih meyakinkan.

5. DAFTAR INTERNET BANKING
Pilihlah rekening bank yang memiliki jaringan nasional dan daftarkan rekening pembayaran toko Anda dengan fasilitas internet banking untuk memudahkan kontrol pembayaran dari pembeli produk Anda.

6. PENGIRIMAN
Kemas barang pesanan dengan memperhatikan segi keamananan. Pastikan barang tidak rusak sampai tujuan. Pilihlah jasa pengiriman yang terpercaya dan murah. Simpan nota/resi pengiriman untuk kontrol pengiriman.

CARA MENINGKATKAN PENGUNJUNG & PEMBELI
1. Lakukan promosi online melalui media-media iklan baris baik yang gratis maupun berbayar.
2. Bertukar link banner dengan sesama toko online.
3. Bergabunglah dengan komunitas-komunitas online.
4. Lakukan promosi offline dengan memanfaatkan kendaraan Anda atau teman, seragam kerja karyawan, kop surat, amplop, nota, kartu nama, hadiah/souvenir, dll. dengan memasang nama toko online Anda.
5. Berikan pengetahuan produk serta deskripsi produk dengan detail, jelas dan meyakinkan pengunjung untuk membeli. Tampilkan foto-foto produk semenarik mungkin.
6. Berikan penawaran-penawaran yang fantastik seperti potongan harga, hadiah, dll.


www.kompas.com

Berbisnis dengan Website

Secara sadar atau tidak, Anda pernah bertanya, "Ada website-nya?" ketika ditawari suatu produk. Itu sebabnya, promosi produk atau jasa lewat situs internet menjadi sangat penting. Memang, kini zaman sudah berubah. Calon konsumen dan penjual tidak lagi bertatap muka dalam melakukan transaksi. Mereka cukup melakukannya lewat internet.

Bisnis online tidak jauh berbeda dari bisnis biasa. Anda cukup berpikir bagaimana sebuah bisnis offline bisa sukses. Prinsip ini pun bisa Anda terapkan pada bisnis online.

1. Jenis Usaha
Langkah awal, tentukan jenis usaha yang bisa mendatangkan uang, misalnya menjual produk jasa, informasi, iklan, atau menjajakan produk orang lain. Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah bagaimana persaingan bisnis dan di mana penekanan bisnis Anda. Apakah Anda lebih mengutamakan harga, kualitas, servis, atau selling point lainnya.

2. Nama Komersial
Nama bagus biasanya pendek, mudah diingat, dan mencerminkan bisnis yang digeluti. Prinsip sama berlaku pada bisnis online. Nama domain Anda adalah nama yang akan dikenal di dunia maya. Jadi, pilihlah nama yang mudah diingat, pendek, gampang diucapkan, dan sebisa mungkin mncerminkan bisnis Anda agar konsumen akan mengingatnya, mengejanya dengan benar, dan menuliskan di web browser mereka.

3. Sewa Tempat
Banyak website memberikan informasi mengenai cara membuat, mendesain, dan memasang website di internet. Anda bisa membuatnya sendiri atau menyewa orang lain untuk melakukannya. Anda juga harus memilih web hot untuk menempatkan website Anda jadi "tuan tanah" alias pemilik domain tepercaya. Anda pasti tak ingin kehilangan pelanggan karena "toko" sering ditutup dalam rangka perbaikan, bukan? Web host yang bagus menawarkan jaminan selalu buka, bisa mengatasi traffic pengunjung yang padat, menjawab pertanyaan Anda dengan cepat, dan fasilitas menarik lain.

4. Toko Segala Ada
Coba pikirkan apa yang akan Anda lakukan dengan toko offline? Anda akan mendesain semenarik mungkin dan memudahkan konsumen menemukan yang mereka cari. Toko online yang bagus akan menjadi tempat menyenangkan untuk dijelajahi dan memberi kemudahan mencari barang yang diinginkan, misal dengan fasilitas search engine atau mesin pencari.
Desain website harus mencerminkan image atau produk yang Anda jual. Misalnya profesional, hip, upscale, dan lain-lain. Jika toko offline menawarkan pengecekan barang, menerima pembayaran dengan kartu kredit atau debet (transfer), dan punya kebijakan mengembalikan barang bila ada kerusakan, maka toko online sedianya memberikan fasilitas-fasilitas tersebut.

5. Gencar Promosi
Agar banyak dikunjungi, Anda perlu berpromosi. Misalnya, memasukkan web ke search engine, berpromosi di iklan baris, dan undang orang lain untuk masuk ke web Anda. Bisa juga dengan saling bertukar banner dengan web lain atau dengan membeli space banner di web yang banyak pengunjung. Jika ingin gratisan, cukup tulis alamat web di signature setiap mengirim e-mail. Atau, Anda bisa ikut aktif dalam berbagai grup diskusi atau forum dengan tak lupa menulis web signature.

6. Puaskan Pelanggan
Toko yang sukses pastinya memiliki customer service yang bagus. Nah, agar toko online Anda bisa memuaskan konsumen atau pelanggan, berikan berbagai fasilitas berupa informasi online, menjawab pertanyaan dengan cepat, cara pemesanan dan pembayaran mudah, pengiriman cepat dan menerima pengembalian barang yang tidak sesuai pesanan.
Informasi dan barang harus selalu update, mempercantik website dan selalu memerhatikan dari mana saja para pengunjung ini datang serta apa yang mereka lakukan dengan website Anda.

Selamat mencoba!


www.kompas.com

Perempuan Membangun Jaringan Bisnis

Bagi seorang perempuan, memulai membangun dan memelihara jaringan (networking) terkadang sangat sulit. Padahal, kekuatan networking sangatlah penting untuk memulai suatu usaha, bahkan mengakomodir karakter dasar perempuan yang gemar berinteraksi. Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Rina Fahmi Idris berbagi tips untuk membangun networking dari Forum Women in Leadership 2008 di Jakarta, Jumat (21/8). Silahkan mencermatinya.

1. Belajar dari tulisan dan film inspiratif mengenai networking. Rina merekomendasikan sebuah film berjudul 6 Degrees of Separation. Menurut Rina, film ini menceritakan bahwa sebenarnya kita itu hanya berjarak enam orang dari seseorang yang akan sangat berpengaruh tentang kehidupan kita. "Masing-masing dari kita kenal seseorang, yang dikenal seseorang dan yang akan mengenalkan seseorang kepada kita dan seterusnya," ujar putri Menteri Perindustrian Fahmi Idris ini.
2. Buatlah orang lain menjadi lebih penting daripada diri kita sehingga kita dapat membuat diri kita menjadi penting bagi mereka.
3. Secara alami, seseorang senang dan mau untuk membantu orang lain. Mintalah pertolongan dengan manis.
4. Maksimalkan setiap kesempatan pertemuan. Kita tidak akan pernah tahu kapan dan siapa yang akan kita temui dan berguna untuk kehidupan kita. "Kemanapun usahakan terlebih dulu menjabat tangan dan bisa bertukar kartu nama," tambah Rina. Sekali lagi, jangan pernah lupa membawa kartu nama saat keluar rumah.
5. Dalam acara-acara yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan kita, berupayalah untuk menunjukkan kebanggaan terhadap diri sendiri dan apa yang dikerjakan. "Jadilah diri sendiri, jangan pernah menjadi sebuah imitasi dari orang lain," tandas Rina. Selain itu, jangan pernah merasa grogi ketika bertemu dengan orang-orang yang jabatannya lebih tinggi dari kita. Berpikirlah cepat mengenai suatu topik yang akan dibicarakan bersamanya dan aktif bertanya tentang aktivitas mereka.
6. Ingatlah, siapa pun akan setia terhadap kita saat mereka sudah mengenal kita dengan baik dan percaya pada kita.
7. Beri nilai dalam hubungan kita dengan orang lain, seperti newsletter dan website jika dalam perusahaan atau organisasi, blog pribadi untuk memperkenalkan diri kita atau berbagai bentuk kartu ucapan dalam momen-momen spesial, mentraktir teman atau kenalan dan yang terpenting selalu bersikap santun dan hangat.
8. Buatlah orang mengingat kita dengan berlaku santun, menyenangkan, pro aktif dan menepati janji. Ucapan awal 'Wow!' biasanya membuat seseorang mudah diingat.
9. Yang terakhir menurut Rina, "Cara networking yang paling ampuh adalah silaturahmi," ujar Rina. Baik silaturahmi 4 mata, 6 mata secara langsung sehingga bisa saling memberikan referensi, rekomendasi, dan bertukar informasi.


www.kompas.com

Sukses Bisnis dengan Pasangan

Tak usah ragu bila Anda ingin buka usaha bersama pasangan. Anda berdua bisa tetap sukses. Kuncinya cuma dua, kok!

KOMPAK DAN SALING PERCAYA

Konon, yang menjadi unsur penting dalam kelanggengan bisnis adalah kekompakan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Nah, bisnis yang dibangun bersama pasangan mempunyai kelebihan ini. "Pasangan yang dasarnya memang sudah kompak tinggal menggunakan kekompakan ini sebagai modal untuk berpartner dalam berwiraswasta," ujar Kafi Kurnia, konsultan keuangan dan manajemen.

Selain itu, bukankah bisnis seringkali mengandung tingkat kerahasiaan tinggi yang menuntut kepercayaan? Nah, suami-istri punya modal lebih dalam hal ini, mereka saling percaya. Jadi, rahasia bisnis keluarga, seperti resep masakan bagi yang membuka restoran atau kiat manajemen yang dijalankan, tak akan terbeber kemana-mana. Mereka bisa memegang rahasianya.

SAMA HOBI DAN KESENANGAN

Modal lain yang tak kalah penting ialah mempunyai kesamaan hobi dan kesenangan. "Jadi, kalau mau membuka usaha rumah makan, ya, suami-istri tersebut harus senang masak dan makan. Paling tidak, kalau hanya satu yang hobi masak, maka pasangannya harus hobi makan. Jadi punya common interest."

Sebab, terang Kafi, bisnis keluarga tak akan sukses bila hanya mengandalkan skill."Skill, kan, bisa dicari. Kita bisa menggaji orang lain yang memiliki skill tersebut." Makanya, common interest alias punya kesamaan aspirasi sangat penting. Jangan lupa, bisnis yang dijalankan keluarga sifatnya wirausaha. Jadi, kalau mau enak menjalankannya, hobi dan kesenangan harus sama. Lagi pula, adanya kesamaan hobi dan kesenangan akan membuat bisnis berjalan dengan fun (senang).

ATASI  MASALAH
Kendati bisnis bersama pasangan banyak menguntungkan, namun bukan berarti tak bakal ada masalah. Untuk mengantisipasi timbulnya konflik, ada beberapa hal yang perlu diketahui:

- Bedakan antara urusan bisnis dan rumah tangga.

- Buat pembagian yang jelas untuk tugas dan wewenang masing-masing. Pembagian ini untuk membantu agar salah satu pihak tak merasa tersisih atau dilangkahi.

- Komunikasi antara suami istri selalu dijaga. Jangan masing-masing tenggelam dalam kesibukannya sendiri di kantor. Ide-ide baru dan keinginan masing-masing pihak harus terus dibicarakan, supaya sebelum salah satu mengambil keputusan, paling tidak ia sudah tahu keinginan pasangannya


www.kompas.com

Bisnis Busana Muslim

Jika Anda jeli, pasti bisa melihat bahwa baju muslim selalu laris dicari pembeli, terutama menjelang Lebaran. Apalagi, kini baju muslim didesain menarik sehingga tampak modis serta membuat cantik dan anggun si pemakai. Tak heran, bisnis yang satu ini selalu menggiurkan. Anda bisa menjual, mulai dari baju muslim, kerudung, hingga mukena. Asal harga yang ditawarkan terjangkau dan mengikuti tren, produk Anda akan laris manis di pasaran. Bagi Anda yang tertarik menjajal berbisnis busana muslim, sebaiknya simak tips ini.

Grosir vs Eceran
Jika punya modal besar, Anda bisa terjun sebagai penjual grosir. Artinya, Anda menjadi orang pertama yang membeli dari produsen dan menjualnya kembali dalam jumlah banyak pula. Keuntungannya, Anda bisa mendapatkan barang dengan harga sangat murah karena langsung dari sumber pertama. Namun, sebagai penjual grosir, Anda tak bisa mengambil untung terlalu besar. Pasalnya, yang terpenting bagi penjual grosir adalah barangnya terjual kembali dengan cepat. Alhasil, Anda hanya bisa mengambil keuntungan sekitar 10-15 persen.

