Anda pastinya tak sulit menemukan baliho dan spanduk promosi perumahan dan apartemen di persimpangan jalan raya kota-kota besar. Namun hingga kini, iklan-iklan perumahan tersebut tak seluruhnya mampu mengajak orang untuk membeli rumah. Masih saja ada orang yang ingin membangun rumah.
Ada banyak alasan yang mendorong mereka rela menabung, mencari lokasi rumah (tanah) yang strategis hingga memikirkan desain rumah sesuai kebutuhan dan keinginannya. Sebagian besar mereka meyakini, rumah yang dibangun dengan biaya dan rancangan sendiri lebih memberikan kepuasan dan siapa tahu bisa lebih menghemat biaya. Disini, kepuasan yang dimaksud yakni dapat mengelola dan mengawasi sendiri pembangunan rumah sesuai keinginan dan kebutuhan.
Meski demikian, masih ada segolongan masyarakat yang memilih tidak berlama-lama memiliki rumah pribadi yakni langsung membeli rumah. Biasanya mereka adalah keluarga baru yang membutuhkan tempat tinggal instant sehingga dapat segera menempatinya.
Pasangan muda ini umumnya juga tak memiliki dana cash berjumlah banyak dalam sekejap, artinya bukan dari hasil menabung. Dengan adanya alternatif membeli rumah langsung jadi, mereka bisa memiliki pembiayaan ringan dan dapat mencicil dalam jangka panjang, meskipun dalam rupiah tidak murah juga.
Selain itu, mereka biasanya sudah mengesampingkan kualitas dan selera terhadap rumah yang dibeli. Sekarang, Anda akan menjadi pembeli rumah atau perancang rumah sendiri? Sebelum memutuskan, ada baiknya mencermati tips berikut ini :
Yang pas buat Anda, bangun konstruksi rumah atau beli jadi?
Berada di pameran perumahan yang ramai dengan berbagai penawaran dan berdesakan dengan para pengunjung, jangan sampai membuat Anda terganggu. Selain mengambil brosur-brosur yang Anda perlukan, fokuskan kebutuhan Anda.
Mungkin saja, Anda lebih memilih untuk membeli rumah yang sudah jadi karena adanya tawaran yang menguntungkan dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebuah bank. Bisa juga sebaliknya. Karena kurang cocok dengan harga rumah berikut desain yang ditawarkan, Anda cenderung memikirkan untuk membangun rumah saja.
Oleh karena itu, Anda bisa meminta bantuan dari ahli rancang bangunan dan Anda bisa menemuinya dengan mudah di pameran properti ini. Biasanya, mereka hadir di dalam berbagai talkshow. Mungkin saja, karena waktu yang terbatas, Anda tak bisa mengutarakan seluruh keinginan Anda. Namun, Anda bisa meminta kartu namanya lalu membicarakan kebutuhan membangun rumah Anda di lain tempat dan waktu. Yang jelas, pastikan dulu, apakah Anda memang ingin membangun rumah atau tak memiliki banyak waktu sehingga cukup membeli rumah saja?
Apa saja keuntungan dari membangun rumah?
Ini kesempatan Anda pertama kali untuk membangun rumah? Pasti sama menariknya dengan memikirkan apa saja yang Anda aplikasikan di dalamnya. Jika ingin membangun rumah, utamakan hal-hal berikut:
- Karena membeli lahan sendiri, berhati-hatilah mendapatkannya. Perhatikan surat-surat tanah tersebut dan periksakan ke Badan Pertahanan Nasional (BPN) setempat. Jangan lupa juga, cek peruntukan lahan tersebut ke Dinas Kota/Daerah, apakah lahan tersebut boleh dibangun rumah tinggal sesuai keinginan Anda. Untuk DKI Jakarta, informasi dapat diperoleh di kantor kecamatan setempat.
- Anda tentu saja tak terikat dengan jadwal pembayaran kredit pemilikan rumah (KPR), karena Anda yang menentukan jadwal/progres pembangunan rumah.
- Buat dulu blue print rumah Anda, yang akan berfungsi sebagai pedoman saat mengurus Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Sebaiknya konsultasikan dengan rekan yang mengetahui desain rumah. Dengan memiliki IMB, Anda bisa menghemat bahkan terbebas dari biaya ‘terselubung’.
- Kalau IMB sudah ditangan, sekarang tinggal membuat skala prioritas ruangan yang akan dibangun. Jadi, dengan dana yang terbatas sekalipun, Anda tetap bisa membangun ruangan-ruangan penting seperti ruang keluarga dan kamar mandi. Dalam ruang keluarga ini, sementara bisa berfungsi sebagai kamar tidur, ruang makan, dan dapur. Sedangkan kamar mandi memang sangat diperlukan sehari-hari. Surveilah harga bahan bangunan yang diperlukan. Kecuali cat dan semen yang memiliki harga dan kualitas bervariasi, pastikan Anda mendapatkan bahan bangunan yang berkualitas baik.
- Selanjutnya, pastinya Anda juga akan melakukan finishing rumah. Biaya yang dikeluarkan bisa mencapai 30 persen dari harga bangunan. Karena tak sedikit, Anda bisa melakukannya pelan-pelan. Anda boleh saja memilih untuk mengutamakan finishing di dalam rumah daripada diluar rumah, mengingat estetika dan kesehatan lingkungan di dalamnya. Untuk dinding dalam, bisa dikapur atau dengan cara lain. Terutama jika Anda ingin mengekspose dinding (tanpa perlu finishing). Yang jelas, pengerjaan dinding dilakukan dengan rapi.
- Cat rumah dengan warna terang, antara lain bisa membuat ruangan menjadi terang dan luas, sehingga menghemat penerangan.
- Dengan demikian, Anda bisa mendiami “istana” yang Anda bangun dengan keinginan sendiri. Setelah Anda tinggal didalamnya, tentunya penghasilan dan uang tabungan akan terkumpul lagi. Waktunya menambah kamar tidur dan ruangan lainnya seperti ruang tamu, kamar pembantu, garasi, dan sebagainya. Maka, bangunan rumah Anda berhasil didirikan secara keseluruhan.
Lihat juga, apa saja keuntungan membeli rumah langsung jadi?
- Tak perlu repot meneliti dan mencari harga tanah yang pas sesuai kantong. Anda bisa mendapatkan rumah idaman dengan mengajukan KPR di bank. Anda langsung memiliki dan menempati rumah meski hanya membayar maksimal 37 persen dari harga rumah.
- Pilih bunga KPR yang terendah jadi Anda bisa mengalihkan kredit mobil dan kartu kredit ke KPR.
- Legalitas rumah lebih terjamin.
- Harga rumah lebih terjaga.
- Dana membeli rumah yang tersisa bisa digunakan untuk rencana keuangan lainnya misalnya, berinvestasi, berdagang ataupun berlibur.
- Dekat dengan berbagai fasilitas di perumahan tersebut, misalnya sekolah, mall, pasar, bank, dll.
Trik Membeli Rumah
Membeli rumah adalah proses pembelian terpenting dalam hidup Anda. Persiapan dana, waktu dan pemikiran harus Anda punya sebelum memutuskan untuk membelinya. Terutama jika Anda ingin membeli rumah bekas (second) yang pernah ditempati orang lain. Prinsip teliti sebelum membeli harus Anda terapkan disini. Jangan takut untuk menjadi sedikit ‘cerewet’ dan banyak bertanya tentang isi rumah tersebut. Karena meski penjual telah menjelaskan kondisinya, Anda pasti ingin mengetahui tiap detil rumah itu.
Dan bila perlu, Anda bisa menyewa tukang profesional yang mengerti tentang detil bangunan seperti kontraktor. Karena jika Anda tidak mengerti apa yang Anda periksa, akhirnya Anda hanya akan membeli rumah yang rusak dan bermasalah. Untuk membantu Anda, dibawah ini adalah beberapa hal yang harus Anda tanyakan dan periksa dengan teliti kepada penjual/pemilik rumah.
1. Harga beli & jual rumah
- Tanyakan berapa harga beli rumah tersebut ketika dulu dibeli. Hal ini dapat membantu Anda untuk menekan harga, dan kadang-kadang dapat membuat penjual ikut menanggung sebagian beban kredit. Tapi jangan lupa bahwa harga sebuah rumah dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya termasuk harga pasaran saat itu, renovasi yang pernah dilakukan, dan lain-lain. Malah kadang-kadang, harga beli rumah justru tidak berhubungan dengan harga pasaran saat itu.
- Sesuaikan harga jual rumah dengan budget Anda. Bila harganya sesuai dengan daya beli Anda dan Anda telah jatuh cinta pada rumah tersebut, seharusnya harga tidak jadi masalah. Namun Anda perlu pertimbangkan sisi investasinya. Jika suatu saat Anda harus menjual cepat rumah tersebut, return-nya bisa sangat kecil atau malah rugi. Rundingkan harga berdasarkan harga pasaran saat ini dan data yang Anda miliki. Dan perhatikan sikap Anda dalam berunding agar tidak menyinggung pihak penjual/pemilik rumah. Karena banyak transaksi rumah gagal karena ketersinggungan di kedua pihak.
2. Alasan menjual rumah
- Pertanyaan ini dapat membantu Anda sebagai pihak pembeli untuk menilai 'harga sesungguhnya' dari rumah tersebut. Pihak pembeli hendaknya berusaha mengerti apakah terdapat alasan bagi penjual untuk tidak menyukai rumah tersebut. Bila ada, Anda mungkin mempunyai harapan untuk bernegosiasi lebih lanjut.
- Menurut buku Lima Saluran Pipa Penghasil Kekayaan oleh RG Allen, ada 20 alasan mengapa orang ingin menjual rumahnya. Misalnya, pemilik rumah punya masalah dengan kesehatan dirinya atau keluarganya sehingga membutuhkan uang cepat. Atau ketika membeli rumah tersebut, si pemilik tidak memahami kondisi pasar dan prinsip investasi sehingga bukannya menguntungkan malah menjadi rugi. Dan alasan-alasan lainnya yang sebagian besar justru ada pada si pemiliknya, bukan pada propertinya.
3. Periksa kembali kondisi bangunan
- Periksalah pondasi, struktur bangunan, lantai dan atap. Apakah ada bagian yang retak atau ada bekas air di dinding yang horisontal? Dan apakah ada bagian lantai yang mengembung?
- Apa ada tanda serangan rayap? Anda bisa melihat dari adanya gundukan kecil tanah di beberapa tempat, kondisi kayu-kayu di rumah itu, atau di rumah sebelah. Karena jika ada rayap di satu rumah, berarti hanya menunggu waktu untuk menyebar ke rumah yang lain. Dan akan lebih baik jika semua kayu yang digunakan untuk rumah tersebut adalah kayu jati.
- Mintalah denah rumah terakhir untuk memeriksa semua ruangan di rumah. Apakah jumlah ruangan dan ukurannya cocok atau ada ruangan yang hilang? Ini akan berguna untuk penempatan perabotan dan pengaturan ruangan lainnya. Tanyakan juga usia bangunan, kapan renovasi terakhir, apa yang direnovasi dan mengapa direnovasi. Bila bangunan sudah berusia di atas 10 tahun biasanya sudah ada yang diganti. Dokumentasikan semua kekurangan yang Anda temui sebagai bahan perundingan harga.
- Periksa daya, distribusi dan kondisi kabel listrik. Rasakan sirkulasi udara di setiap ruangan. Bila Anda merasa sumpek, apakah bisa diperbaiki dengan mudah atau harus dipasang AC? Periksa juga intensitas cahaya di setiap ruangan. Ruangan yang kurang cahaya akan menjadi lembab. Akibatnya barang-barang di dalamnya cepat berjamur dan menimbulkan bau.
- Periksa sumber air dan pastikan airnya bersih. Lalu coba Anda tutup semua keran tapi buka keran utama, atau hidupkan pompa air lalu cari dinding atau lantai yang basah. Jika ada dinding yang basah, bisa jadi Anda akan menghabiskan biaya renovasi yang besar nantinya.
- Periksa jalur pembuangan sisa rumah tangga, letak septic tank, tempat pembuangan sampah dan jadwal pengambilannya. Periksa jalur gas dengan cara yang sama dengan pipa air dan pastikan tidak ada bau gas yang terasa di semua ruangan.
Dan bila perlu, Anda bisa menyewa tukang profesional yang mengerti tentang detil bangunan seperti kontraktor. Karena jika Anda tidak mengerti apa yang Anda periksa, akhirnya Anda hanya akan membeli rumah yang rusak dan bermasalah. Untuk membantu Anda, dibawah ini adalah beberapa hal yang harus Anda tanyakan dan periksa dengan teliti kepada penjual/pemilik rumah.
1. Harga beli & jual rumah
- Tanyakan berapa harga beli rumah tersebut ketika dulu dibeli. Hal ini dapat membantu Anda untuk menekan harga, dan kadang-kadang dapat membuat penjual ikut menanggung sebagian beban kredit. Tapi jangan lupa bahwa harga sebuah rumah dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya termasuk harga pasaran saat itu, renovasi yang pernah dilakukan, dan lain-lain. Malah kadang-kadang, harga beli rumah justru tidak berhubungan dengan harga pasaran saat itu.
- Sesuaikan harga jual rumah dengan budget Anda. Bila harganya sesuai dengan daya beli Anda dan Anda telah jatuh cinta pada rumah tersebut, seharusnya harga tidak jadi masalah. Namun Anda perlu pertimbangkan sisi investasinya. Jika suatu saat Anda harus menjual cepat rumah tersebut, return-nya bisa sangat kecil atau malah rugi. Rundingkan harga berdasarkan harga pasaran saat ini dan data yang Anda miliki. Dan perhatikan sikap Anda dalam berunding agar tidak menyinggung pihak penjual/pemilik rumah. Karena banyak transaksi rumah gagal karena ketersinggungan di kedua pihak.
2. Alasan menjual rumah
- Pertanyaan ini dapat membantu Anda sebagai pihak pembeli untuk menilai 'harga sesungguhnya' dari rumah tersebut. Pihak pembeli hendaknya berusaha mengerti apakah terdapat alasan bagi penjual untuk tidak menyukai rumah tersebut. Bila ada, Anda mungkin mempunyai harapan untuk bernegosiasi lebih lanjut.
- Menurut buku Lima Saluran Pipa Penghasil Kekayaan oleh RG Allen, ada 20 alasan mengapa orang ingin menjual rumahnya. Misalnya, pemilik rumah punya masalah dengan kesehatan dirinya atau keluarganya sehingga membutuhkan uang cepat. Atau ketika membeli rumah tersebut, si pemilik tidak memahami kondisi pasar dan prinsip investasi sehingga bukannya menguntungkan malah menjadi rugi. Dan alasan-alasan lainnya yang sebagian besar justru ada pada si pemiliknya, bukan pada propertinya.
3. Periksa kembali kondisi bangunan
- Periksalah pondasi, struktur bangunan, lantai dan atap. Apakah ada bagian yang retak atau ada bekas air di dinding yang horisontal? Dan apakah ada bagian lantai yang mengembung?
- Apa ada tanda serangan rayap? Anda bisa melihat dari adanya gundukan kecil tanah di beberapa tempat, kondisi kayu-kayu di rumah itu, atau di rumah sebelah. Karena jika ada rayap di satu rumah, berarti hanya menunggu waktu untuk menyebar ke rumah yang lain. Dan akan lebih baik jika semua kayu yang digunakan untuk rumah tersebut adalah kayu jati.
- Mintalah denah rumah terakhir untuk memeriksa semua ruangan di rumah. Apakah jumlah ruangan dan ukurannya cocok atau ada ruangan yang hilang? Ini akan berguna untuk penempatan perabotan dan pengaturan ruangan lainnya. Tanyakan juga usia bangunan, kapan renovasi terakhir, apa yang direnovasi dan mengapa direnovasi. Bila bangunan sudah berusia di atas 10 tahun biasanya sudah ada yang diganti. Dokumentasikan semua kekurangan yang Anda temui sebagai bahan perundingan harga.
- Periksa daya, distribusi dan kondisi kabel listrik. Rasakan sirkulasi udara di setiap ruangan. Bila Anda merasa sumpek, apakah bisa diperbaiki dengan mudah atau harus dipasang AC? Periksa juga intensitas cahaya di setiap ruangan. Ruangan yang kurang cahaya akan menjadi lembab. Akibatnya barang-barang di dalamnya cepat berjamur dan menimbulkan bau.
- Periksa sumber air dan pastikan airnya bersih. Lalu coba Anda tutup semua keran tapi buka keran utama, atau hidupkan pompa air lalu cari dinding atau lantai yang basah. Jika ada dinding yang basah, bisa jadi Anda akan menghabiskan biaya renovasi yang besar nantinya.
- Periksa jalur pembuangan sisa rumah tangga, letak septic tank, tempat pembuangan sampah dan jadwal pengambilannya. Periksa jalur gas dengan cara yang sama dengan pipa air dan pastikan tidak ada bau gas yang terasa di semua ruangan.
Labels:
Trik Membeli Rumah
Menawar Rumah
- Ada seni dan trik tersendiri yang diperlukan orang saat menjual atau membeli sesuatu, yaitu proses tawar-menawar harga. Bagi pembeli, kemampuan tawar-menawar penting agar harga yang harus ditawar tidak terlalu tinggi atau di atas harga yang berlaku umum. Sedangkan bagi penjual, tawar-menawar harga juga penting agar tetap mendapatkan keuntungan.
- Apakah proses tawar-menawar juga berlaku ketika membeli properti? Tentu saja, tapi Anda perlu mengetahui trik dan tips agar penjual/pemilik properti tidak tersinggung dan bisa terjadi kesepakatan harga. Cara ini biasanya dilakukan dalam jual-beli bangunan yang sudah pernah dihuni sebelumnya (second). Sedangkan untuk rumah atau apartemen baru, pengembang (developer) atau pemilik biasanya sudah mematok harga tersendiri. Dalam hal ini, pembeli biasanya juga tidak bisa melakukan penawaran. Tapi Anda bisa menunggu penawaran khusus dari para developer yang sering memberikan bonus-bonus diskon pada waktu-waktu tertentu, khususnya pada saat menggelar pameran bersama.
- Tapi jangan pernah mengajukan harga di hari pertama Anda melihat sebuah rumah. Karena ketika Anda pertama kali melihat rumah dan ternyata langsung menyukainya, biasanya yang bekerja adalah emosi Anda. Sehingga terkadang Anda menganggap harga yang ditawarkan sangat murah dan ingin segera untuk membeli rumah tersebut tanpa menawar terlebih dulu. Dan pastikan Anda mendapatkan sejumlah informasi berikut ini sebelum menawar harga rumah atau apartemen.
1. Mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai lokasi perumahan, luas tanah dan bangunan, posisi rumah apakah strategis atau tidak, kondisi lingkungan termasuk keamanan dan kenyamanan, fasilitas dasar yang dibutuhkan seperti telepon, listrik, air bersih dan sampah.
2. Perhatikan kondisi rumah atau apartemen yang akan Anda beli. Cermati apakah jika Anda memutuskan untuk membelinya, properti tersebut memerlukan perbaikan atau tidak.
3. Cari tahu berapa lama rumah atau apartemen tersebut sudah ditawarkan. Maksudnya apakah waktu penawarannya sudah lama atau baru saja. Ini penting agar Anda memiliki gambaran tentang respons calon pembeli lainnya terhadap unit tersebut.
4. Carilah informasi tentang harga rumah atau apartemen yang ditawarkan tadi. Apakah sama dengan unit yang lain dengan kondisi yang sama dan di wilayah yang sama. Informasi ini berguna sebagai latar belakang Anda untuk melakukan penawaran harga.