Sebaliknya, jika hanya punya modal sedikit, Anda bisa menjadi penjual eceran. Sebagai penjual eceran, Anda bisa mengambil keuntungan 30-100 persen. Dengan membeli satu jenis barang paling banyak 1 kodi (20 potong), Anda bisa menjual kembali di butik, toko online, teman, dan kerabat atau bazar menjelang Lebaran. Asyik kan?



Desain Sendiri
Buat Anda yang memiliki kemampuan mendesain, Anda bisa terjun sebagai penjual sekaligus produsen (membuat sendiri produk yang akan Anda jual). Untuk memproduksi sendiri, Anda tak perlu memiliki konveksi sendiri kok. Anda bisa menggunakan sistem makloon. Dengan sistem ini Anda cukup menyediakan desain dan bahan.

Lalu, untuk pekerjaan menjahit, membordir, hingga pemasangan aksesoris serahkan saja kepada pihak lain dengan sistem upah. Bila Anda mengadopsi sistem makloon, risiko kerugian bisa lebih ditekan. Pasalnya, Anda tak perlu membeli alat, "memelihara" penjahit, tukang bordir, dan tukang obras sendiri. Jadi, jika produksi sepi, Anda tak punya tanggung jawab moral kepada para pekerja tersebut.

Harga Terjangkau
Langkah selanjutnya adalah menentukan segmen yang disasar, apakah Anda hanya akan menjual busana muslim khusus perempuan, anak-anak, lelaki dewasa, atau campuran dari semua itu. Jika Anda berjualan di kios mal, spesifikasi produk bisa lebih meningkat penjualan. Pasalnya, pembeli akan mendapat variasi produk spesifik tersebut lebih banyak. Namun, bila Anda menjualnya di butik, keragaman produk tentu akan membuat butik terlihat lengkap dan menarik.

Oh ya, spesifikasi yang Anda tentukan ini secara langsung juga akan menentukan harga produk yang dijual. Misalnya, Anda ingin menjual busana muslim perempuan untuk kalangan menengah ke bawah. Dengan satu desain, Anda bisa membuat atau menjual puluhan hingga ratusan model. Ini lebih menguntungkan. Pengerjaan massal membuat biaya produksi tidak terlalu besar dan harga jualnya pun tidak tinggi.

Tren Mode
Yang perlu diperhatikan, baik sebagai penjual maupun produsen, Anda harus memiliki kemampuan melihat tren. Bahkan, akan lebih baik jika Anda bisa menciptakan tren sendiri. Mengapa? Karena pakaian merupakan produk yang selalu berubah desainnya dari waktu ke waktu. Desain yang menarik dan mengikuti tren terbaru tentu akan banyak diminati pembeli. Itu sebabnya, buat Anda "si pemain baru" perlu membekali diri dengan pengetahuan soal desain, perkembangan mode, tren warna, dan model baru sesuai keinginan pasar.

Sebagai contekan, tren pakaian pada Lebaran nanti masih akan dihiasi corak batik. Khususnya batik yang bisa dipadu dengan bahan lain sehingga lebih variatif dan tidak terkesan formal. Sementara itu, busana muslim masih didominasi blus dengan panjang 15 cm di bawah lutut yang bisa dipadankan legging warna senada.

Kulakan ke sentra
Hal wajib lain yang perlu dicatat adalah tempat mendapatkan barang berkualitas dengan harga murah (jika Anda tidak memproduksi barang sendiri). Anda bisa membelinya langsung di sentra pakaian murah yang banyak berada di kawasan Kawalu (Tasikmalaya) dan Soreang (Bandung), Jawa Barat. Tempat-tempat ini terkenal sebagai sentra busana muslim.

Nah, Anda yang ingin menjajal bisnis busana muslim coba berkunjung ke sentra tersebut. Anda bisa memilih model dan harga yang sesuai dengan kebutuhan. Dijamin Anda akan mendapatkan harga supermiring sehingga keuntungan bisa berlipat-lipat.


www.kompas.com

Siap Jadi Pebisnis?

Ingin tetap punya waktu untuk keluarga sering jadi alasan banyak wanita karir untuk banting setir sebagai pengusaha. Tapi siapkah Anda berkompetisi? Jennifer Kushell, pengusaha dan penulis buku Secret of the Young & Successful, membagi tipsnya agar bisnis Anda tetap bertahan dan terus tumbuh.

1. Wajib suka
Apa pun jenis bisnis Anda, pertama-tama Anda harus menyukainya agar Anda yakin pada produk atau jasa yang ditawarkan. Misalnya saja untuk membuka bisnis restoran, sebaiknya Anda adalah orang yang menyukai kegiatan berburu makanan dan menggali resep untuk menambah cita rasa makanan.

2. Lakukan tes produk
Kelihatannya sepele, tapi tak sedikit enterpreneur yang tidak melakukan tes pasar. Misalnya saja jika Anda ingin berbisnis kue-kue kering, cobalah untuk membagikan sampel gratis kepada orang-orang di sekitar Anda agar Anda bisa mendapat masukan sekaligus mengetahui apakah produk Anda layak jual.

3. Minta bantuan
Jangan segan minta bantuan orang untuk memasarkan produk, misalnya saja menitipkan barang saat pameran. Ingatlah bahwa promosi dan kesuksesan bisnis sangat berkaitan erat.

4. Siapkan dana cadangan
Tidak semua bisnis langsung menuai untung. Misalnya saja bisnis spa yang membutuhkan waktu 3-4 tahun sebelum break event point (balik modal). Karena itu persiapkan dana cadangan.

5. Pilih lokasi
Lokasi yang mudah dijangkau dan nyaman masih jadi pertimbangan banyak orang untuk datang ke tempat Anda. Karena itu lokasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam sebuah bisnis.


www.kompas.com

Bisnis Untuk Perempuan

Selain sama-sama perempuan, apa kesamaan antara Oprah Winfrey, Sumiwilujeng "Brownies Kukus Amanda", dan Moeryati Soedibyo?

Ya, ketiganya adalah perempuan-perempuan yang sukses membuat terobosan sekaligus menjadi enterpreuneur hebat di bidangnya masing-masing. Oprah sukses di industri media antara lain lewat talkshownya yang fenomenal "The Oprah Show", Sumiwilujeng mendulang untung dari brownies kukus Amanda yang menjadi salah satu oleh-oleh kuliner favorit dari Bandung, sementara Moeryati Soedibyo merupakan pengusaha kosmetik papan atas di negeri ini.

Tentu ada banyak tokoh perempuan lainnya yang sukses berbisnis. Ketiga sosok tersebut hanyalah contoh kecil saja. Malahan, Anda pun bisa menjadi salah satunya. Apalagi, ternyata kaum hawa amat cocok berkecimpung di dunia bisnis. Simak empat alasan utama mengapa perempuan harus berbisnis, seperti yang disampaikan General Manager Yummy Food Utama, Muassis Andang dalam seminar "Perempuan dan Uang" yang digelar Nova dan BundaInbiz.

1. Memperkecil Risiko
Di masa sekarang, bukan hal asing lagi kalau dalam rumah tangga baik suami maupun istri sama-sama bekerja. Namun, tak jarang pula hanya suami yang bekerja dan jadi tulang punggung ekonomi keluarga. Nah, agar bisa semakin mendukung kebutuhan hidup sehari-hari, tak ada salahnya bila istri menjalankan bisnis dari rumah.

Dengan begitu, sumber pemasukan dari suami tetap "aman" sementera istri bisa ikut menunjang nafkah keluarga. Risiko suami ditegur kantor karena berbisnis di luar pekerjaan utamanya pun bisa dihindari. Yang perlu diingat, suami-istri saling mendukung dalam menjalankan bisnis tersebut.

2. Multitasking
Salah satu kelebihan yang dimiliki perusahaan adalah bisa mengerjakan banyak hal sekaligus (multitasking). Misalnya, memasak sambil menjaga anak. karateristik ini adalah kompetensi dasar yang dibutuhkan dalam berbisnis. "Dan ini tidak dimiliki pria," kata Muassis. Perempuan bisa menjalankan fungsi-fungsi dalam bisnis sekaligus mulai dari pemasaran, penjualan, sampai manajemen SDM.

3. Pengambil keputusan
Coba perhatikan, umumnya siapa yang akan menentukan pilihan rumah akan dibeli, perabotan dan keperluan rumah tangga, atau baju dan kemeja untuk suami. Para ibu, bukan? "Disadari atau tidak, wanita merupakan pengambil keputusan untuk hampir setiap pembelian yang terjadi," ujar Muassis.

Bisa dikatakan, perempuan adalah konsumen terbesar dari hampir semua produk yang ada di pasaran. Jika posisinya di balik perempuan sebagai produsen atau pebisnis, maka "perempuan akan lebih faham dan dapat merasakan keinginan konsumen sebagai representasi dirinya sendiri," jelas Muassis.

4. Era Informasi
Satu hal lagi yang menjadi kelebihan perempuan adalah kemampuannya membentuk networking dan berkomunikasi. Ini bisa ditunjukkan lewat komunitas-komunitas yang diikuti dan dibentuk perempuan. utamanya, di era teknologi dan informasi seperti sekarang ini. Muassis menyebutkan, sebuah penelitian di AS menunjukkan pada tahun 2000, 6 dari 10 pengguna website adalah perempuan. Bisnis online pun menjadi alternatif yang menguntungkan.

Dengan naluri berkomunikasi dan networking perempuan yang umumnya melebihi pria, Muassis optimis perempuan akan lebih sukses berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berkembang kian pesat.

Siapa tahu, dengan mengoptimalkan empat hal tersebut dan disertai perencanaan dan pengelolaan yang matang, Anda pun bisa menjadi Oprah, Moeryati, dan Sumiwilujeng berikutnya.


www.kompas.com

Bos untuk diri Sendiri

Seringkali kita berkhayal memiliki usaha sendiri dan bagaimana senangnya bisa jadi bos. Menurut data situs careerbuilder.com, setiap tahunnya ada satu juta bisnis baru yang diluncurkan, tapi 85 persennya gagal dan tutup dalam kurun waktu kurang dari lima tahun. Sebenarnya ada beberapa indikator yang bisa menunjukkan apakah Anda bisa menjadi pemilik usaha yang efektif. Untuk mengetahuinya, Robin Ryan, seorang konsultan karier, menyarankan Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

Apakah Anda seorang pemula?
Seharusnya niat untuk memulai sebuah bisnis berasal dari Anda sendiri, bukan suruhan orang lain. Nah, apakah Anda orang yang mau memulai sesuatu yang baru, mengatur dan menyiapkan semuanya hingga hal kecil?

Bisa menghadapi risiko keuangan?
Dalam bisnis selalu ada siklus dan pasang surutnya, termasuk juga dalam hal keuntungan. Begitu bisnis dimulai, Anda harus siap menghadapi pengeluaran operasional yang harus ditanggung sebelum ada pemasukan.

Punya skill bisnis?
Anda harus mahir memikat konsumen. Pelanggan yang setia dan yang baru adalah urat nadi dalam kelangsungan bisnis. Karena itu Anda harus menguasai keterampilan ini, termasuk akunting, perencanaan, operasional, penjualan, dan kepuasan pelanggan, untuk tetap bertahan.

Punya cukup stamina
Punya bisnis sendiri artinya siap bekerja keras. Bisakah Anda bekerja 12 jam setiap hari dalam seminggu?

Termotivasi pada pencapaian tertentu
Banyak pengusaha sukses yang dapat kebahagiaan dari "kemenangan" dalam menjalankan bisnis. Jatuh bangun dalam mencapai kesuksesan dianggap sebagai permainan yang penuh tantangan. Mereka merasa fun. Orang-orang dalam tipe ini punya keinginan dan passion untuk jadi yang pertama.

Apakah Anda seorang pengambil keputusan?
Pemilik bisnis dituntut untuk siap mengambil keputusan dengan cepat dan mandiri. Anda harus siap meneliti segala kemungkinan untuk meminimalkan risiko dan berani mengambil keputusan segera.

Bisa menghadapi berbagai kepribadian?
Seorang pengusaha harus membangun jejaring dengan berbagai sifat dan kepribadian manusia, termasuk pelanggan, staf, bank, vendor, hingga akuntan. Keberhasilan Anda menghadapi berbagai tipe kepribadian tersebut ikut menentukan kesuksesan usaha.

Siap tak ada pemasukan?
Buatlah daftar rinci mengenai kebutuhan yang penting untuk memulai bisnis Anda. Buat anggaran yang terpisah dengan biaya hidup keluarga dan tetapkan proyeksi keuntungan. Jangan mengharapkan untung berlipat dalam sebuah usaha yang baru tumbuh, karena itu pisahkan perencanaan keuangan keluarga Anda sebagai antisipasi terjadinya kegagalan.


www.kompas.com

Cara Menghimpun Dana

Di mana cari pinjaman untuk modal usaha? Apa syaratnya? Pertanyaan ini sering terlintas pada siapa saja yang berniat membuka atau mengembangkan usaha. Ini panduannya.

KREDIT BANK
Sejumlah bank memiliki kredit khusus yang diberi nama kredit usaha atau kredit modal kerja. Dari bank pemerintah (Bank Mandiri, Bank DKI, BNI, BRI), bank swasta nasional (BCA, BII, Bank Danamon, Bank Niaga, dan Bank Bukopin), hingga bank asing (Citibank, Standar Chartered Bank dan HSBC), memiliki kredit ini.

Untuk memperoleh kredit usaha, memang susah-susah gampang. Susah karena prosedurnya cukup ketat. Maklum, bank ingin uang mereka aman dan terus diputar. Tak heran banyak persyaratan dan dokumen yang harus dilengkapi. Mulai dari dokumen pribadi hingga surat proposal usaha, dokumen jaminan, legalitas usaha dan perizinan serta surat keterangan pembayaran pajak (SPTTahunan).

Gampang, asal tahu kunci bagaimana bank menilai seseorang atau perusahaan layak atau tidak diberi pinjaman. Bank sebenarnya memiliki pedoman dalam memberikan pinjaman, yaitu 5C:

1. Character
Alias integritas peminjam. Bank sering menolak permohonan kredit karena peminjam berkarakter jelek.Misalnya pernah membuat kredit macet di bank lain, pernah melakukan tindakan kriminal, dan lain sebagainya.

2. Capital
Ini menyangkut kemampuan peminjam dalam menyediakan modal sendiri. Misal, Anda ingin membuat pabrik. Bank hanya akan membiayai 70%, 30% lagi berasal dari modal kita sendiri.

3. Capacity
Yaitu kemampuan peminjam dalam mengelola usahanya. Untuk perusahaan perorangan, yang lebih banyak diteliti adalah pengalaman masa lalu manajemennya.

4. Condition of economy
Kondisi ekonomi juga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan bank. Apakah usaha yang Anda jalankan seiring dengan perkembangan ekonomi? Apakah usaha itu termasuk yang didukung pemerintah untuk dikembangkan?

5. Collateral
Alias objek usaha itu sendiri. Apakah objek usaha yang dibiayai bisa dijadikan agunan.

Nah, kalau lima hal itu bisa dipenuhi, bank takkan segan mengucurkan dana.

PINJAMAN KOPERASI
Jika Anda sulit menembus pinjaman bank, koperasi bisa menjadi alternatif. Untuk mengajukan pinjaman, syaratnya pun tidak terlalu sulit. Anda hanya perlu terdaftar sebagai anggota koperasi dan memiliki simpanan.

Uang yang dipinjamkan berasal dari iuran para anggota ditambah dari hasil usaha koperasi lainnya. Bunganya memang lumayan tinggi. Namun, dengan kemudahan prosedur serta tidak adanya keharusan memberikan jaminan, ini bisa dijadikan alternatif bagi para pemula bisnis.

MODAL VENTURA
Ini merupakan modal yang diberikan perusahaan yang memiliki misi mendukung finansial usaha lain sebagai mitra usahanya. Kepercayaan menjadi kunci kerja sama ini. Pasalnya, persyaratan mendapatkan pembiayaan ventura lebih lunak dibandingkan bank.

Perusahaan modal ventura umumnya tak mensyaratkan adanya agunan. Ketentuan pengembalian modal juga lebih lunak, karena didasarkan kesepakatan bersama antara penerima dan pemberi pinjaman. Dalam modal ventura, berlaku sistem bagi hasil sesuai proporsi modal masing-masing. Modal ventura cocok untuk usaha yang baru memulai aktivitas.

BUMN
Untuk mendapatkan pinjaman lunak dari lembaga ini, ada ketentuan yang harus dipenuhi. Di antaranya, usaha memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha), hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1 miliar, usaha bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan, berbentuk usaha perorangan, usaha berjalan minimal setahun dan memiliki potensi dan prospek cerah, memiliki manajemen yang baik dan menyampaikan laporan perkembangan usaha per triwulan kepada BUMN Pembina.


www.kompas.com

Tips Percakapan Bisnis

Roberta Roesch, penulis buku Smart Talk: The Art of Savvy Business Conversation, mewanti-wanti setiap pebisnis untuk menjaga alur percakapan bisnis agar tetap sederhana namun lugas. Namanya juga orang bisnis, pasti punya jadwal harian yang superpadat, kan? Karenanya, istilah KISS (keep it simple, stupid!) perlu Anda terapkan di setiap kesempatan.

Utarakanlah hal-hal yang ingin Anda sampaikan kepada rekan Anda secara langsung dan tidak berbelit-belit. Sisakan detail untuk pembicaraan di lain waktu dan pastikan bahwa ia telah menangkap "gambaran besar" omongan Anda sebelum mengakhiri pertemuan. Jadikan pertemuan bisnis Anda berbobot dan bukan sekadar membuang waktu percuma. Beberapa hal ini perlu Anda perhatikan saat membangun percakapan bisnis.

Santai tapi Serius
Meski dalam keseharian Anda terbiasa menyikapi berbagai hal dengan sikap santai, namun pola pikir tersebut harus diubah ketika pembicaraan berbelok pada soal bisnis. Dengan siapa pun Anda berbisnis, ingatlah bahwa dasar dari kerjasama tersebut adalah rasa saling percaya, dan keseriusan Anda serta rekan usaha dalam menjaga komitmen. Meski sebuah lelucon bisa berperan sebagai ice breaker, pilah baik-baik agar joke dan komentar Anda tidak bernada SARA.

Sapaan Formal
Ketika berbicara soal bisnis kepada orang yang baru saja Anda temui, usahakan menyapa mereka dengan sebutan formal, seperti Bapak, Ibu, atau Saudara. Hal ini penting untuk merebut respek dan perhatian dari orang yang bersangkutan. Sebelum ia meminta Anda memanggilnya dengan nama lain, tetaplah menyapa dengan sebutan demikian. Yang penting, jangan sampai Anda melupakan namanya apabila ia telah memberikannya kepada Anda.

Pendengar yang Baik
Meski ada banyak hal yang ingin meloncat keluar dari dalam benak Anda, jangan sampai terjebak ke dalam percakapan satu arah. Beri kesempatan pada lawan bicara Anda untuk menceritakan tentang dirinya pula. Menjadi seorang pendengar yang baik berarti Anda harus berlatih untuk menunjukkan ketertarikan yang tulus pada diri lawan bicara, dan hal-hal yang disampaikannya. Tatap matanya kala berbicara dan lontarkan komentar pada saat yang tepat.

Kendalikan Kebiasaan Buruk
Kebiasaan buruk yang merusak pemandangan, seperti berbicara dengan mulut penuh, menggaruk hidung di kala gugup, dan tidak memandang lawan bicara ketika bercakap-cakap, terkadang kita lakukan tanpa sadar. Dalam percakapan bisnis, segala hal tersebut harus dihapus karena bisa mendatangkan kesan negatif. Jangan salah, suatu kesepakatan bisnis bisa batal hanya gara-gara seseorang merasa tidak sreg dengan attitude rekannya.

Topik yang Aman
Bila Anda belum lama mengenal rekan bisnis, pilihlah topik pembicaraan netral. Jangan sampai Anda terlibat dalam perdebatan yang bisa merenggangkan hubungan. Jika mungkin, carilah topik perbincangan yang sama-sama disenangi dan dikuasai. Hindari pembicaraan tentang agama dan politik, kecuali Anda ditanya terlebih dulu secara spesifik. Jika terpaksa membahas kedua topik tersebut, pastikan emosi Anda tidak terpancing dan pembicaraan selalu berada di jalur aman.

Jangan Sombong
Godaan yang dihadapi setiap pebisnis ketika bertemu dengan seorang prospek adalah keinginan untuk mengungkap segala kelebihan yang dimilikinya. Menjual diri sih boleh-boleh saja, asalkan Anda tidak melakukannya secara berlebihan sehingga membuat lawan bicara merasa muak. Tinggalkan informasi yang semestinya cukup Anda tuangkan di dalam CV. Kalaupun ingin mengangkat diri sendiri, lakukanlah dengan intonasi ringan dan nada bergurau.

Kurangi Formalitas
Dalam pertemuan kedua atau ketika hubungan dengan rekan bisnis sudah agak cair, mulailah mengurangi derajat formalitas dalam percakapan. Namun, jangan tergesa-gesa sehingga Anda terkesan SKSD (sok kenal sok dekat). Tunggu isyarat darinya dan mulailah secara bertahap. Tak perlu tergesa-gesa menjajaki sense of humor rekan bisnis Anda. Hubungan bisa menjadi tidak enak jika ia tidak nyambung atau malah tersinggung mendengar gurauan Anda.

Mengakhiri Percakapan
Akhiri perbincangan dengan tersenyum, menyebut nama rekan bisnis—didului sebutan Bapak atau Ibu, dan jabat tangan yang mantap. Jika Anda belum saling bertukar kartu nama, ini adalah saat tepat untuk melakukannya. Bila kehabisan kartu nama, tulislah nomor telepon dan e-mail Anda di atas sehelai kertas. Atau, bisa pula Anda menyusulkan mengirim data diri lewat e-mail. Yang penting, jangan biarkan pertemuan berakhir tanpa kemungkinan untuk menjalin kontak kembali.*


www.kompas.com

Tips Memulai Bisnis

Untuk memulai usaha memang dibutuhkan modal. Namun, menurut perencana keuangan Ligwina Hananto, modal awal tak bisa ditentukan jumlah pastinya. Modal awal bisa berupa uang, barang, bahkan jasa. Bila Anda memutuskan ingin menjadi seorang konsultan seperti yang dijalani Ligwina, misalnya, bisa jadi modal awal yang dibutuhkan bukan berupa uang, melainkan sebuah komputer atau laptop.

“Saya meminjam laptop mertua ketika baru memulai bisnis. Tidak apa-apa, yang penting berani menghadapi tantangan dan menjalani secara tekun. Ketika usaha ini sudah berjalan, baru mulai merapikan rencana bisnisnya. Saya pun pernah gagal, kok, dalam berbisnis. Memang, orang cenderung takut gagal karena berurusan dengan uang,” kisah Ligwina soal ihlwal usahanya.



Oleh karena itu, Ligwina menyarankan, saat akan memulai bisnis, awali dengan membereskan hal-hal kecil terlebih dahulu di dalam keluarga. Misalnya, menstabilkan dulu kondisi keuangan keluarga. Setelah itu, tetapkan hati mengenai usaha apa yang akan digeluti. Bila bidang yang akan dijalani sesuai dengan minat dan bakat, kata Ligwina, akan lebih mudah menjalaninya.

Bahkan, imbuhnya, memulai bisnis tak akan terganjal oleh waktu. Sebelum atau setelah pensiun pun membuka usaha tetap bisa dijalankan. Kendati demikian, bila seseorang baru memulai membuka usaha di usia yang sudah lanjut, kendalanya adalah penyesuaian diri dengan realitas masa kini yang akan menjadi lebih sulit.