5. Informasi tentang alasan pemilik menjual rumah atau apartemen miliknya juga perlu Anda dapatkan. Ini bisa berasal dari tetangga dekatnya. Misalnya, apakah pemilik menjual unit rumahnya itu karena alasan yang sangat mendesak, atau sekadar untuk mendapat keuntungan karena dia telah berinvestasi dalam bentuk unit properti.
6. Kemudian berdasarkan info-info di atas, hitunglah perkiraan harga yang wajar untuk rumah yang Anda inginkan dan sesuaikan dengan anggaran biaya Anda.
7. Jika Anda tidak ada waktu untuk melakukan itu semua, Anda bisa menyewa appraisal independent untuk menilai rumah yang Anda taksir, dan meminta mereka untuk memberikan berapa nilai wajar dari rumah dan berapa nilai liqudasi yang akan di keluarkan bank. Biasanya informasi yang mereka berikan lebih akurat dibanding jika Anda melakukannya sendiri. Tetapi Anda harus merogoh kocek Anda sekitar Rp 1 juta-Rp 1,5 juta untuk jasa appraisal independent tersebut.
8. Siapkan rencana untuk membuka penawaran harga kepada pihak penjual sesegera mungkin. Jangan sampai Anda terlambat oleh orang lain yang lebih dulu menawar.
9. Saatnya memulai transaksi tawar menawar. Karena pada umumnya penjual memasang harga di atas harga rata-rata, Anda bisa membuka harga di bawah harga taksiran pribadi. Jika penjual menawarkan harga yang berada di atas harga pasaran, tawarlah harga itu sehingga mendekati atau bahkan sesuai dengan harga pasaran yang berlaku di wilayah tersebut.
10. Tawar-menawar juga membutuhkan kejelian sekaligus kemampuan bernegosiasi. Proses ini bisa berlangsung dalam waktu beberapa hari atau minggu, tergantung kesepakatan kedua belah pihak dan di level mana nilai harga rumah tersebut telah sesuai dengan bayangan Anda.
- Apakah proses tawar-menawar juga berlaku ketika membeli properti? Tentu saja, tapi Anda perlu mengetahui trik dan tips agar penjual/pemilik properti tidak tersinggung dan bisa terjadi kesepakatan harga. Cara ini biasanya dilakukan dalam jual-beli bangunan yang sudah pernah dihuni sebelumnya (second). Sedangkan untuk rumah atau apartemen baru, pengembang (developer) atau pemilik biasanya sudah mematok harga tersendiri. Dalam hal ini, pembeli biasanya juga tidak bisa melakukan penawaran. Tapi Anda bisa menunggu penawaran khusus dari para developer yang sering memberikan bonus-bonus diskon pada waktu-waktu tertentu, khususnya pada saat menggelar pameran bersama.
- Tapi jangan pernah mengajukan harga di hari pertama Anda melihat sebuah rumah. Karena ketika Anda pertama kali melihat rumah dan ternyata langsung menyukainya, biasanya yang bekerja adalah emosi Anda. Sehingga terkadang Anda menganggap harga yang ditawarkan sangat murah dan ingin segera untuk membeli rumah tersebut tanpa menawar terlebih dulu. Dan pastikan Anda mendapatkan sejumlah informasi berikut ini sebelum menawar harga rumah atau apartemen.
1. Mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai lokasi perumahan, luas tanah dan bangunan, posisi rumah apakah strategis atau tidak, kondisi lingkungan termasuk keamanan dan kenyamanan, fasilitas dasar yang dibutuhkan seperti telepon, listrik, air bersih dan sampah.
2. Perhatikan kondisi rumah atau apartemen yang akan Anda beli. Cermati apakah jika Anda memutuskan untuk membelinya, properti tersebut memerlukan perbaikan atau tidak.
3. Cari tahu berapa lama rumah atau apartemen tersebut sudah ditawarkan. Maksudnya apakah waktu penawarannya sudah lama atau baru saja. Ini penting agar Anda memiliki gambaran tentang respons calon pembeli lainnya terhadap unit tersebut.
4. Carilah informasi tentang harga rumah atau apartemen yang ditawarkan tadi. Apakah sama dengan unit yang lain dengan kondisi yang sama dan di wilayah yang sama. Informasi ini berguna sebagai latar belakang Anda untuk melakukan penawaran harga.
5. Informasi tentang alasan pemilik menjual rumah atau apartemen miliknya juga perlu Anda dapatkan. Ini bisa berasal dari tetangga dekatnya. Misalnya, apakah pemilik menjual unit rumahnya itu karena alasan yang sangat mendesak, atau sekadar untuk mendapat keuntungan karena dia telah berinvestasi dalam bentuk unit properti.
6. Kemudian berdasarkan info-info di atas, hitunglah perkiraan harga yang wajar untuk rumah yang Anda inginkan dan sesuaikan dengan anggaran biaya Anda.
7. Jika Anda tidak ada waktu untuk melakukan itu semua, Anda bisa menyewa appraisal independent untuk menilai rumah yang Anda taksir, dan meminta mereka untuk memberikan berapa nilai wajar dari rumah dan berapa nilai liqudasi yang akan di keluarkan bank. Biasanya informasi yang mereka berikan lebih akurat dibanding jika Anda melakukannya sendiri. Tetapi Anda harus merogoh kocek Anda sekitar Rp 1 juta-Rp 1,5 juta untuk jasa appraisal independent tersebut.
8. Siapkan rencana untuk membuka penawaran harga kepada pihak penjual sesegera mungkin. Jangan sampai Anda terlambat oleh orang lain yang lebih dulu menawar.
9. Saatnya memulai transaksi tawar menawar. Karena pada umumnya penjual memasang harga di atas harga rata-rata, Anda bisa membuka harga di bawah harga taksiran pribadi. Jika penjual menawarkan harga yang berada di atas harga pasaran, tawarlah harga itu sehingga mendekati atau bahkan sesuai dengan harga pasaran yang berlaku di wilayah tersebut.
10. Tawar-menawar juga membutuhkan kejelian sekaligus kemampuan bernegosiasi. Proses ini bisa berlangsung dalam waktu beberapa hari atau minggu, tergantung kesepakatan kedua belah pihak dan di level mana nilai harga rumah tersebut telah sesuai dengan bayangan Anda.
Labels:
Menawar Rumah
Trik Cari KPR
Kini, sebagian besar orang yang ingin segera memiliki rumah, cenderung mengambil kredit pemilikan rumah (KPR) dari perbankan. Apakah Anda juga memilih cara ini? Sebenarnya sah-sah saja apalagi jika belum memiliki dana yang cukup untuk membeli secara tunai dan ingin segera mendapatkan tempat tinggal sekaligus bisa menjadi investasi.
Namun, sebelum menentukan bank yang nantinya menjadi pilihan akhir, ada baiknya Anda mensurvei KPR dari masing-masing bank. Nah, melalui ”observasi kecil-kecilan” ini, Anda bisa mengetahui suku bunga KPR termurah sehingga meringankan cicilan Anda nantinya. Selanjutnya, bisa membantu Anda membayar tagihan KPR setiap bulan, bukan? Untuk itu, berikut ada beberapa tips yang bisa menjadi panduan :
- Pinjam Dana Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan
Artinya, besar dana yang Anda perlukan untuk membeli sebuah produk properti sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan maupun kemampuan saat membayar di kemudian hari. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu dicermati. Pertama, tentukan jenis properti yang akan dibeli. Kemudian, bandingkan dengan harganya, apakah sebanding (worth) atau tidak? Satu lagi, jangan terjebak dengan promosi dari bank karena bisa merugikan nantinya. BIsa-bisa, Anda tak sanggup membayar cicilan KPR sehingga lama kelamaan menunggak.
- Jangan Asal Pilih Bank
Sebaiknya Anda memilih bank yang memang memiliki portofolio, reputasi dan kredibilitas yang baik ketika hendak meminjam KPR. Profil bank yang terpercaya akan memudahkan Anda melakukan hubungan kerjasama pinjam-meminjam. Bonusnya, pihak bank bisa memberi rekomendasi produk properti karya developer yang terpercaya.
- Perhatikan Suku Bunga KPR
Setelah menentukan bank yang menjadi pilihan untuk mengajukan KPR, langkah selanjutnya yang Anda lakukan yakni membandingkan suku bunga yang mereka tawarkan. Nasabah cenderung menginginkan suku bunga KPR tetap sehingga jumlah cicilan KPR nantinya tidak melonjak semakin tinggi. Namun, dalam kenyataannya ada kenaikan dan penurunan suku bunga (bergerak dinamis). Oleh karena itu, Anda harus siap menghadapi kenaikan suku bunga yang akan dibayar nantinya.
- Perhatikan jangka waktu kredit
Jangan abaikan prinsip utama meminjam KPR dari bank yakni semakin lama jangka waktu pinjaman maka semakin besar biaya bunga yang akan kita bayar. Sekilas, lama waktu pembayaran akan mengecilkan jumlah cicilannya. Namun, jangan salah, besar bunga yang kita bayarkan justru akan semakin besar. Untuk itu, pikirkanlah semuanya matang-matang. Kumpulkan semua data-data dan informasi selengkap mungkin. Usahakan pilih jangka waktu sesingkat mungkin. Lagi-lagi, tentu saja disesuaikan dengan kemampuan Anda. Dengan begitu, Anda siap untuk mengambil KPR dan memiliki rumah idaman baru.
Namun, sebelum menentukan bank yang nantinya menjadi pilihan akhir, ada baiknya Anda mensurvei KPR dari masing-masing bank. Nah, melalui ”observasi kecil-kecilan” ini, Anda bisa mengetahui suku bunga KPR termurah sehingga meringankan cicilan Anda nantinya. Selanjutnya, bisa membantu Anda membayar tagihan KPR setiap bulan, bukan? Untuk itu, berikut ada beberapa tips yang bisa menjadi panduan :
- Pinjam Dana Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan
Artinya, besar dana yang Anda perlukan untuk membeli sebuah produk properti sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan maupun kemampuan saat membayar di kemudian hari. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu dicermati. Pertama, tentukan jenis properti yang akan dibeli. Kemudian, bandingkan dengan harganya, apakah sebanding (worth) atau tidak? Satu lagi, jangan terjebak dengan promosi dari bank karena bisa merugikan nantinya. BIsa-bisa, Anda tak sanggup membayar cicilan KPR sehingga lama kelamaan menunggak.