Tak heran bila kemudian Ligwina menyarankan, bila ingin memulai usaha, lakukan dari sekarang tanpa perlu menunggu pensiun dan usia sudah semakin tua. “Pelan-pelan sajalah membuat rencana dari sekarang, ingin punya bisnis apa sambil menabung untuk mengumpulkan modalnya. Menurut saya, sudah enggak zamannya lagi sekarang hidup hanya mengandalkan dari gaji bulanan saja,” tukasnya.

Bila seseorang tak punya bakat berwirausaha, kata Ligwina, tak perlu berkecil hati dan menyurutkan niat untuk membuka usaha sendiri. Orang tipe seperti ini bisa mengandalkan aset aktif. “Ada tiga aset yang bisa dijalankan, yaitu usaha kecil seperti membuka warung gado-gado atau toko baju anak. Lalu usaha yang lebih besar seperti menyewakan rumah petak, kamar indekos, kios, atau apartemen. Terakhir surat berharga, artinya jika punya uang besar dapat dialihkan ke surat berharga yang bisa menghasilkan uang.”

Ligwina menyarankan, sebelum pensiun, idealnya setiap orang sudah memiliki ketiga aset tadi. “Paling tidak, punya satu aset saja, deh. Jadi tidak hanya mengandalkan gaji bulanan saja; dan jangan lupa, kondisi keuangan harus tetap sehat,” ingat Ligwina. Yang tak kalah pentingnya, berapa pun besarnya gaji Anda, usahakan agar selalu ada sisa untuk ditabung.

Namun, terkadang seseorang terkena penyakit panik ketika pensiun mendapat uang dalam jumlah besar. Bila tidak punya rencana yang jelas, kata Ligwina, sebanyak apa pun uang yang dimiliki akan habis percuma. Maka, akan lebih baik bila saat ini belum merencanakan akan membuka usaha, buat rencana jangka panjang yang akan dilakukan selepas pensiun.

“Buat rencana matang, uang berjumlah besar itu akan digunakan untuk apa saja, termasuk membuka usaha, misalnya. Jika bingung, serahkan saja persoalan ini ke perencana keuangan. Agar si pemilik uang juga tahu risikonya bila hartanya diinvestasikan; dan ingat, jika ingin berinvestasi, diperlukan mental yang kuat karena risikonya juga cukup tinggi,” tutur Ligwina mengingatkan. Nah, kapan Anda berani memulai?


www.kompas.com

Kiat Memulai Usaha

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum Anda mulai terjun berbisnis agar usaha dan modal yang Anda tanamkan tidak sia-sia.

1. Minat. Pilih peluang usaha yang sesuai minat dan keterampilan yang dimiliki.

2. Jenjang Karier. Menjalani pekerjaan yang disukai akan meningkatkan jenjang karier dan tentu saja akan memengaruhi pertambahan penghasilan.



3. Kelola Uang. Adanya peningkatan penghasilan akan lebih memudahkan untuk mulai berinvestasi. Jadi, kelolalah uang sebaik mungkin.

4. Ciptakan Peluang. Lebih baik menciptakan peluang baru, dan usahakan jangan mengikuti bidang usaha yang sudah ada.

5. Kondisi Stabil. Rapikan terlebih dahulu kondisi keuangan keluarga sebelum memulai berwirausaha.

6. Buat Rencana. Pelan-pelan buat rencana usaha yang akan digeluti. Tak perlu menunggu setelah pensiun untuk merencanakan sebuah usaha.

7. Tekun. Siap menghadapi tantangan dan tekun adalah modal utama menjalankan usaha.

8. Aset aktif. Usaha kecil, bisnis properti, dan surat berharga adalah tiga hal yang sebaiknya sudah berhasil dimiliki saat masih aktif bekerja.

9. Perencana Keuangan. Tak ada salahnya berkonsultasi dengan perencana keuangan agar uang yang dimiliki tak habis percuma.


www.kompas.com

Kiat memilih Bisnis MLM

Multi Level Marketing atau MLM belakangan ini memang banyak dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam mencari penghasilan tambahan. Apakah anda salah satunya? Intip kiat ini untuk panduan Anda berbisnis!

Banyak ibu rumah tangga yang memanfaatkan waktu luangnya di rumah untuk berbisnis MLM. Bahkan ada lho, yang menjadikan bisnis MLM sebagai penghasilan utamanya. Namun, semua itu bisa terjadi jika sudah sukses pada level tertentu dari jaringan MLM yang diikuti.

Sebenarnya MLM itu apa sih? MLM adalah sebuah bisnis pemasaran atas suatu produk yang dilakukan melalui banyak tingkatan atau level, yang sering disebut dengan up-line (tingkat atas) dan down-line (tingkat bawah). Gampangnya sih, sistem pemasaran dan penjualan atas suatu produk dengan menggunakan sistem jaringan atau networking. Up-line diharuskan untuk mencari down-line sebanyak-banyaknya agar mendapatkan bonus yang berlipat.

Di Indonesia, bisnis MLM makin berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun yang menunjukkan bisnis ini mempunyai prospek yang cukup cerah di Indonesia. Alasannya, makin berkembangnya naluri wirausaha saat ini membuat orang berlomba-lomba bekerja keras untuk masa depan yang lebih baik. Kemudian budaya persahabatan dan networking di Indonesia memungkinkan bisnis MLM yang tumbuh dari jaringan dapat berkembang pesat. Faktor pendukung lain di tengah jumlah pengangguran di Indonesia yang semakin membengkak, bisnis MLM ini bisa menjadi solusi karena mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas.

Uniknya, bisnis MLM tidak seperti bisnis lainnya yang membutuhkan modal yang besar dan kemampuan yang tinggi. Setiap orang dari latar belakang apa pun dapat menjalankan bisnis ini. Karena suatu manajemen yang mengelola MLM biasanya akan memberikan tambahan pengetahuan bagi anggotanya, baik itu berupa seminar, maupun pelatihan langsung mengenai teknik-teknik pemasaran untuk menjalankan bisnis tersebut.

Lalu perusahaan MLM yang manakah yang sebaiknya kita pilih? Berikut tips khusus untuk Anda :

1. Perusahaan MLM yang dipilih sebaiknya yang tergabung dalam APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia). APLI adalah sebuah asosiasi yang mewadahi berbagai perusahaan MLM. Belum bakunya aturan hukum di Indonesia dalam mengatur penjualan langsung juga mendorong kebutuhan di antara perusahaan MLM menciptakan bersama aturan dan kode etik yang disepakati bersama. Perusahaan yang ingin bergabung dengan APLI harus memenuhi sejumlah persyaratan dan mendapat sertifikasi.

Mereka yang yang menjadi anggota APLI hanyalah perusahaan yang dianggap betul-betul memenuhi syarat sebagai perusahaan penjual langsung. Karena itulah, lewat APLI, kita juga bisa mengenali mana perusahaan yang MLM dan yang bukan. Maklum, saat ini juga ada banyak perusahaan yang bukan MLM, tetapi ikut mengaku-aku sebagai MLM untuk menarik dana dari masyarakat. Hati-hati lho akan hal ini.

2. Bila Anda ingin memiliki pelanggan tetap, maka pilihlah perusahaan yang tidak hanya menawarkan barang dan jasa yang seragam, tetapi pilihlah yang memiliki aneka ragam barang dan jasa untuk ditawarkan; dan yang terpenting, memiliki jaminan atas kualitas barang dan jasa yang dijualnya agar bisa ditukar apabila tidak sesuai dengan kualitas yang sebenarnya.

3. Pilihlah perusahaan yang para distributornya memiliki sistem keberhasilan untuk bisa sukses, di mana sistem tersebut sebaiknya harus sudah teruji dan terbukti mampu mencetak banyak orang menjadi berhasil. Idealnya, sistem tersebut hendaknya bisa dijalankan oleh orang dari berbagai macam latar belakang usia, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, bahkan oleh mereka yang tidak pernah berbisnis sama sekali. Sistem yang baik biasanya juga menyediakan alat-alat bantu usaha, seperti buku-buku kepribadian, kaset-kaset yang memberikan motivasi dan teknik, serta pertemuan-pertemuan yang bisa dihadiri. Jika ada perusahaan MLM yang menawarkan janji manis hasil besar tanpa harus kerja keras, sebaiknya Anda tinggalkan saja.

4. Nah yang terakhir, untuk menunjukkan suatu perusahaan MLM bonafide atau tidak adalah minimal dengan melihat apakah perusahaan tersebut diterima secara nasional sistem bisnisnya. Biasanya, mereka juga akan mengutarakan visi-misinya bagi kesejahteraan perusahaan dan jaringan distributornya.

Dengan demikan, harapan saya, penjelasan di atas dapat dijadikan acuan bagi Anda yang berminat untuk menjadikan bisnis MLM sebagai sarana untuk mencari penghasilan tambahan. Sebagai tambahan, kunci kesuksesan bisnis MLM adalah konsisten karena bisnis MLM dibangun dengan jaringan, dan jaringan itu hanya akan terbangun jika terus-menerus dibentuk. Jika Anda tinggalkan di tengah jalan, mungkin Anda harus mulai dari awal lagi untuk membangunnya kembali.


www.kompas.com

Kiat Bisnis Catering

Betapapun kecilnya usaha katering yang dilakukan, bisnis tersebut harus dilakoni secara serius. Artinya bisnis tersebut harus dotempatkan sebagai usaha yang tidak main-main dan tanganilah dengan cara yang profesional pula.

Banyak hal yang bisa dilakukan dapat untuk memajukan bisnis ini. Pada dasarnya setiap usaha katering sudah memiliki tips-tips yang pada umumnya sama. Seperti cara memasarkan, penetapan harga, menu atau pelayanan.

Untuk lebih detailnya, berikut dijelaskan lebih rinci tips-tips yang dapat dilakukan oleh mereka yang membuka usaha katering.

1. Pemasaran
Tentukan pasar atau menjemput bola. Tidak ada salahnya membuat brosur sebagai langkah promosi selain upaya dari mulut ke mulut. Ada baiknya mereka yang berbisnis katering ini menguasai teknologi. Sekarang era-nya internet, di mana-mana orang menggunakan internet. Tidak ada salahnya menyarankan rekan-rekan mereka untuk mem-forward iklan katering ke rekan-rekan yang lainnya.

2. Harga
Biasanya pelanggan akan lebih memilih usaha katering yang menetapkan harga bersaing. "Kalau katering itu menerima pesanan dari ibu-ibu yang tinggal di kompleks perumahan, biasanya sedikit lebih cerewet dibandingkan dengan pelanggan dari kantoran. Agar lebih mudah menarik pelanggan, tetapkan harga tidak melampaui harga standar satu porsi makanan di kawasan sekitarnya.

3. Menu
Menu bisa memabuat pelanggan tidak pindah katering adalah pilihan menu. Orang kantoran yang langganan katering cenderung tidak terlalu rewel dalam masalah menu. Asal makanan tidak basi dan enak, mereka akan langsung memakannya. Berbeda dengan pelanggan dari kalangan ibu-ibu. Mereka biasanya lebih teliti terhadap jenis makanan, menu, dan kebersihannya." Gantilah menu makanan sesering mungkin untuk menghindari kebosanan dari para pelanggan. Dengan tidak melupakan teknik pembuatan yang tetap memerhatikan segi kebersihan saat pengolahan makanan. Jangan sampai hasil pengolahan mengecewakan pelanggan.

4. Rasa
Orang akan segan untuk berpindah katering jika lidahnya sudah cocok dengan katering langganannya. Walaupun menu berubah, taste makanan harus tetap diperhatikan agar para pelanggan tidak merasakan rasa yang aneh atau berubah di lidah. Ada baiknya juga, setiap memasarkan usaha kateringnya disertai dengan menu yang tersedia saat itu untuk lebih menarik minat pelanggan.

5. Pelayanan
Hal ini juga sangat penting untuk terus memperpanjang umur usaha dan mempertahankan para pelanggan agar tidak lari ke katering lain. Menyeriusi bisnis katering tidak akan rugi jika memerhatikan banyak hal. Misalnya saja katering rumahan yang melayani katering melalui telepon, usahakan yang menjawab teleponnya jangan anak kecil. Jadikan katering ini sebagai usaha serius dan profesional. *


www.kompas.com

Cara Pria Berbisnis

Sebuah studi menunjukkan, meskipun memiliki tingkat kesuksesan lebih tinggi, wanita entrepreneur umumnya menghasilkan uang 50 persen lebih sedikit atau di bawah penghasilan pria. Hal ini tidak berarti wanita kurang produktif atau kurang efektif dalam bekerja dibandingkan pria. Jawabannya ternyata sederhana saja. Pria dan wanita memiliki alasan yang berbeda dalam membangun bisnis.