- Jangan Asal Pilih Bank
Sebaiknya Anda memilih bank yang memang memiliki portofolio, reputasi dan kredibilitas yang baik ketika hendak meminjam KPR. Profil bank yang terpercaya akan memudahkan Anda melakukan hubungan kerjasama pinjam-meminjam. Bonusnya, pihak bank bisa memberi rekomendasi produk properti karya developer yang terpercaya.
- Perhatikan Suku Bunga KPR
Setelah menentukan bank yang menjadi pilihan untuk mengajukan KPR, langkah selanjutnya yang Anda lakukan yakni membandingkan suku bunga yang mereka tawarkan. Nasabah cenderung menginginkan suku bunga KPR tetap sehingga jumlah cicilan KPR nantinya tidak melonjak semakin tinggi. Namun, dalam kenyataannya ada kenaikan dan penurunan suku bunga (bergerak dinamis). Oleh karena itu, Anda harus siap menghadapi kenaikan suku bunga yang akan dibayar nantinya.
- Perhatikan jangka waktu kredit
Jangan abaikan prinsip utama meminjam KPR dari bank yakni semakin lama jangka waktu pinjaman maka semakin besar biaya bunga yang akan kita bayar. Sekilas, lama waktu pembayaran akan mengecilkan jumlah cicilannya. Namun, jangan salah, besar bunga yang kita bayarkan justru akan semakin besar. Untuk itu, pikirkanlah semuanya matang-matang. Kumpulkan semua data-data dan informasi selengkap mungkin. Usahakan pilih jangka waktu sesingkat mungkin. Lagi-lagi, tentu saja disesuaikan dengan kemampuan Anda. Dengan begitu, Anda siap untuk mengambil KPR dan memiliki rumah idaman baru.
Labels:
Trik Cari KPR
Bisnis Property Tanpa Modal
Banyak jalan menuju Roma. Kalimat tersebut begitu menyiratkan bahwa apapun bisa terjadi dan tercapai jika ada keinginan kuat. Terlebih di jaman sekarang ini yang penuh dengan tantangan dan perjuangan. Bagi siapa saja yang tidak bisa bertahan dan lambat, maka akan tertinggal jauh dari mereka yang cekatan.
Begitu pula dalam meraih satu keberhasilan dalam berbisnis, tidak peduli apapun itu bentuknya. Tapi bagaimana jika Anda tidak memiliki modal cukup? Menggeluti peluang bisnis dan peluang usaha properti atau yang biasa orang sebut real estate agent ini bisa menjadi pilihan yang menarik sekaligus terobosan bagi Anda yang tertarik dapat mencobanya.
Selain tidak membutuhkan modal, pekerjaan ini cukup mudah untuk dilakukan, tidak menyita waktu, tidak membutuhkan tempat dan yang paling menarik adalah komisinya yang cukup besar. Kunci utamanya adalah Anda harus pantang menyerah serta kerja keras. Dan akan lebih baik jika kita mempunyai kemampuan untuk bernegosiasi atau pandai dalam memberi harga. Hal ini berkaitan dengan seberapa besar kita mendapat keuntungan dan kerugian yang akan kita peroleh.
Namun usaha ini harus didukung dengan niat kita untuk berusaha secara maksimal. Karena hampir semua orang dapat menekuni bisnis ini asalkan mempunyai kesabaran dan keuletan dalam menjalankannya. Hal yang harus Anda perhatikan untuk memulai agar dapat menemukan produk properti sehingga mengetahui dimana memperolehnya sumbernya antara lain:
1. Iklan Baris
Biasanya cara yang gampang untuk melakukan ajang jual-beli adalah melihat iklan di surat kabar. Jika memang sudah menemukan, sebaiknya segera ditindak-lanjuti agar tidak didahului orang lain.
2. Memasang iklan
Selain mencari-cari iklan tentang jual-beli properti, ada baiknya Anda juga mengiklankan diri. Dengan maksud mempublikasikan jasa Anda bagi siapa saja yang ingin membeli atau menjual properti.
3. Mendatangi Satu Lokasi
Karena sifatnya independent atau mandiri, maka sudah seharusnya Anda berjuang sendiri. Siapa tahu, ketika sedang melakukan pencarian, Anda secara tidak sengaja menemukan yang memang dicari-cari.
4. Kontak Agen Properti
Anda juga dapat bekerja sama atau menitipkan produk properti yang akan dibeli kepada agen properti. Tujuannya untuk memberitahu Anda seandainya ada properti dengan harga di bawah harga pasar, terdesak untuk menjual, atau ada return minimal 10%.
5. Pengadilan
Mendengar namanya saja pasti membuat kebanyakan orang takut. Tapi untuk kasus yang satu ini justru sebaliknya, karena terkadang terdapat properti-properti sitaan yang terkena masalah hukum. Nah, biasanya jika si pemilik tidak dapat menebusnya, maka akan menjadi hak pengadilan dan menjadi barang lelangan yang biasanya harganya menjadi lebih murah.
6. Teman dan kenalan
Manfaatkan segala peluang yang ada, dengan mencari cara untuk memperoleh kesempatan dan keuntungan lebih. Jika sudah terjalin erat, tidak ada salahnya Anda menanyakan kepada teman dekat atau kenalan yang mungkin ingin menjual properti.
7. Klub Investasi
Perkumpulan ini merupakan sumber dana yang lumayan besar. Pasalnya mereka yang tergabung didalamnya pasti berpenghasilan besar atau memiliki usaha lain yang menghasilkan.
Jika beberapa sumber di atas dapat Anda jalankan, maka langkah selanjutnya yang tidak kalah penting yaitu melakukan negosiasi dengan si pemilik properti. Bila Anda telah bertemu dengan pemilik properti, maka kita dapat melakukan penawaran dengan harga yang lebih “mahal” dari yang diminta. Memang agak aneh, tapi tujuannya adalah dengan “menaikkan” harga dari yang diminta si penjual maka kita dapat “meminta” sesuatu dari si pemilik properti.
Misalnya, Anda minta waktu perpanjangan 3 bulan atau 6 bulan sebelum dibayar lunas. Sedapat mungkin lengkapi dengan surat perjanjian antara Anda dan si penjual. Setelah mendapatkan dokumen persetujuan itu, maka Anda bisa mulai mencari pembeli sehingga tidak perlu mengeluarkan uang atau modal sendiri. Dan dengan tenggang waktu 3-6 bulan tersebut, maka Anda mempunyai cukup waktu untuk mencari pembeli. Untuk lebih menarik si pemilik properti untuk tetap hanya “terikat”, maka dapat ditambahkan dalam perjanjian bahwa juga akan “membagi” komisi yang Anda terima sebesar 20–30%.
Sedangkan untuk dokumen properti, Anda dapat bekerjasama dengan orang yang dipercayai serta berkompeten dalam hal ini. Alangkah baiknya juga membuat kartu nama yang dapat dibagikan saat menawarkan properti yang akan dijual, guna membantu bila orang tersebut ingin menghubungi Anda. Kini, selamat meraih keuntungan.
Begitu pula dalam meraih satu keberhasilan dalam berbisnis, tidak peduli apapun itu bentuknya. Tapi bagaimana jika Anda tidak memiliki modal cukup? Menggeluti peluang bisnis dan peluang usaha properti atau yang biasa orang sebut real estate agent ini bisa menjadi pilihan yang menarik sekaligus terobosan bagi Anda yang tertarik dapat mencobanya.
Selain tidak membutuhkan modal, pekerjaan ini cukup mudah untuk dilakukan, tidak menyita waktu, tidak membutuhkan tempat dan yang paling menarik adalah komisinya yang cukup besar. Kunci utamanya adalah Anda harus pantang menyerah serta kerja keras. Dan akan lebih baik jika kita mempunyai kemampuan untuk bernegosiasi atau pandai dalam memberi harga. Hal ini berkaitan dengan seberapa besar kita mendapat keuntungan dan kerugian yang akan kita peroleh.
Namun usaha ini harus didukung dengan niat kita untuk berusaha secara maksimal. Karena hampir semua orang dapat menekuni bisnis ini asalkan mempunyai kesabaran dan keuletan dalam menjalankannya. Hal yang harus Anda perhatikan untuk memulai agar dapat menemukan produk properti sehingga mengetahui dimana memperolehnya sumbernya antara lain:
1. Iklan Baris
Biasanya cara yang gampang untuk melakukan ajang jual-beli adalah melihat iklan di surat kabar. Jika memang sudah menemukan, sebaiknya segera ditindak-lanjuti agar tidak didahului orang lain.
2. Memasang iklan
Selain mencari-cari iklan tentang jual-beli properti, ada baiknya Anda juga mengiklankan diri. Dengan maksud mempublikasikan jasa Anda bagi siapa saja yang ingin membeli atau menjual properti.
3. Mendatangi Satu Lokasi
Karena sifatnya independent atau mandiri, maka sudah seharusnya Anda berjuang sendiri. Siapa tahu, ketika sedang melakukan pencarian, Anda secara tidak sengaja menemukan yang memang dicari-cari.
4. Kontak Agen Properti
Anda juga dapat bekerja sama atau menitipkan produk properti yang akan dibeli kepada agen properti. Tujuannya untuk memberitahu Anda seandainya ada properti dengan harga di bawah harga pasar, terdesak untuk menjual, atau ada return minimal 10%.
5. Pengadilan
Mendengar namanya saja pasti membuat kebanyakan orang takut. Tapi untuk kasus yang satu ini justru sebaliknya, karena terkadang terdapat properti-properti sitaan yang terkena masalah hukum. Nah, biasanya jika si pemilik tidak dapat menebusnya, maka akan menjadi hak pengadilan dan menjadi barang lelangan yang biasanya harganya menjadi lebih murah.
6. Teman dan kenalan
Manfaatkan segala peluang yang ada, dengan mencari cara untuk memperoleh kesempatan dan keuntungan lebih. Jika sudah terjalin erat, tidak ada salahnya Anda menanyakan kepada teman dekat atau kenalan yang mungkin ingin menjual properti.
7. Klub Investasi
Perkumpulan ini merupakan sumber dana yang lumayan besar. Pasalnya mereka yang tergabung didalamnya pasti berpenghasilan besar atau memiliki usaha lain yang menghasilkan.
Jika beberapa sumber di atas dapat Anda jalankan, maka langkah selanjutnya yang tidak kalah penting yaitu melakukan negosiasi dengan si pemilik properti. Bila Anda telah bertemu dengan pemilik properti, maka kita dapat melakukan penawaran dengan harga yang lebih “mahal” dari yang diminta. Memang agak aneh, tapi tujuannya adalah dengan “menaikkan” harga dari yang diminta si penjual maka kita dapat “meminta” sesuatu dari si pemilik properti.
Misalnya, Anda minta waktu perpanjangan 3 bulan atau 6 bulan sebelum dibayar lunas. Sedapat mungkin lengkapi dengan surat perjanjian antara Anda dan si penjual. Setelah mendapatkan dokumen persetujuan itu, maka Anda bisa mulai mencari pembeli sehingga tidak perlu mengeluarkan uang atau modal sendiri. Dan dengan tenggang waktu 3-6 bulan tersebut, maka Anda mempunyai cukup waktu untuk mencari pembeli. Untuk lebih menarik si pemilik properti untuk tetap hanya “terikat”, maka dapat ditambahkan dalam perjanjian bahwa juga akan “membagi” komisi yang Anda terima sebesar 20–30%.
Sedangkan untuk dokumen properti, Anda dapat bekerjasama dengan orang yang dipercayai serta berkompeten dalam hal ini. Alangkah baiknya juga membuat kartu nama yang dapat dibagikan saat menawarkan properti yang akan dijual, guna membantu bila orang tersebut ingin menghubungi Anda. Kini, selamat meraih keuntungan.
Labels:
Bisnis Property Tanpa Modal
Trik Jual Rumah
Turunnya tingkat suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) akhir-akhir ini sedikit banyak mendorong orang untuk membeli properti. Belum lagi, dorongan ini semakin besar dengan baliho-baliho di jalan yang menyebutkan penawaran menarik dari properti yang mereka jual.
Apakah Anda juga terpicu untuk membeli rumah pada saat ini? Jika ya, sebaiknya pikirkan baik-baik karena efeknya bisa menguntungkan ataupun merugikan. Kalau Anda membeli pada saat yang tepat kemungkinan besar properti bisa Anda miliki sekaligus menjadi investasi. Sebaliknya, Anda bisa kehilangan banyak hal termasuk materi karena membeli properti ketika suku bunga KPR meningkat tajam.
Seperti yang Anda ketahui, orang cenderung membeli rumah pada saat harga menurun dan menjual rumah ketika harga sedang naik dengan harapan bisa meraup keuntungan lebih banyak. Saat Anda berposisi sebagai penjual, tentunya ada alasan khusus bagi Anda untuk menjual properti. Bisa jadi karena Anda harus pindah rumah, butuh dana, dan sebagainya. Beberapa saran yang bisa diberikan bagi penjual rumah yakni:
* Jangan jual rumah pada saat musim hujan. Ada banyak alasan kenapa musim hujan membuat rencana Anda menjual rumah menjadi berantakan. Mulai dari tampilan rumah yang tidak terlihat menarik karena basah dan lembab, genangan air di sekitar rumah hingga calon pembeli yang suka menunda mendatangi rumah Anda karena kehujanan/terjebak banjir.
* Jangan pernah menyebutkan alasan yang sifatnya pribadi saat Anda ditanya oleh calon pembeli rumah tentang motivasi menjual rumah. Misalnya, Anda jujur sudah tidak cocok dengan tetangga sehingga akhirnya ingin menjual rumah, Anda bermasalah dengan finansial, dan lain-lain. Sekilas hal-hal yang tampak sepele di mata orang lain ini akan menurunkan minat mereka untuk membeli rumah seharga yang Anda inginkan. Bisa jadi, mereka tidak berminat dengan rumah Anda.
* Yang jelas, cantumkan secara jelas harga rumah yang Anda jual. Anda bisa menyebutkannya ketika memasang iklan di koran, majalah, katalog, situs penjualan rumah online, mailing list (milis), dll. Kebanyakan pembeli yang serius, pastinya akan sangat detil mencari harga rumah yang pas dengan kantong mereka. Dan, sebagian besar dari mereka cenderung tidak serius membeli rumah jika tidak ada kejelasan harga dari penjualnya.
* Anda masih bingung menetapkan harga jual terbaik untuk rumah? Ingat saja 4 hal penting ini dan Anda akan melihat calon pembeli serius mendatangi Anda:
1. Cermati harga pasaran untuk lokasi dan kondisi properti Anda
2. Tingkat suku bunga KPR saat ini
3. Apa tipe properti yang Anda miliki
4. Cari tahu harga properti yang ada disekitarnya
* Tidak yakin bisa menjualnya sendiri dengan harga yang Anda tawarkan? Tanyakan saja kepada 2-3 agen properti dan Anda akan bisa mengira-ngira sendiri harga yang pas untuk rumah Anda.
Apakah Anda juga terpicu untuk membeli rumah pada saat ini? Jika ya, sebaiknya pikirkan baik-baik karena efeknya bisa menguntungkan ataupun merugikan. Kalau Anda membeli pada saat yang tepat kemungkinan besar properti bisa Anda miliki sekaligus menjadi investasi. Sebaliknya, Anda bisa kehilangan banyak hal termasuk materi karena membeli properti ketika suku bunga KPR meningkat tajam.
Seperti yang Anda ketahui, orang cenderung membeli rumah pada saat harga menurun dan menjual rumah ketika harga sedang naik dengan harapan bisa meraup keuntungan lebih banyak. Saat Anda berposisi sebagai penjual, tentunya ada alasan khusus bagi Anda untuk menjual properti. Bisa jadi karena Anda harus pindah rumah, butuh dana, dan sebagainya. Beberapa saran yang bisa diberikan bagi penjual rumah yakni:
* Jangan jual rumah pada saat musim hujan. Ada banyak alasan kenapa musim hujan membuat rencana Anda menjual rumah menjadi berantakan. Mulai dari tampilan rumah yang tidak terlihat menarik karena basah dan lembab, genangan air di sekitar rumah hingga calon pembeli yang suka menunda mendatangi rumah Anda karena kehujanan/terjebak banjir.
* Jangan pernah menyebutkan alasan yang sifatnya pribadi saat Anda ditanya oleh calon pembeli rumah tentang motivasi menjual rumah. Misalnya, Anda jujur sudah tidak cocok dengan tetangga sehingga akhirnya ingin menjual rumah, Anda bermasalah dengan finansial, dan lain-lain. Sekilas hal-hal yang tampak sepele di mata orang lain ini akan menurunkan minat mereka untuk membeli rumah seharga yang Anda inginkan. Bisa jadi, mereka tidak berminat dengan rumah Anda.
* Yang jelas, cantumkan secara jelas harga rumah yang Anda jual. Anda bisa menyebutkannya ketika memasang iklan di koran, majalah, katalog, situs penjualan rumah online, mailing list (milis), dll. Kebanyakan pembeli yang serius, pastinya akan sangat detil mencari harga rumah yang pas dengan kantong mereka. Dan, sebagian besar dari mereka cenderung tidak serius membeli rumah jika tidak ada kejelasan harga dari penjualnya.
* Anda masih bingung menetapkan harga jual terbaik untuk rumah? Ingat saja 4 hal penting ini dan Anda akan melihat calon pembeli serius mendatangi Anda:
1. Cermati harga pasaran untuk lokasi dan kondisi properti Anda
2. Tingkat suku bunga KPR saat ini
3. Apa tipe properti yang Anda miliki
4. Cari tahu harga properti yang ada disekitarnya
* Tidak yakin bisa menjualnya sendiri dengan harga yang Anda tawarkan? Tanyakan saja kepada 2-3 agen properti dan Anda akan bisa mengira-ngira sendiri harga yang pas untuk rumah Anda.
Labels:
Trik Jual Rumah
Pindah Rumah
Anda ingin menempati sebuah hunian baru? Jika ya, pastinya Anda akan mulai pindahan rumah ya. Biasanya karena banyaknya perabot yang akan dipindahkan, orang cenderung untuk menggunakan mobil angkut. Kedengarannya praktis namun Anda perlu mencermati barang-barang tersebut ketika hendak diangkut supaya jangan sampai tercecer, rusak, dan sebagainya. Untuk itu, Anda perlu menentukan penempatan ketika meletakkannya di mobil angkut.
Kira-kira, apa saja yang perlu Anda persiapkan sebelum mengepak dan menaruhnya di mobil angkutan? Baca dulu tips berikut ini:
1. Pertama, dahulukan kegiatan mengepak barang-barang. Sebaiknya Anda pilah pilih dan pisahkan barang mana saja yang akan segera dipacking. Buat dua kategori untuk perabot-perabot ini yaitu kelompok yang mudah dan aman diangkut, kelompok yang harus diangkut dengan hati-hati, dan kelompok barang yang digunakan setiap hari maupun tidak setiap hari.
2. Lalu, isi kardus tersebut, dan kalau bisa dengan satu jenis barang/kebutuhan, misalnya kardus khusus buku, majalah, mainan, hiasan, dan sebagainya. Selain tidak mudah rusak, Anda pun mudah memberi nama pada kardus, tidak sulit ketika mencari dan mengeluarkannya barang-barang itu. Juga berikan pewangi atau kamper untuk jenis barang tertentu, untuk menjauhkan dari hewan-hewan perusak.