Studi yang diadakan oleh Rochester Institute of Technology menyatakan, pria dan wanita memiliki prioritas yang berbeda ketika membangun suatu bisnis. Kebanyakan pria memiliki motivasi untuk menghasilkan uang (perbandingan pria dan wanita 76 persen dan 29 persen), sedangkan wanita cenderung lebih tertarik membangun bisnis karena merasa lebih fleksibel, dapat menyeimbangkan pekerjaan dengan tugas di rumah, dapat mengisi hidupnya dengan sesuatu yang berarti, dan kebebasan untuk tinggal di rumah bersama anak-anak.

Meskipun demikian, tidak berarti wanita tidak dapat meningkatkan kemampuannya menghasilkan uang, dengan tetap berpegang pada prioritasnya. Wanita dapat belajar dari pria dengan mengambil beberapa aturan pria dalam cara yang sesuai dengan kemampuan kita, dan dengan menekankan bakat kita.

Berikut adalah 10 hal yang dapat kita pelajari dari pria dalam bisnis:

Terapkan strategi. Pria berpikir secara linier, berfokus pada pencarian solusi atas berbagai masalah, menetapkan dan mencapai tujuan, mengembangkan rencana dan melaksanakan tugas-tugasnya. Hal ini penting dalam bisnis. Jika Anda belajar menerapkan strategi, buat tujuan yang jelas, dan pastikan Anda akan mengikuti rencana yang sudah dibuat.

Just do it! Salah satu keuntungan besar yang dimiliki pria dalam bisnis adalah bahwa mereka senang mengambil risiko. Memang penting untuk bersikap hati-hati, tetapi tak ada hal buruk yang akan terjadi jika Anda belum bertindak.

Tetap fokus. Anda beruntung karena wanita dianugerahi kemampuan multitasking, dan dengan sendirinya juga multithinking. Namun, salah satu kelemahan kita adalah karena pikiran kita begitu lincah ke mana-mana, banyak pula yang dapat mengalihkan perhatian kita. Karena itu, penting untuk tetap fokus pada tujuan Anda, meskipun banyak hal yang terjadi di sekitar Anda. Di sinilah strategi akan membantu Anda.

Menepati janji. Jika Anda tidak melakukan apa yang sudah Anda janjikan, orang lain tak akan memercayai Anda dan tidak ingin berbisnis lagi dengan Anda. Bila Anda terus mengubah rencana setiap beberapa hari, Anda akan kehilangan klien, partner, dan tentunya uang.

Meminta uang itu hak Anda. Banyak wanita yang enggan meminta atau menagih uang. Meminta uang atau pembayaran adalah bagian integral dari bisnis, dan jika Anda enggan atau merasa tidak enak memintanya, Anda tak akan mendapatkannya. Yang lebih penting, bila Anda tidak menagih hak Anda, hal tersebut justru akan memberi kesan Anda tidak serius menjalani bisnis ini.

Mengharapkan hasil yang besar. Dari banyak studi, terlihat satu alasan utama mengapa pria lebih mampu menghasilkan uang dalam bisnis daripada wanita: Pria selalu mengharapkan hasil yang besar! Tantang diri Anda untuk berpikir di luar zona kenyamanan Anda. Kebanyakan orang tidak dapat mencapai tujuan karena mereka menetapkan tujuan yang terlalu rendah. Buat tujuan yang besar, dan buat hasil yang besar!

Tak perlu bersikap manis. Bersikap manis dapat membunuh bisnis Anda. Tidak berarti bahwa Anda tidak memperlakukan klien atau partner dengan cara yang baik. Namun, Anda tidak boleh berbisnis dengan orang yang memperlakukan Anda dengan buruk, yang mengatakan bahwa Anda tidak memberikan jasa atau layanan yang baik, atau bahwa Anda tidak peduli karena membuat kecewa orang lain. Berbisnis adalah berterus-terang, dan Anda harus berpikir atau bertindak seperti yang seharusnya.

Abaikan mood Anda. Wanita sering membatalkan janji, menghindari acara makan bersama, atau terlambat datang ke pertemuan karena merasa tidak nyaman, tidak punya pakaian yang pantas dikenakan, atau karena sedang cepat tersinggung. Belajarlah untuk mengatasi mood swing Anda, dan tidak membiarkannya memengaruhi sikap Anda di hadapan orang lain. Bersikap moody akan membuat orang lain tidak nyaman berada di dekat Anda.

Jangan putus asa. Ada masa-masa di mana Anda merasa tantangannya terlalu berat, atau hari-hari di mana Anda ingin menyerah. Hal ini wajar saja. Beristirahatlah bila Anda memang memerlukannya, ambillah cuti sehari, tetapi jangan putus asa. Daya tahan adalah kunci dalam bisnis. Banyak wanita yang ingin berhenti berbisnis menjelang kelahiran bayi, padahal mungkin kesuksesan sudah di depan mata.

Bisnis adalah permainan. Pria menyukai permainan, di mana ada peraturan dan trik-triknya. Pelajari aturan tersebut, dan selalu ingat dalam pikiran bahwa hal itu hanyalah sebuah permainan. Suatu hari Anda akan menang, kali lain Anda akan kalah. Namun satu hal yang pasti, hidup akan terus berlanjut, tak peduli bagaimana hasilnya.

Yang paling penting, mempelajari pikiran dan cara pria bertindak bukan berarti Anda harus menjadi seperti pria. Anda hanya perlu beradaptasi terhadap peraturan di dalam bisnis, dan menyesuaikannya dengan kebutuhan dan kemampuan kita.


www.kompas.com

Cara Termudah Memulai Bisnis

Banyak orang yang takut memulai bisnis karena beranggapan bahwa bisnis itu perlu modal yang besar, ruang yang luas, dan harus menyediakan lokasi khusus untuk tempat usaha. Padahal sebetulnya, bisnis bisa dijalankan dari mana saja. Bahkan Anda tetap bisa mendatangkan uang sambil tetap bekerja sebagai karyawan dan mengurus anak.

"Membuat bisnis itu artinya kita harus siap-siap terjun bebas. Siap-siap gagal. Dan ketika bisnis itu gagal, telan semua pahitnya, dan mari kita mulai lagi," kata Ligwina Poerwo Hananto CFP, Chief Executive Office Independent Financial Planner dari Quantum Magna Financial.

Selain pengalaman akan bertambah banyak karena menjalani bisnis sendiri, Anda pun akan lebih kreatif, ulet, tahan banting, dan bertanggung jawab. Ini juga artinya Anda membuat lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Tidak masalah jika ide kita sama dengan orang lain. Yang penting kita harus punya sesuatu yang unik supaya orang tertarik untuk datang ke tempat kita. "Setelah mendapatkan ide, baru dilanjutkan what, who, how-nya," ujar Ligwina. "What adalah apa yang akan kita jual. Who adalah kepada siapa kita menjualnya, berarti target pasarnya. Dan how adalah cara kita memasarkan produk. Harus beda dan sekreatif mungkin. Yang perlu diingat, jangan takut untuk memulai bisnis." Menurutnya, perempuan biasanya lebih kreatif dan jeli melihat pasar.

Banyak pengusaha yang memulai bisnisnya dari hobi atau kegiatannya di waktu senggang. Coba simak tujuh cara mudah memulai bisnis di bawah ini:

1. Lakukan hal yang dicintai. Keberhasilan Anda tergantung seberapa besar Anda mencurahkan hati terhadap bisnis tersebut. Jika Anda melakukan hal yang dicintai, hasrat Anda terhadap bisnis tersebut akan menjadikan Anda ahli dan gigih.

2. Dari hidup sehari-hari. Banyak pengusaha mendulang keuntungan dengan menjual hal-hal sepele yang kita temukan sehari-hari. Hal-hal yang sebenarnya penting namun orang malas melakukannya. Buatlah bisnis yang pelanggan malas melakukannya, atau tidak punya waktu untuk itu. Misalnya bisnis menyewakan tanaman untuk pertemuan atau acara-acara kawinan.

3. Hobi. Apakah teman-teman Anda pernah memuji masakan dan busana yang Anda rancang sendiri? Kenapa tidak dikembangkan saja? Jadikan hobi Anda menjadi suatu bisnis dengan mulai menjualnya kepada teman-teman Anda sendiri.

4. Ahli dalam suatu bidang. Jika pintar berbahasa Inggris atau merangkai beaded necklace, Anda juga dapat berbagi ilmu sekaligus mendapat penghasilan dari situ. Bukalah tempat kursus meski hanya di rumah.

5. Membeli hak jual. Jika Anda tidak tahu apa yang harus dijual, Anda dapat membeli hak jual produk dari suatu perusahaan. Entah itu makanan atau barang. Apalagi sekarang sudah banyak produk waralaba yang bisa Anda pilih. Pemberi hak jual biasanya memberi keleluasaan untuk mengatur jumlah modal Anda sendiri.

6. Segera mulai. Jangan menunggu waktu lama untuk berbisnis. Karena faktor mood atau perasaan bisa membuat Anda menunda rencana yang telah disusun. Segera bergerak ketika Anda sudah tahu akan menjual produk apa. Beri nama produk yang khas agar konsumen mudah mengingatnya.

7. Tes market. Tes market juga merupakan komponen yang penting jika mau berbisnis. Caranya bisa dengan mengamati perubahan gaya hidup, daya beli konsumen, dan selera konsumen. Siapa tahu Anda malah bisa menjadi pencipta tren. Ketika pasar sudah menerima produk kita, pertahankan kualitasnya. Hasil yang akan dipasarkan pertama kali menjadi poin penting yang akan dinilai oleh pasar. Jangan lupa untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk di kemudian hari.


www.kompas.com

Memasarkan Bisnis Online

Karena Anda masih berstatus karyawan di sebuah perusahaan, Anda ingin mencoba membangun usaha sampingan melalui internet. Anda yakin sistem bisnis seperti ini akan cukup berhasil, toh Anda sendiri kerap bertransaksi secara online. Contohnya saat membeli tiket pesawat, membeli ponsel atau peralatan elektronik lain, bahkan memesan cake pun Anda lakukan melalui situs yang disediakan.

Ada alasan mengapa Anda harus mulai melirik bisnis online saat ini. "Saya melihat ada potensi besar di situ. Bayangkan, ada 50 juta internet user di Indoensia. Jumlah orang yang bergaji Rp 3 juta ke atas ada sekitar 50%, dan yang bergaji Rp 7 juta sekitar 20%. Sedangkan tiak semua orang yang nonton TV adalah potential user," demikian ungkap Iim Fahima, pendiri dan direktur Virus Communication, sebuah bisnis jasa konsultasi marketing dan komunikasi online, dalam seminar Sukses Wirausaha yang diselenggarakan majalah Femina di Balai Kartini, Sabtu (18/4).



Keuntungan yang kita dapatkan dengan berbisnis secara online antara lain:
1. Menghemat biaya, karena kita tidak perlu mengeluarkan biaya sewa tempat, biaya perawatan, dan operasional toko.
2. Dapat memanfaatkan forum, blog, atau situs jejaring sosial untuk membangun awareness produk kita lebih cepat, dengan biaya yang jauh lebih ekonomis.
3. Dapat menjangkau calon pembeli di kota lain.

Namun mekanisme ini tentu juga menuntut konsekuensi strategi komunikasi yang cerdas, konsisten, dan action yang tepat. Yang membuat seseorang mau membeli produk kita di online adalah kepercayaan. Untuk membangun kepercayaan calon pembeli, Anda harus membawa identitas yang konsisten. Berikan informasi yang jelas, seperti apa dan siapa Anda, cantumkan email, nomor telepon, berikut alamat lengkap (bila perlu, cantumkan foto Anda). Untuk menambah poin plus, sediakan kolom untuk testimoni pelanggan.