3. Untuk mengelompokkan barang berukuran kecil maupun pernak-pernik, Anda bisa membungkusnya / melapisi dengan kertas koran. Tujuannya, supaya tidak mudah pecah, tergores, dan lain-lain.
4. Bila memungkinkan, cicil waktu pindahan jauh-jauh hari. Tujuannya supaya tidak semua barang menumpuk saat dipindahkan.
5. Untuk mengangkut barang, sewa mobil angkut barang yang memiliki kapasitas sesuai kapasitas perabot Anda. Kadang lebih baik menyewa mobil besar supaya sekaligus bisa mengangkut barang lebih banyak, daripada bolak-balik beberapa kali, karena menghemat waktu dan biaya.
6. Punya barang-barang yang sekiranya tidak Anda gunakan lagi? Anda bisa mempertimbangkan untuk memberikannya kepada orang lain.
7. Hati-hati saat memindahkan barang pecah belah. Sebaiknya packing dengan baik agar tidak pecah. Begitupula dengan dokumen penting dan barang berharga, sebaiknya dipisahkan dan Anda sendiri yang menyimpannya agar tidak hilang saat pindahan.
8. Jika Anda memiliki anak-anak sebaiknya mereka dititipkan dulu di rumah nenek atau saudara. Bisa saja mereka justru merepotkan dan mengganggu sehingga waktu pindahan menjadi lebih lama.
Jika semua urusan ‘pindahan’ Anda sudah berangsur beres dan selesai, selanjutnya memastikan pengaman pintu-pintu, kuncinya telah rapi semua. Jika perlu, bisa mengganti kunci pengaman dengan yang baru, terutama demi keamanan. Lalu, segera kenalkan diri Anda kepada ketua RT dan warga setempat, terutama tetangga terdekat, agar keberadaan Anda diketahui. Dengan begitu, Anda siap menempati rumah baru di lingkungan yang baru pula. Setelah pindah, jangan lupa memberitahukan alamat baru kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti bank, agen koran dan lainnya yang secara rutin mengirim sesuatu (barang ataupun dokumen) ke alamat sebelumnya.
Kira-kira, apa saja yang perlu Anda persiapkan sebelum mengepak dan menaruhnya di mobil angkutan? Baca dulu tips berikut ini:
1. Pertama, dahulukan kegiatan mengepak barang-barang. Sebaiknya Anda pilah pilih dan pisahkan barang mana saja yang akan segera dipacking. Buat dua kategori untuk perabot-perabot ini yaitu kelompok yang mudah dan aman diangkut, kelompok yang harus diangkut dengan hati-hati, dan kelompok barang yang digunakan setiap hari maupun tidak setiap hari.
2. Lalu, isi kardus tersebut, dan kalau bisa dengan satu jenis barang/kebutuhan, misalnya kardus khusus buku, majalah, mainan, hiasan, dan sebagainya. Selain tidak mudah rusak, Anda pun mudah memberi nama pada kardus, tidak sulit ketika mencari dan mengeluarkannya barang-barang itu. Juga berikan pewangi atau kamper untuk jenis barang tertentu, untuk menjauhkan dari hewan-hewan perusak.
3. Untuk mengelompokkan barang berukuran kecil maupun pernak-pernik, Anda bisa membungkusnya / melapisi dengan kertas koran. Tujuannya, supaya tidak mudah pecah, tergores, dan lain-lain.
4. Bila memungkinkan, cicil waktu pindahan jauh-jauh hari. Tujuannya supaya tidak semua barang menumpuk saat dipindahkan.
5. Untuk mengangkut barang, sewa mobil angkut barang yang memiliki kapasitas sesuai kapasitas perabot Anda. Kadang lebih baik menyewa mobil besar supaya sekaligus bisa mengangkut barang lebih banyak, daripada bolak-balik beberapa kali, karena menghemat waktu dan biaya.
6. Punya barang-barang yang sekiranya tidak Anda gunakan lagi? Anda bisa mempertimbangkan untuk memberikannya kepada orang lain.
7. Hati-hati saat memindahkan barang pecah belah. Sebaiknya packing dengan baik agar tidak pecah. Begitupula dengan dokumen penting dan barang berharga, sebaiknya dipisahkan dan Anda sendiri yang menyimpannya agar tidak hilang saat pindahan.
8. Jika Anda memiliki anak-anak sebaiknya mereka dititipkan dulu di rumah nenek atau saudara. Bisa saja mereka justru merepotkan dan mengganggu sehingga waktu pindahan menjadi lebih lama.
Jika semua urusan ‘pindahan’ Anda sudah berangsur beres dan selesai, selanjutnya memastikan pengaman pintu-pintu, kuncinya telah rapi semua. Jika perlu, bisa mengganti kunci pengaman dengan yang baru, terutama demi keamanan. Lalu, segera kenalkan diri Anda kepada ketua RT dan warga setempat, terutama tetangga terdekat, agar keberadaan Anda diketahui. Dengan begitu, Anda siap menempati rumah baru di lingkungan yang baru pula. Setelah pindah, jangan lupa memberitahukan alamat baru kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti bank, agen koran dan lainnya yang secara rutin mengirim sesuatu (barang ataupun dokumen) ke alamat sebelumnya.
Labels:
Pindah Rumah
Cari Rumah Idaman
Memilih tempat tinggal bukan berarti hanya memikirkan biaya yang diperlukan untuk membeli dan merenovasinya. Anda juga perlu lho mencermati hunian seperti apa yang paling Anda butuhkan. Karena Anda kan yang akhirnya akan tinggal disana? Apalagi jika Anda sudah berkeluarga, pasti Anda ingin tinggal dengan nyaman dan kerasan, bukan?
Sekali lagi, pemikiran seperti ini juga penting. Anda hanya perlu meluangkan waktu untuk menjawab beberapa pertanyaan ini.
- Usia berapa Anda saat ini?
- Saat ini, Anda lajang atau sudah berkeluarga?
- Jika sudah berkeluarga, berapa jumlah anak Anda?
Tiga pertanyaan ini adalah awal dari tindakan Anda ketika memilih rumah idaman. Jangan sampai hunian yang sudah Anda beli justru menyulitkan Anda untuk bepergian, membeli barang kebutuhan sehari-hari dan menghabiskan banyak ongkos.
Apa saja yang penting untuk Anda?
* Seberapa penting jarak rumah dengan kantor/sekolah/tempat usaha Anda?
* Sejauh ini, apa saja yang Anda perlu persiapkan saat mencari rumah idaman?
Apapun jawaban Anda, semuanya berhubungan dengan transportasi umum yang akan Anda gunakan sehari-hari. Meski yang Anda gunakan saat bepergian hanya kendaraan dan transportasi umum seperti bis, ojek, angkot, kereta api, hingga taksi, hal ini bisa menguras uang dan tabungan Anda nantinya. Apalagi kalau Anda tiba-tiba sering kekurangan uang karena pengeluaran Anda habis untuk ongkos bepergian.
Apakah rumah Anda berdekatan dengan sanak saudara dan teman?
Tapi bukan berarti Anda tidak dapat hidup mandiri tanpa bantuan dari saudara dan teman. Tujuannya, agar Anda tidak perlu repot ketika harus pergi ke rumah saudara, teman atau kerabat dan cepat mendapatkan bantuan dari mereka dalam keadaan darurat.
Selain dekat dengan saudara dan teman, rumah Anda sebaiknya juga tidak jauh dengan:
* Pertokoan, bisa berupa shopping center, supermarket, pasar, berikut ATM, dan sebagainya.
* Rumah sakit dan fasilitas publik lainnya seperti apotik, sarana olah raga, pom bensin, terminal bis, dan lain-lain.
Jangan khawatir, kini banyak real estate dan apartemen yang didesain khusus dengan berbagai fasilitas umum. Tentu saja, ini semua akan memudahkan hidup Anda dan menciptakan gaya hidup tersendiri untuk Anda sekeluarga.
Anda sudah berkeluarga? Pikirkan juga yang ini!
Kini, sasaran utama sebagian besar pihak pengembang perumahan dan hunian vertikal adalah mereka yang baru membangun keluarga alias pasangan muda maupun keluarga kecil. Oleh sebab itu, fasilitas yang dibangun di sekitar real estate dan apartemen biasanya berupa:
* Tempat penitipan anak
* Pre school dan TK
* Sekolah Dasar
* Sekolah Menengah Pertama (beberapa real estate)
Selain fasilitas pendidikan, Anda juga perlu memikirkan tempat terbaik untuk berekreasi. Tempat-tempat ini tidak mutlak dan bisa disesuaikan dengan minat Anda sekeluarga. Misalnya anak-anak Anda lebih senang berenang di hari libur, mencari buku terbaru di toko buku, berjalan-jalan ke kebun binatang, museum atau sekedar menyaksikan film di bioskop. Sebaiknya semua minat ini tak berjauhan dengan rumah Anda sehingga Anda sekeluarga bisa kerasan tinggal di dalamnya.
Jangan abaikan hal-hal berikut ini:
* Tempat tinggal yang bergaya seperti apa yang benar-benar Anda inginkan? Minimalis, pedesaan (country), klasik, atau neo klasik?
* Apakah Anda nyaman tinggal di dalam kota ataupun sedikit jauh dari pusat kota?
* Sudah tepatkah hunian yang Anda temukan dengan kebutuhan Anda sehari-hari?
* Apakah rumah Anda berdekatan dengan kawasan pabrik? Kemungkinan lingkungan di sekitar menjadi bising, berdebu, dan panas.
Sekali lagi, pemikiran seperti ini juga penting. Anda hanya perlu meluangkan waktu untuk menjawab beberapa pertanyaan ini.
- Usia berapa Anda saat ini?
- Saat ini, Anda lajang atau sudah berkeluarga?
- Jika sudah berkeluarga, berapa jumlah anak Anda?
Tiga pertanyaan ini adalah awal dari tindakan Anda ketika memilih rumah idaman. Jangan sampai hunian yang sudah Anda beli justru menyulitkan Anda untuk bepergian, membeli barang kebutuhan sehari-hari dan menghabiskan banyak ongkos.
Apa saja yang penting untuk Anda?
* Seberapa penting jarak rumah dengan kantor/sekolah/tempat usaha Anda?
* Sejauh ini, apa saja yang Anda perlu persiapkan saat mencari rumah idaman?
Apapun jawaban Anda, semuanya berhubungan dengan transportasi umum yang akan Anda gunakan sehari-hari. Meski yang Anda gunakan saat bepergian hanya kendaraan dan transportasi umum seperti bis, ojek, angkot, kereta api, hingga taksi, hal ini bisa menguras uang dan tabungan Anda nantinya. Apalagi kalau Anda tiba-tiba sering kekurangan uang karena pengeluaran Anda habis untuk ongkos bepergian.
Apakah rumah Anda berdekatan dengan sanak saudara dan teman?
Tapi bukan berarti Anda tidak dapat hidup mandiri tanpa bantuan dari saudara dan teman. Tujuannya, agar Anda tidak perlu repot ketika harus pergi ke rumah saudara, teman atau kerabat dan cepat mendapatkan bantuan dari mereka dalam keadaan darurat.
Selain dekat dengan saudara dan teman, rumah Anda sebaiknya juga tidak jauh dengan:
* Pertokoan, bisa berupa shopping center, supermarket, pasar, berikut ATM, dan sebagainya.
* Rumah sakit dan fasilitas publik lainnya seperti apotik, sarana olah raga, pom bensin, terminal bis, dan lain-lain.
Jangan khawatir, kini banyak real estate dan apartemen yang didesain khusus dengan berbagai fasilitas umum. Tentu saja, ini semua akan memudahkan hidup Anda dan menciptakan gaya hidup tersendiri untuk Anda sekeluarga.
Anda sudah berkeluarga? Pikirkan juga yang ini!
Kini, sasaran utama sebagian besar pihak pengembang perumahan dan hunian vertikal adalah mereka yang baru membangun keluarga alias pasangan muda maupun keluarga kecil. Oleh sebab itu, fasilitas yang dibangun di sekitar real estate dan apartemen biasanya berupa:
* Tempat penitipan anak
* Pre school dan TK
* Sekolah Dasar
* Sekolah Menengah Pertama (beberapa real estate)
Selain fasilitas pendidikan, Anda juga perlu memikirkan tempat terbaik untuk berekreasi. Tempat-tempat ini tidak mutlak dan bisa disesuaikan dengan minat Anda sekeluarga. Misalnya anak-anak Anda lebih senang berenang di hari libur, mencari buku terbaru di toko buku, berjalan-jalan ke kebun binatang, museum atau sekedar menyaksikan film di bioskop. Sebaiknya semua minat ini tak berjauhan dengan rumah Anda sehingga Anda sekeluarga bisa kerasan tinggal di dalamnya.
Jangan abaikan hal-hal berikut ini:
* Tempat tinggal yang bergaya seperti apa yang benar-benar Anda inginkan? Minimalis, pedesaan (country), klasik, atau neo klasik?
* Apakah Anda nyaman tinggal di dalam kota ataupun sedikit jauh dari pusat kota?
* Sudah tepatkah hunian yang Anda temukan dengan kebutuhan Anda sehari-hari?
* Apakah rumah Anda berdekatan dengan kawasan pabrik? Kemungkinan lingkungan di sekitar menjadi bising, berdebu, dan panas.
Labels:
Cari Rumah Idaman
Trik Beli Rumah
Membeli rumah berarti juga memikirkan banyak aspek yang akan menyertainya, mulai dari sisi hukum, keuangan hingga emosional Anda sebagai penghuninya. Jadi, jangan tunggu diri Anda mengalami kesalahan membeli rumah gara-gara mengesampingkan tiga aspek diatas ya. Disini, kami sudah membuat daftar kesalahan yang tak sepatutnya terjadi (Jadi, jangan sampai tindakan Anda termasuk didalamnya ya!). Hmm, apa saja itu?
- Berlari sebelum berjalan. Artinya, jangan sampai Anda melupakan persiapan sebelum memutuskan membeli rumah, seperti terlalu buru-buru melihat rumah, meneliti iklan rumah yang ada di katalog, surat kabar maupun di situs penjualan properti.
Kalau sudah begini, bukan kemudahan dan keuntungan yang Anda dapatkan malahan sebuah bencana. Mereka yang kurang sreg dengan rumah barunya kemungkinan akan berkomentar seperti ini, ”Ah, bukan rumah ini yang saya inginkan”, “Ternyata ada rumah lain yang lebih bagus dan saya baru menemukannya”, “Harga rumah ini terlalu mahal” dan sederet keluhan lainnya.
Well, kalau ini semua terjadi pada Anda, apalagi yang bisa Anda lakukan selain tetap tinggal rumah tersebut? Makanya, pikirkan lagi hal-hal penting lain yang bisa Anda temukan sebelum membeli dan mendiami rumah tersebut. Misalnya, Anda perlu berdiskusi dengan anggota keluarga untuk menanyakan pendapat mereka ataupun apakah Anda bisa menyerahkan biaya renovasi kepada si penjual rumah sehingga Anda bisa membeli rumah tersebut dalam keadaan yang lebih baik/lebih layak.
- Terpaksa mengeluarkan uang banyak untuk membeli rumah. Tentu saja, Anda tidak mau kan punya rumah yang kecil dan jelek? Bila Anda ingin membeli rumah second, carilah penjual yang juga menyediakan furnitur di dalamnya. Harga rumah yang Anda beli akan sepadan dengan apa yang Anda dapatkan di dalamnya. Rumah yang bersih, nyaman plus furnitur yang mendukung besar rumah tersebut. Jadi, Anda bisa menghemat uang untuk pembelian perabot. Kalaupun perlu membeli perabot yang baru, Anda bisa membatasi pembelian perabot yang benar-benar diperlukan saja.
- Terlambat menyadari Anda perlu agen. Apa jadinya ketika tak ada satupun rumah Anda beli, sementara Anda benar-benar membutuhkan rumah baru dalam waktu segera? Tentunya Anda baru terpikirkan untuk menggunakan jasa agen properti bukan?
Kini, menemukan agen tidak sesulit yang dibayangkan. Anda bisa mencari mereka melalui katalog rumah, situs penjualan rumah dan surat kabar. Namun, jangan sampai Anda terjebak dengan penggunaan agen ini. Pastinya, Anda ingin segera mendapatkan rumah yang sesuai dengan keinginan, bukan? Selain menggantungkan informasi dari agen, cari tahu juga harga pasaran rumah tersebut sesuai lokasi, luas tanah dan bangunan berikut fasilitas di dalamnya. Sehingga Anda tidak akan kecewa dengan jasa agen dan mendapatkan rumah idaman sesegera mungkin.
- Menunggu dan menunggu rumah idaman.
Rumah idaman boleh menjadi impian, namun bukan berarti Anda menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkannya. Banyak pembeli tidak sadar melakukan kesalahan ketika ingin mendapatkan impian rumah idamannya. Hasilnya, keinginan mendapatkan rumah yang berlokasi strategis, gaya rumah, ukuran, kondisi dan fasilitas di dalamnya. Karena saking inginnya membeli rumah impian, banyak dari masyarakat kita yang mengulur waktu dan tenaga saat mencari rumah. Kalaupun sudah menemukan hunian yang kira-kira pas dengan idaman, mereka cenderung mencari yang lain dengan harapan dapat menemukan yang lebih baik lagi.
Akibatnya, harga tanah dan rumah akan semakin meningkat (mahal) dan ujung-ujungnya, membeli rumah di bawah standar rumah idaman. Alasannya karena sudah lelah mencari dan sebagainya.
Anda tentu tidak mau terjebak dalam keadaan seperti ini, bukan? Kuncinya, fokuskan pencarian rumah idaman dengan menetapkan yang Anda mau dan Anda butuhkan. Lalu, seleksi rumah mana saja yang kira-kira cocok dengan impian Anda.
- Jangan lupa cek dan ricek. Maksudnya, disini Anda perlu melakukan pentingnya mengecek keadaan rumah saat pertama kali melihat dan ketika hendak membayar rumah yang Anda beli. Mengecek lebih baik daripada harus merenovasi sendiri, bukan? Paling tidak, Anda bisa menghemat biaya renovasi Rp 2.000.000,- hingga Rp 5.000.000,- untuk kerusakan-kerusakan kecil di rumah.
- Berlari sebelum berjalan. Artinya, jangan sampai Anda melupakan persiapan sebelum memutuskan membeli rumah, seperti terlalu buru-buru melihat rumah, meneliti iklan rumah yang ada di katalog, surat kabar maupun di situs penjualan properti.
Kalau sudah begini, bukan kemudahan dan keuntungan yang Anda dapatkan malahan sebuah bencana. Mereka yang kurang sreg dengan rumah barunya kemungkinan akan berkomentar seperti ini, ”Ah, bukan rumah ini yang saya inginkan”, “Ternyata ada rumah lain yang lebih bagus dan saya baru menemukannya”, “Harga rumah ini terlalu mahal” dan sederet keluhan lainnya.
Well, kalau ini semua terjadi pada Anda, apalagi yang bisa Anda lakukan selain tetap tinggal rumah tersebut? Makanya, pikirkan lagi hal-hal penting lain yang bisa Anda temukan sebelum membeli dan mendiami rumah tersebut. Misalnya, Anda perlu berdiskusi dengan anggota keluarga untuk menanyakan pendapat mereka ataupun apakah Anda bisa menyerahkan biaya renovasi kepada si penjual rumah sehingga Anda bisa membeli rumah tersebut dalam keadaan yang lebih baik/lebih layak.