Untuk mulai membangun bisnis online, Anda harus melakukan riset untuk memahami insight konsumen online secara general, dan memahami insight target audience Anda. Insight mengenai target audience misalnya:
1. Pembeli fashion untuk dipakai sendiri cenderung ingin melihat dan mencoba dulu sebelum membeli. Berikan fasilitas "lihat dulu-kalo cocok beli", dan kenakan biaya antar-tunggu.
2. Pembeli buku cenderung membeli buku yang serupa. Kirimkan informasi via email ke pembeli setiap ada buku serupa yang terbit.
3. Orang yang membeli bunga atau kado, biasanya selalu memerlukan bungkus yang cantik dan kartu ucapan. Berikan bungkus cantik, kartu ucapan gratis (berikut pilihan kata-katanya) yang bisa dilihat di online.

Lalu apa yang dicari  dan dibutuhkan orang? Anda bisa mengetahuinya dengan cara:
1. Ketikkan "google adwords" pada mesin pencari Anda, atau langsung mengetik adwords.google.com pada URL.
2. Klik pada pilihan [Keyword Tool]. Klik pada pilihan [Descriptive words or phrases] di sebelah kiri, lalu ketik kata kunci yang Anda inginkan, misalnya "fashion". Lalu klik [Get Keyword Ideas].
3. Anda akan melihat berapa banyak jumlah orang yang mencari produk "fashion" melalui Google.
4. Lakukan hal ini dengan kata kunci yang lebih spesifik, misalnya "busana muslimah". Lihat hasilnya.

Mekanisme pembelian dan pembayaran

Iim juga memberikan sejumlah tip penting seputar cara membangun dan memasarkan bisnis online. Yang pertama, "Hiduplah dengan online behaviour, karena bisnis dimana pun menuntut perilaku sesuai bidang yang kita pilih," ujar perempuan berusia 31 tahun ini.

Ini tip yang lain:
1. Berikan respons yang cepat. Online adalah medium yang dinamis, karena itu berikan respons saat itu juga terhadap pembelian, pertanyaan, hingga komplain konsumen. Untuk dapat memberikan respons yang cepat, tentunya Anda harus selalu memonitor website Anda setiap detik.

2. Buat proses pembelian yang sederhana. Dalam online, semakin sederhana prosesnya, semakin besar kemungkinan terjadinya pembelian. Tidak perlu mengharuskan calon pembeli menjadi member, menyebutkan nomor KTP dan nomor kartu kredit (tidak semua orang yang sedang menghadapi komputer membawa kartu kredit, bukan?). Apalagi memakai sistem cart seperti di website asing.

3. Cara membayar yang mudah. Di Indonesia, cara yang paling familiar bagi kita adalah membayar saat barang diterima (cash on delivery), atau transfer melalui bank. Minta pembeli mengirimkan bukti transfer sebelum mengirimkan barang. Meminta pembeli membayar melalui kartu kredit atau Paypal hanya akan merepotkan Anda.

4. Berikan sesuai janji. Dalam hal pengiriman barang, misalnya, barang yang dikirim harus sesuai yang diperlihatkan di website, dan mengirim tepat waktu. Sekali Anda mengirim barang sesuai janji, selanjutnya konsumen akan datang membeli lagi (bahkan sambil mengajak teman yang lain).

Dalam bisnis online, selalu ada kemungkinan pembeli yang tidak membayar, atau coba-coba menipu. Namun bagi Iim, hal ini tak perlu diresahkan. "Sebagai entrepreneur, kita harus berani mengambil risiko. Mungkin ada juga yang tidak mau membayar, namun tidak banyak kok jumlahnya. Anda juga bisa memberikan fasilitas 'lihat barang dulu, kalau tidak cocok boleh dikembalikan'. Berapa sih, paling Rp 20.000,- (ongkos kirimnya)," jelas finalis International Young Creative Entrepreneur of the Year 2008 yang diselenggarakan British Council ini.

Pendek kata, semua orang bisa mulai berbisnis via online. Manfaatkan fasilitas gratis seperti Facebook untuk melakukan promosi secara cepat tanpa tambahan biaya!


www.kompas.com

Blogging mengangkat Karier

Ke mana pun Anda melihat, setidaknya akan ada orang yang memegang BlackBerry atau ponsel yang bisa berinternet. Tak heran, aplikasi-aplikasi jejaring sosial di internet sangat banyak pengikutnya. Belum lagi penyedia lahan blog yang menjadi tempat curahan hati dan sebagai tempat unjuk kebolehan yang gratis.

Blog memiliki kegunaan yang sangat beragam. Fungsinya sebagai diary maya, tempat menunjukkan hasil jepretan, menunjukkan kreasi seni, berbagi informasi, bahkan berkenalan dengan orang lain. Apakah Anda sudah memiliki blog? Jika belum, kemungkinan terbesar Anda melewatkan satu hal yang bisa menjadi kesempatan untuk melejitkan karier Anda.

Mengapa blog?

Blog merupakan sarana yang amat bagus untuk seseorang yang sedang mencari pekerjaan, termasuk para fresh graduate. Pasalnya, blog menjadi tempat Anda untuk mencurahkan dan menyimpan hasil karya dalam bentuk digital. Misal, tempat Anda menyimpan hasil tulisan, hasil jepretan, bahkan hasil karya di sana. Selain Anda bisa menunjukkan kemampuan Anda, menyimpan hasil karya juga sebagai pembuktian bahwa Anda tidak gaptek. Dua hal yang amat diperlukan untuk bisa bersaing di dunia teknologi masa sekarang. Namun, perlu dipikirkan dan dipastikan bahwa blog yang Anda tampilkan mencerminkan hasil yang profesional, bukan blog yang sangat pribadi dan isinya seputar hobi dan kata-kata yang tidak sopan.

Bagaimana menyampaikan kepada calon pemberi kerja?

Salah satu hal yang ingin diketahui oleh perusahaan sebelum memberikan pekerjaan kepada pencari kerja adalah apa yang unik dari diri Anda? Jika Anda sudah memiliki blog yang banyak dikunjungi dan dibaca orang, hal ini bisa jadi nilai kunci Anda. Anda bisa mengedepankan hal ini saat wawancara kerja, misal, “Blog yang sudah saya kembangkan secara pribadi ini berisi tentang pandangan saya seputar ekonomi, dan bagaimana keluar dari situasi rumit keuangan. Saat ini ada lebih dari 700 pembaca yang selalu membaca blog saya.”

Atau cara yang lebih mudah adalah dengan mencantumkan alamat blog Anda di resume, dengan penjabaran singkat isi blog tersebut. Anda tak perlu menjadi seseorang yang sangat ahli untuk bisa menulis di blog, jangan berusaha, dan jangan berpura-pura menjadi seorang yang sangat ahli karena ini bisa berbahaya. Direkomendasikan, blog untuk mencurahkan isi pikiran Anda yang tak menyinggung SARA ataupun orang lain. Anda bisa memulai untuk menulis tentang sesuatu yang Anda sukai atau yang berkaitan dengan karier Anda.


www.kompas.com

Cara Memperoleh Pinjaman dari Bank

Saat ini, fasilitas kredit yang ditawarkan oleh bank untuk keperluan modal usaha tidak hanya ditujukan bagi perusahaan, tetapi juga perorangan. Hal ini tentu akan sangat bermanfaat bagi kita yang sedang mulai berwirausaha, dan ingin mengembangkan usaha menjadi lebih besar. Sudah saatnya kita mengambil modal bank sebagai alternatif, karena selain prosesnya tidak berbelit, suku bunganya pun cukup bersaing.

Namun tentunya bank tidak begitu saja akan mengabulkan permohonan pengajuan kredit, baik perorangan maupun korporat. Lalu apa yang menjadi bahan pertimbangan bank? Apakah jenis usaha mempengaruhi penilaian dari bank? Menurut Ayu Sari Wulandari, Business Development Group Head divisi Usaha Kecil BNI, jenis usaha sebenarnya tidak dipermasalahkan. "Industri kreatif pun, seperti pengembangan IT, atau online marketing, juga bisa mendapatkan modal dari bank. Yang penting adalah, buat business plan yang baik, lengkap dengan kajian perencanaan jangka panjang, siapa target market-nya, dan lain sebagainya," jelas Ayu dalam Seminar Sukses Wirausaha yang diselenggarakan majalah Femina di Balai Kartini, Sabtu (18/4).

Kriteria penilaian dari bank mencakup lima hal yang disebut sebagai 5C:

1. Character. Menyangkut komitmen Anda sebagai pihak yang mengajukan permohonan, bagaimana track record Anda, bagaimana gaya manajemen Anda (apakah one man show, keluarga, atau partnership).

2. Capital. Berapa besar dana pribadi yang Anda keluarkan, "Karena tidak mungkin seluruh modal berasal dari bank," kilah Ayu. Lalu struktur pemodalan (berapa jumlah modal awal yang disetor, dan laba yang terakumulasi menjadi modal), komposisi kepemilikan modal (siapa saja pemilik modal, siapa pemodal jaminan, dan apakah pemodal juga menjadi pengurus perusahaan), dan modal aset, yang terdiri atas tangible asset (tanah, bangunan, mesin, stock, dll.) dan intangible asset (merek, goodwill, nama baik, dll.).

3. Capacity. Yang dinilai antara lain: bagaimana tren hasil penjualan (naik, turun, atau stagnan), struktur biaya (fixed cost, variable cost), perbandingan biaya dan pendapatan, hutang dan tagihan (lebih besar, lebih kecil, atau setara), proyeksi arus kas (surplus atau defisit), tenaga kerja (tetap atau kontrak, bagaimana skill dan pengalamannya), hingga kapasitas produksi (jumlah produksi per hari, apakah sesuai dengan penjualan).

4. Condition.  Meliputi perijinan usaha, kondisi industri sejenis (apakah berisiko kecil, menengah, atau tinggi), prospek usaha, situasi persaingan (apakah menjadi market leader, market follower, niche market, atau single fighter), dan ini yang terpenting: apa selling point atau keunikannya (apakah mudah ditiru, atau sulit ditiru, dan sampai kapan berlangsung).

5. Collateral. Apakah ada jaminan, baik yang bersifat tangible (cash, stock, peralatan, kendaraan, dan yang sifatnya tidak bergerak seperti tanah dan bangunan), intangible (personal guarantee, company guarantee, asuransi kredit, asosiasi/koperasi penjamin, dll.).

Agar proposal pengembangan usaha Anda menarik minat bank, buatlah sedetail dan serealistis mungkin. Siapkan bahan presentasi secara singkat namun komprehensif, dengan poin-poin seperti:
1. Penjelasan tujuan pengembangan usaha.
2. Target kenaikan penjualan dan aset yang diharapkan secara rinci.
3. Faktor-faktor yang dibutuhkan untuk pencapaian target.
4. Kekuatan, kelemahan, dan peluang yang akan dihadapi dalam pengembangan usaha tersebut.
5. Jadwal dan target waktu penyelesaian rencana kerja.
6. Penjelasan pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan usaha tersebut.
7. Rencana penggunaan fasilitas kredit, dan jadwal pengembaliannya.

Syarat-syarat lain yang perlu Anda penuhi sebelum mengajukan permohonan kredit dapat Anda peroleh dari bank bersangkutan. Sebagai contoh, BNI menyediakan dua jenis kredit, yaitu BNI-Kredit Usaha Rakyat (maksimal Rp 500 juta) dan BNI Wirausaha (maksimal Rp 1 milyar). Fasilitas kredit dari BNI-KUR diberikan untuk usaha produktif dalam bentuk kredit modal kerja dan kredit investasi dengan jangka waktu kredit maksimal 5 tahun. Syarat-syaratnya:
* Warga Negara Indonesia (WNI).
* Usaha telah berjalan minimal 1 tahun.
* Mengisi formulir aplikasi dengan melampirkan fotokopi : Kartu keluarga (KK) dan KTP suami-isteri, Surat Nikah (bagi yang telah menikah), Surat ijin usaha (SIUP, TDP, HO dan SITU) atau surat keterangan kelurahan/ kecamatan, dan NPWP untuk kredit di atas Rp 50 Juta.

Bagaimana bila di tengah jalan tiba-tiba usaha Anda macet, atau Anda tidak mampu membayar cicilan ke bank? Ternyata, bank juga telah menyiapkan jalan keluarnya. "Bila debitor menghadapi risiko, bank akan melihat per kasus. Kami bisa melakukan restrukturisasi berdasarkan kasus yang dihadapi. Bagaimana pun juga kami berpikir untuk kemitraan jangka panjang," tambah Ayu.

Jadi, jika Anda memang berniat mengembangkan usaha, dan punya komitmen terhadap diri sendiri maupun bank atas kelangsungan usaha Anda, tak ada lagi hal-hal yang perlu dikhawatirkan.


www.kompas.com

Waralaba atau Usaha Sendiri

Soto Mie Leo Dozan, Kebab Baba Rafi, Sinar Garut, Bengawan Solo Coffee.... Hm, bisnis food & beverage rasanya memang tidak pernah sepi. Anda pun jadi tertarik untuk memulai usaha sendiri di bidang ini. Tetapi mungkin Anda masih bingung antara merintis usaha sendiri, atau membeli franchise (waralaba) dari usaha yang sudah ada dan cukup dikenal (seperti singkong keju, donat kentang, jagung manis, dan lainnya).

Sebetulnya mana yang lebih menguntungkan dan aman bagi pemula di bidang wirausaha, merintis usaha sendiri atau membeli franchise? Jika membeli franchise dapat dikatakan aman, apa saja yang harus dipelajari, dipersiapkan, dan dilakukan? Sebaliknya, jika lebih aman merintis usaha sendiri, sebaiknya apa yang harus kita persiapkan dan lakukan terlebih dulu? Apakah modal sebanyak Rp 20 juta cukup untuk membuka usaha makanan kecil? Dari jumlah modal awal itu, berapa kira-kira uang yang sebaiknya kita putar, dan berapa jumlah uang yang harus disimpan sebagai cadangan modal?

Memulai suatu usaha selalu dirasakan berat bagi semua orang, apalagi bagi mereka yang belum pernah melakukan atau berbisnis sebelumnya.  Itulah sebabnya banyak orang yang kemudian mengambil jalan pintas dengan membeli franchise, dengan harapan tidak terlalu berat dan menakutkan dibandingkan memulai usaha sendiri. Sebenarnya, terdapat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing usaha ini.

Satu hal pertama yang sering dilupakan oleh banyak pebisnis pemula adalah “membeli franchise” tetap sama dengan apabila kita memulai bisnis sendiri. Banyak orang beranggapan, membeli franchise adalah jaminan bahwa uangnya aman dan bisnis akan tetap berjalan.  Kenyataannya tidak demikian. Banyak yang terjadi, terutama di Indonesia, pada masa-masa euphoria franchise sekitar 3-4 tahun yang lalu, dimana usaha yang di-franchise-kan dahulu kini sudah tidak ada lagi usahanya. Atau, apabila masih ada pun hanya tinggal 1 atau 2 toko saja. Lebih parahnya lagi adalah, ada beberapa usaha yang di-franchise-kan justru kantor pusat alias franchisor-nya yang malah sudah tutup alias gulung tikar. Oleh sebab itu, berhati-hatilah. Itu sebabnya Asosiasi Franchise Indonesia atau AFI menerapkan aturan yang ketat bagi anggotanya.

Yang harus selalu diingat dan diperhatikan pula, stigma membeli franchise lebih aman daripada memulai usaha sendiri dengan cara dan merek sendiri, tidak sepenuhnya benar, khususnya di Indonesia. Seperti yang sudah diungkapkan di atas, franchise tetaplah merupakan sebuah bisnis atau usaha yang juga memiliki risiko dan harus dilakukan dengan serius dan benar. 

Apabila kita mengacu kepada proses standardisasi franchise di luar negeri, seorang franchisee (pembeli franchise) haruslah melalui proses menunggu atau waiting list, melakukan interview (wawancara) berkali-kali, sampai franchisor-nya yakin, orang tersebut layak untuk mendapatkan franchise yang diinginkan. Belum lagi memperhitungkan lokasi untuk tempat usaha ,yang menjadi salah satu ukuran terpenting suksesnya sebuah franchise. 

Seluruh proses yang dilakukan oleh sebuah perusahaan yang di-franchise-kan sebenarnya harus dilakukan oleh usaha mana pun yang meliputi pemasaran produk, keunggulan produk, lokasi penjualan, dan lain-lain. Hanya saja, banyak dari pebisnis pemula yang tidak mau atau tidak mengerti dalam melakukan persiapan awal sebuah usaha sebelum memulai usahanya itu. 

Akan tetapi, kendati proses ini sudah dijalankan, proses menjalankan sebuah usaha tetap harus dilakukan dan diawasi dengan ketat, layaknya usaha yang dilakukan tanpa franchise. Hal-hal yang diharus tetap dijaga antara lain: kualitas barang dagangan, standar layanan, standar kebersihan (untuk usaha restoran atau usaha lainnya yang memerlukan tingkat kebersihan yang tinggi), dan lain sebagainya.

Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan dari memilih franchise dibandingkan memulai usaha dengan merek sendiri?

Pertama, yang bisa diharapkan dari sebuah franchise adalah “branding” alias nama besar yang sudah disandang oleh franchisor. Dengan nama besar yang sudah disandang oleh franchisor, diharapkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap produk ataupun jasa yang diberikan sudah sangat tinggi. Sehingga, dapat dikatakan begitu buka toko sudah ada pembeli yang mengantri untuk masuk dan membeli dagangan Anda. Oleh sebab itu, hindari perusahaan yang di-franchise-kan yang belum mempunyai nama, baik itu nama bisnis atau usahanya, ataupun nama pemiliknya yang sudah dikenal masyarakat.

Kedua, untuk bisnis makanan, pastikan resep atau rasa yang sudah digemari oleh orang (khalayak ramai) dan teruji. Diharapkan ketika membuka toko itu, masyarakat sudah familiar dengan nama dan rasa dari makanan yang Anda jajakan, sehingga mereka tidak takut untuk mencoba. Banyaknya orang yang masuk ke toko akan meningkatkan penjualan, yang ujung-ujungnya akan meningkatkan pendapatan dan keuntungan.  Oleh sebab itu, carilah franchise dimana rasa makanan yang ditawarkan sesuai dengan lidah kebanyakan orang.

Keuntungan terakhir yang bisa didapatan dari sebuah franchise adalah sistem kerja yang sudah standar atau sama dari satu toko ke toko lain. Sistem kerja yang sudah standar ini akan memudahkan karyawan Anda untuk melakukan pekerjaan dan memudahkan Anda sebagai pemilik usaha untuk melakukan kontrol terhadap kerja karyawan, karena sudah jelas tolak ukurnya.

Yang harus dipersiapkan sebelum memulai usaha:
1. Pastikan Anda sudah memiliki dana darurat keluarga yang besarnya tergantung banyaknya tanggungan keluarga Anda. Pastikan pula dana investasi untuk usaha ini tidak akan mengganggu keuangan keluarga Anda (dianggap uang investasi yang hilang).
2. Besaran dana investasi (secara nominal) akan tergantung dari jenis usaha dan skala usaha yang ingin dilakukan. Sebaiknya, mulailah dengan yang kecil dulu, setelah berhasil usahanya barulah bisa dibesarkan lagi.
3. Selain dana investasi untuk sewa, peralatan, dan perlengkapan, yang juga harus dipersiapkan adalah dana untuk perputaran. Idealnya, untuk usaha makanan diperlukan dana sekitar tiga bulan cadangan untuk diputarkan atau dikenal dengan modal kerja. Akan tetapi, agar lebih aman, Anda bisa mempersiapkan sampai dengan 6 bulan modal kerja. Yang harus selalu diperhatikan adalah jika Anda memiliki bujet investasi usaha sebesar Rp 20 juta (di luar modal kerja). Jangan menggunakan seluruh modal untuk investasi, tetapi pergunakan sebagian saja, sehingga ada kelebihan dana cadangan apabila dibutuhan.

Selamat berwirausaha!

Narasumber: Aidil Akbar Madjid, MBA, RFC, perencana keuangan dari International Association of Registered Financial Consultant (IRAFC) Indonesia.


www.kompas.com

Strategi Menciptakan Merek

Salah satu strategi menjual yang dianggap prestisius dan sangat efektif adalah menciptakan brand. Mengapa begitu penting? Karena selain sebagai identitas produk, brand juga akan menumbuhkan loyalitas konsumen. Biasanya bila seseorang sudah cocok dan akrab dengan suatu brand, dia tidak akan mudah berpaling pada brand lain. Selain itu, bagi sebagian orang, brand juga seringkali dianggap sebagai identitas dirinya.

Namun, kecocokan tentu tak hanya berasal dari nama, tetapi juga kualitas produk, pelayanan yang memuaskan, dan harga yang reasonable. Semakin banyak konsumen yang merasa puas dengan kualitas produk, maka semakin tinggi nilai jual sebuah brand.

Simpel dan Bermakna
Berdasarkan salah satu hasil survei marketing, masyarakat berusia muda cenderung lebih memilih menggunakan produk dengan nama brand asing atau pun yang terkesan asing. Namun, tak berarti nama-nama yang terkesan lokal juga tak dilirik, lho. Terpenting, pilihlah nama yang simpel, agar mudah diucapkan dan diingat. Selain itu, ada baiknya memilih nama brand yang memiliki arti tertentu. Bila tak ingin repot, Anda juga bisa menggunakan nama Anda menjadi nama brand, seperti yang dilakukan brand-brand ternama, seperti Yves Saint Laurent dan lainnya.

Gunakan Logo
Ciptakanlah sebuah logo visual yang sesuai dengan produk dan brand produk Anda. Logo ini dapat membantu brand yang Anda ciptakan terkesan lebih mewah dan istimewa. Dengan logo, Anda dapat membentuk sebuah komunikasi melalui tanda yang mudah dimengerti dan diingat oleh setiap orang tanpa batasan bahasa. Inilah yang nantinya akan menjadi identitas produk Anda.

Menyasar Target Market
Hal lain yang tak kalah penting adalah menentukan target market, yakni siapa sasaran utama Anda. Bila Anda memilih target market menengah ke atas, tentu image yang mesti dibentuk adalah sebuah produk mewah. Herry Soebhiantoro, Associate Training Facilitator di Lembaga Management FEUI, pada kesempatan Workshop Inspirasi Wirausaha dari majalah Femina di Sari Pan Pacific (18/7), menekankan pentingnya penentuan target sasaran. Seringkali para pelaku usaha kecil menengah (UKM)) bingung menentukan target sasarannya. Seringkali mereka terjebak ingin memuaskan klien yang mewah, sekaligus ingin melayani klien yang ekonomis dengan harga menengah. Padahal, kedua pasar ini sulit digabungkan. Ketika Anda ingin mengejar target pasar kelas atas, Anda harus pasang harga tinggi dengan kualitas sangat baik. Sementara sebaliknya, jika ingin mengejar konsumen yang amat kritis untuk mendapatkan harga murah, maka juallah produk dengan harga murah, namun kualitas bisa diturunkan. Jika Anda berusaha berada di tengah-tengah, ini hanya akan menyusahkan Anda. Si target pasar yang kelas atas, umumnya gengsi untuk membeli barang murah, karena terbiasa dengan brand-brand bermerek. Sementara yang kelas menengah ke bawah, cenderung mencari yang mereknya biasa, asal murah. Tentukan pasar Anda siapa, dari sana akan lebih mudah meneruskan promosi dan nilai tambah produk Anda ketimbang saingan.

Promosi Sesuai Sasaran
Setiap pengusaha tentu ingin produknya menjadi pembicaraan dan dipuji banyak orang. Tetapi, bagaimana bisa dibicarakan bila tak ada yang mengenal produknya? Trik yang selalu digunakan oleh para marketer adalah dengan teknik promosi. Bukan sembarang promosi, melainkan promosi yang tepat sasaran. Pilih orang-orang yang berpengaruh di kelompoknya untuk mengenal produk Anda. Beri dia sampel gratis atau ajak dia mencoba produk Anda. Bila ia menyukainya, dengan mudah produk Anda akan dikenal luas. Selain itu, Anda pun perlu menggelar event khusus untuk memperkenalkan brand Anda, dengan beberapa tips berikut:

*Mendompleng ketenaran
Salah satu cara termudah agar produk Anda segera dilirik konsumen adalah membuat produk Anda digunakan oleh selebriti atau public figure saat acara pesta atau event sosial lainnya. Karena biasanya apa yang dikenakan oleh public figure akan segera menjadi perhatian banyak orang. Di sinilah kesempatan Anda untuk memperkenalkan brand sekaligus membentuk brand image. Ini bahkan akan lebih efektif dari sekadar memajang produk Anda di etalase toko.

*Pengenalan produk
Sebagai produk dengan brand baru tentu belum banyak dikenal orang. Pada saat merilis produk tersebut ke pasar, ada baiknya Anda menjelaskan secara detail kepada para calon customer tentang produk tersebut, dari bahan baku, proses pembuatan, hingga manfaatnya. Jangan lupa, paparkan juga keunikan dan keunggulan yang dimiliki brand Anda.

*Berteman dengan media
Anda tahu, kan, media memiliki efek sangat besar untuk memengaruhi penilaian masyarakat? Jadi, jangan hanya duduk berdiam diri dan berharap media akan mencari Anda. Kirimkan press release dan contoh produk atau undangan untuk menghadiri peluncuran produk. Bila perlu, Anda juga bisa meminjamkan beberapa produk untuk mendapat review khusus dari media.

*Pelayanan khusus
Sebuah brand berkualitas biasanya selalu memiliki customer VIP. Berikan pelayanan khusus, karena mereka inilah yang biasanya menjadi orang pertama yang bersedia membeli produk Anda. Anda bisa menjalin komunikasi dengan cara selalu mengirimkan informasi tentang desain atau produk terbaru Anda. Entah itu dengan kartu member, milis khusus, atau SMS info. Buat mereka merasa dihargai.

*Bangun sinergi
Ikutlah program afiliasi atau kerja sama dengan produk atau brand lain. Misal, dengan membeli produk Anda, maka pembeli akan mendapatkan potongan harga untuk produk B dari brand lain. Atau cara lain, bergabunglah dalam event-event besar di kota Anda sebagai sponsor. Makin sering Anda ikut event, maka makin cepat brand Anda dikenal.

Saingan? No Problem
“Persaingan itu diperlukan untuk kita selalu bisa berinovasi dan menguntungkan konsumen,” ujar Herry. Selain itu, persaingan membuat kita dan si pesaing berlomba-lomba memperbaiki kekurangan dari produk atau jasa. Jika Anda menyasar kepada konsumen kelas atas, maka Anda bisa mencoba untuk bermain dan menambahkan di nilai tambah (added value) produk. Nilai tambah ini, jelas Herry, bisa didapat dari tiga hal, yakni lewat content (performa produk), context (presentasi atau kemasan, layanan, desain interior, atau suasana), dan infrastructure (kemudahan akses).

Misal, jika Anda memiliki salon, sementara ada pesaing di lingkungan yang sama, Anda bisa mencoba menambahkan nilai tambah pada suasana atau hadiah kepada pelanggan. Ciptakan suatu keunikan dari produk atau jasa Anda yang tak ada di produk pesaing. Jangan lupa untuk terus mengevaluasi ulang hasil promosi dan branding yang sudah Anda lakukan secara berkala. Perhatikan cara yang Anda lakukan, apakah sudah sesuai target market atau belum, agar brand Anda bisa terus sukses.


www.kompas.com

Ahli Usaha Kecil Berkat Usaha Kecil

Saat kuliah, Peni S. Pramono bekerja sebagai petugas perpustakaan di sebuah lembaga kursus bahasa Inggris. Kesempatan itu ia gunakan untuk belajar, dengan membaca buku-buku klasik berbahasa Inggris. Beruntungnya lagi, ada guru yang berbaik hati mengajarnya cara menjadi guru bahasa Inggris yang baik.

Setelah menikah dengan Handi Pramono, Peni berhenti bekerja di luar rumah. Tetapi karena tak biasa berdiam diri, ia membuka kursus bahasa Inggris kecil. Ia menamai lembaga kursusnya International Language Training (ILT). Ketika mengelola ILT itulah ia mulai bersentuhan dengan UKM dan berbagai persoalannya. "Saya mulai kenal berbagai pengusaha kecil dan saling bertukar pengalaman. Sejalan dengan itu ILT semakin berkembang. Saya mulai mempekerjakan beberapa karyawan dan pengajar," kenang Penny.



Pentingnya laporan keuangan

Usaha Peni semakin berkembang sampai ia akhirnya membuka kursus lain, seperti komputer dan bahasa Mandarin. Belakangan ia juga mendirikan taman kanak-kanak bernama Kid's Land, dan kursus akuntansi untuk UKM. Alasan membuka kursus terakhir ini karena Peni melihat bahwa banyak usaha kecil sekarang menganggap laporan keuangan sebagai buku catatan belaka. "Jika ingin jadi kuat dan besar, suatu usaha kecil harus memperlakukan laporan keuangannya sebagai buku penuh angka yang bisa diajak bicara, bukan catatan," ujar Peni.

Buku Membuat Laporan Keuangan dengan MYOB 12 untuk Bisnis Manufaktur menjembatani ilmu akademisi dengan ilmu praktisi pengusaha di lapangan. Ternyata banyak juga mahasiswa yang menikmati buku ini. "Soalnya buku yang mereka baca di kampus menggunakan istilah-istilah yang rumit," ujar Peni. Dari pengusaha kecillah Peni mengaku banyak mendapat ilmu, "Ilmu mereka memang tanpa rumus. Tetapi hasil dari pemantauan dan pengalaman bertahun-tahun, membuat mereka dapat menarik kesimpulan dari apa yang disarikan dalam buku teks," jelas Peni.

Menurut ibu beranak dua itu, seorang pengusaha kecil yang sudah sukses kerap tergoda membuka usaha lain. Hal itu sah saja asal dilakukan dengan perhitungan matang. "Kalau kita ingin memiliki usaha baru, sebaiknya usaha lama sudah berjalan baik. Buat usaha lain yang saling melengkapi apa yang saya kerjakan dalam workshop dan seminar, yaitu sebagai pembicara," ujar Peni.

Meski banyak belajar di lapangan, bukan berarti ia tidak belajar mengenai UKM di bangku sekolah. "Ada baiknya mengambil sekolah formal kalau ada waktu. Setelah melakukan usaha selama bertahun-tahun, lakukanlah penyegaran otak dengan belajar," ujarnya. Ia sendiri sudah meraih gelar master dari kampus Prasetya Mulya, Jakarta Selatan, jurusan manajemen bisnis.

Menurut Peni, apa yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk UKM sudah baik, hanya birokrasinya harus dikurangi. "Kredit Usaha Rakyat (UKR) sangat membantu para pengusaha kecil. Dengan adanya tambahan modal kerja, mereka mampu memproduksi lebih, yang kemudian menghasilkan keuntungan yang lebih pula."

UKM dinilai Peni sebagai usaha tahan krisis. Karena kecil, ia mudah bergerak dan berpindah haluan. Usaha besar yang sudah kokoh harus mempertimbangkan sekian ribu karyawan jika hendak mengubah haluan," jelas Peni.

Karena itu Peni ingin membuat masyarakat UKM Indonesia menjadi masyarakat yang berpengetahuan, tidak mudah dibodohi. Ia membuat ilmu ber-UKM mudah dimengerti. "Bayangkan kalau semua ilmu itu dijelaskan dengan rumus, formula, atau definisi. Sungguh membosankan dan tidak banyak orang mampu memanfaatkannya," tutur Peni.

Dalam bukunya, juga ada sebuah contoh bagaimana mendeteksi suatu kebangkrutan. "Kebangkrutan bisa dideteksi dari laporan keuangan, jauh sebelum perusahaan itu bangkrut," tutur Peni. Ia mengakui, untuk membuat sebuah konsep yang gampang diterima memang tidak mudah. Peni merasa masih perlu belajar bagaimana menjadi guru yang baik, agar ilmu yang ia bagi mudah dijelaskan.

Krisis global sekarang ini membuat UKM di Indonesia banyak yang menjadi "penambang" utang, karena kurang modal dan barang yang mereka jual banyak pesaingnya. "Apalagi mereka yang menjual barangnya ke luar negeri," jelas Peni. Untuk mencegah hal itu tidak terus terjadi, Peni menganjurkan para pengusaha UKM untuk memproduksi atau menjual barang yang unik. "Barang unik tidak pernah kehabisan pembeli. Tetapi, jangan terlalu mengandalkan pasar luar negeri, karena mereka pun sedang dilanda krisis. Mau tak mau kita mesti kembali ke pasar lokal, karena di dalam negeri sendiri pangsanya masih besar."

Intinya, "Bagaimana cara kita melihat persaingan itu sebagai tantangan dan dorongan untuk membenahi diri. Bukan menjadi maslaah yang membuat kita semakin runtuh."


www.kompas.com

3 Keinginan Konsumen

Ada tiga hal yang penting di mata para konsumen; harga, kualitas, dan kecepatan. Semakin tingginya persaingan di masa sekarang ini, mau tidak mau, membuat para produsen atau penyedia jasa harus mampu memberikan ketiga hal tersebut kepada para konsumen. Berikut adalah tips yang bisa Anda ikuti untuk bisa memenuhi keinginan konsumen dan unggul dalam persaingan:

Baik dalam segalanya, hebat dalam satu hal

Konsumen mengharapkan bisnis Anda bisa menawarkan kualitas terbaik, dengan harga murah, dan servis yang tepat waktu. Namun, para konsumen tidak mengharapkan bisnis Anda hebat dalam ketiga aspek yang disebutkan di atas tadi. Yang bisa Anda lakukan adalah mencari tahu rating bisnis Anda dari segi harga, kualitas, dan servis. Carilah orang yang bisa memberikan penilaian obyektif. Pastikan performa perusahaan Anda lebih baik dari kompetitor Anda dalam 1 hal, dan cukup bisa bersaing untuk 2 hal lainnya.

Perkuat posisi Anda
Pelanggan akan memilih pelayanan yang baik, produk, makanan, atau apa pun yang ingin mereka dapatkan dari uang yang mereka keluarkan berdasarkan kelebihan yang ditawarkan perusahaan. Jika mereka tak yakin apa kelebihan perusahaan Anda, mereka akan lebih memilih perusahaan kompetitor yang sudah jelas kelebihannya, dan bisa memberikan apa yang mereka cari. Langkah yang bisa Anda lakukan adalah menentukan, menambahkan, dan mempromosikan kelebihan Anda. Jika Anda memiliki harga yang cenderung lebih murah ketimbang pesaing Anda, pastikan Anda memiliki tim yang selalu memantau harga si pesaing agar bisa memastikan bahwa harga Anda adalah yang terbaik. Jangan lupa mempromosikan harga bersaing Anda tersebut untuk membantu penjualan.

Namun jika perusahaan Anda lebih baik ketimbang perusahaan pesaing, pastikan hal itu benar-benar terjadi. Misal, jika perusahaan Anda mampu menyelesaikan order tepat waktu dan dalam keadaan baik, maka jagalah brand positioning tersebut. Promosikan, bahwa perusahaan Anda adalah salah satu yang menjaga efisiensi kerja dan waktu. Jika kualitas adalah keutamaan Anda, baik dalam hal produk, servis, keahlian, kenyamanan, dan setting bisnis, atau reputasi keseluruhan, maka pertahankan kelebihan Anda tersebut dengan terus-menerus memperbaiki produk atau jasa Anda.

Hadapi kelemahan Anda
Untuk menumbuhkan bisnis, Anda harus bisa menarik para calon pelanggan yang menganggap bahwa Anda tidak memberikan apa yang mereka butuhkan, dan menawarkan nilai tambahnya. Pelajari alasan mengapa para calon pelanggan ini tidak memilih perusahaan Anda. Pikirkan mengapa mereka berpikir bahwa perusahaan Anda tidak bisa memberikan apa yang mereka inginkan? Jika impresi mereka salah, bantu para calon pelanggan Anda untuk memandang dengan cara berbeda. Jika mereka benar, tambahkan penawaran menarik agar mereka mau berbisnis dengan Anda.

Lakukan sekarang
Jika perusahaan besar bisa menyesuaikan organisasi besar mereka untuk memenuhi keinginan pasar yang menginginkan segalanya, perusahaan kecil Anda pun pasti bisa melakukannya juga. Lakukan sekarang juga!


www.kompas.com