- Terpaksa mengeluarkan uang banyak untuk membeli rumah. Tentu saja, Anda tidak mau kan punya rumah yang kecil dan jelek? Bila Anda ingin membeli rumah second, carilah penjual yang juga menyediakan furnitur di dalamnya. Harga rumah yang Anda beli akan sepadan dengan apa yang Anda dapatkan di dalamnya. Rumah yang bersih, nyaman plus furnitur yang mendukung besar rumah tersebut. Jadi, Anda bisa menghemat uang untuk pembelian perabot. Kalaupun perlu membeli perabot yang baru, Anda bisa membatasi pembelian perabot yang benar-benar diperlukan saja.
- Terlambat menyadari Anda perlu agen. Apa jadinya ketika tak ada satupun rumah Anda beli, sementara Anda benar-benar membutuhkan rumah baru dalam waktu segera? Tentunya Anda baru terpikirkan untuk menggunakan jasa agen properti bukan?
Kini, menemukan agen tidak sesulit yang dibayangkan. Anda bisa mencari mereka melalui katalog rumah, situs penjualan rumah dan surat kabar. Namun, jangan sampai Anda terjebak dengan penggunaan agen ini. Pastinya, Anda ingin segera mendapatkan rumah yang sesuai dengan keinginan, bukan? Selain menggantungkan informasi dari agen, cari tahu juga harga pasaran rumah tersebut sesuai lokasi, luas tanah dan bangunan berikut fasilitas di dalamnya. Sehingga Anda tidak akan kecewa dengan jasa agen dan mendapatkan rumah idaman sesegera mungkin.
- Menunggu dan menunggu rumah idaman.
Rumah idaman boleh menjadi impian, namun bukan berarti Anda menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkannya. Banyak pembeli tidak sadar melakukan kesalahan ketika ingin mendapatkan impian rumah idamannya. Hasilnya, keinginan mendapatkan rumah yang berlokasi strategis, gaya rumah, ukuran, kondisi dan fasilitas di dalamnya. Karena saking inginnya membeli rumah impian, banyak dari masyarakat kita yang mengulur waktu dan tenaga saat mencari rumah. Kalaupun sudah menemukan hunian yang kira-kira pas dengan idaman, mereka cenderung mencari yang lain dengan harapan dapat menemukan yang lebih baik lagi.
Akibatnya, harga tanah dan rumah akan semakin meningkat (mahal) dan ujung-ujungnya, membeli rumah di bawah standar rumah idaman. Alasannya karena sudah lelah mencari dan sebagainya.
Anda tentu tidak mau terjebak dalam keadaan seperti ini, bukan? Kuncinya, fokuskan pencarian rumah idaman dengan menetapkan yang Anda mau dan Anda butuhkan. Lalu, seleksi rumah mana saja yang kira-kira cocok dengan impian Anda.
- Jangan lupa cek dan ricek. Maksudnya, disini Anda perlu melakukan pentingnya mengecek keadaan rumah saat pertama kali melihat dan ketika hendak membayar rumah yang Anda beli. Mengecek lebih baik daripada harus merenovasi sendiri, bukan? Paling tidak, Anda bisa menghemat biaya renovasi Rp 2.000.000,- hingga Rp 5.000.000,- untuk kerusakan-kerusakan kecil di rumah.
Labels:
Trik Beli Rumah
Negosiasi Beli Rumah
Kebanyakan orang cenderung memikirkan harga ketika ingin membeli properti. Bahkan disaat tingkat KPR sudah menurun, para pencari rumah tetap menomorsatukan nominal harga rumah yang ditawarkan oleh si penjual. Harapan si calon pembeli, mereka bisa mengira-ngira apakah ia dapat membeli rumah tersebut atau tidak.
Menurut Pakar Perunding dan Pengelolaan Direktur Properti Pencarian dan Negosiasi Spesialis dari www.county-homesearch.co.uk Jonathan Haward, Anda perlu yakin dan percaya saat ini persaingan tidak hanya datang dari terbatasnya lahan dan perumahan, namun juga dari jumlah calon pembeli.
Untuk itu, Anda perlu meneliti dan memeriksa jenis rumah yang akan Anda beli. Mulai dari mengumpulkan informasi mengenai perumahan lalu negosiasi dengan penjual rumah tersebut. Dalam menampung informasi, bedakan antara kebutuhan dan selera Anda terhadap rumah idaman. Siapa tahu Anda mendapatkan rumah idaman sesuai yang Anda inginkan?
Selanjutnya, lakukan analisis pasar yang berguna untuk memudahkan Anda menawar harga. Mengetahui dan menetapkan kisaran nominal tertentu memungkinkan Anda untuk mendapatkan harga rumah yang pas dengan kantong Anda. Secara tidak langsung, hal ini akan membuat si penjual mengerti apa yang dikehendaki si pembeli. Jadi, ketika ia akan menjual rumah lainnya, penjual sudah lebih mengerti selera pasar.
Dalam bernegosiasi, hendaknya Anda mengingat bahwa Anda sebagai pembeli akan memiliki hubungan kontrak dengan penjual. Pastikan Anda berdua menggunakan akal sehat ketika membuat kontrak tersebut. Antara penjual dan pembeli kemungkinan akan berada di bawah tekanan ketika membicarakan kontrak karena banyak sekali yang akan dibicarakan didalamnya seperti soal harga, fasilitas rumah, dan sebagainya. Oleh karena itu, penting bagi keduanya untuk mengembangkan kepercayaan.
Ingin bernegosiasi dengan baik? Pelajari yang ini dulu:
1. Mendengarkan dan memahami si pemilik rumah
Tujuannya tak lain agar Anda mengerti juga alasan si pemilik rumah menjual rumahnya sehingga Anda berdua dengan mudah mengutarakan tawar-menawar harga yang tepat dan cocok.
2. Berkata Jujur
Menyampaikan apa adanya tentang rumah yang akan Anda beli. Ungkapkan yang Anda lihat dan rasakan, kalau perlu buatlah si pemilik rumah senang dan bangga pada rumahnya. Tanyakan juga alasan kenapa dia ingin menjual rumahnya, jangan sampai di kemudian hari, Anda bermasalah dengan rumah baru tersebut.
3. Tawar-menawar yang Efektif
Buatlah perhitungan yang matang terlebih dahulu atas rumah yang akan Anda beli dengan memperhatikan secara keseluruhan bangunan tersebut. Perkirakan harga yang pas untuk hunian tersebut, barulah bernegosiasi sehingga tidak perlu tawar-menawar terlalu lama.
4. Sebutkan Harga Anda
Ketika Anda menentukan akan membeli sebuah rumah, pastikan nominal uang yang dimiliki. Jika terjadi tawar menawar, berikan harga terendah dahulu. Jika si pemilik rumah meminta lebih maka lakukan tawar-menawar dengan harga yang sekiranya Anda sanggup untuk membayarnya.
5. Teliti Sebelum Membeli
Membeli rumah layaknya membeli sebuah barang. Maka jangan hanya tergiur harga murahnya saja tapi juga teliti secara keseluruhan isi rumah tersebut. Baiknya, Anda melihat dan periksa seluruh bagian rumah dan tanyakan kepada si pemilik. Dari sini Anda dan penjual bisa saling mengetahui kekurangan rumah tersebut.
6. Surat-suratnya jelas
Jika kesepatan telah terjadi antara kedua belah pihak maka tinggal Anda membuat surat perjanjian jual-belinya. Periksa satu persatu kelengkapan berkas-berkasnya. Jangan sampai ada satu kekurangan atau pun. Lalu segera lakukan keabsahan kepemilikan rumah tersebut di hadapan notaris atau kantor hukum terkait.
Menurut Pakar Perunding dan Pengelolaan Direktur Properti Pencarian dan Negosiasi Spesialis dari www.county-homesearch.co.uk Jonathan Haward, Anda perlu yakin dan percaya saat ini persaingan tidak hanya datang dari terbatasnya lahan dan perumahan, namun juga dari jumlah calon pembeli.
Untuk itu, Anda perlu meneliti dan memeriksa jenis rumah yang akan Anda beli. Mulai dari mengumpulkan informasi mengenai perumahan lalu negosiasi dengan penjual rumah tersebut. Dalam menampung informasi, bedakan antara kebutuhan dan selera Anda terhadap rumah idaman. Siapa tahu Anda mendapatkan rumah idaman sesuai yang Anda inginkan?
Selanjutnya, lakukan analisis pasar yang berguna untuk memudahkan Anda menawar harga. Mengetahui dan menetapkan kisaran nominal tertentu memungkinkan Anda untuk mendapatkan harga rumah yang pas dengan kantong Anda. Secara tidak langsung, hal ini akan membuat si penjual mengerti apa yang dikehendaki si pembeli. Jadi, ketika ia akan menjual rumah lainnya, penjual sudah lebih mengerti selera pasar.
Dalam bernegosiasi, hendaknya Anda mengingat bahwa Anda sebagai pembeli akan memiliki hubungan kontrak dengan penjual. Pastikan Anda berdua menggunakan akal sehat ketika membuat kontrak tersebut. Antara penjual dan pembeli kemungkinan akan berada di bawah tekanan ketika membicarakan kontrak karena banyak sekali yang akan dibicarakan didalamnya seperti soal harga, fasilitas rumah, dan sebagainya. Oleh karena itu, penting bagi keduanya untuk mengembangkan kepercayaan.
Ingin bernegosiasi dengan baik? Pelajari yang ini dulu:
1. Mendengarkan dan memahami si pemilik rumah
Tujuannya tak lain agar Anda mengerti juga alasan si pemilik rumah menjual rumahnya sehingga Anda berdua dengan mudah mengutarakan tawar-menawar harga yang tepat dan cocok.
2. Berkata Jujur
Menyampaikan apa adanya tentang rumah yang akan Anda beli. Ungkapkan yang Anda lihat dan rasakan, kalau perlu buatlah si pemilik rumah senang dan bangga pada rumahnya. Tanyakan juga alasan kenapa dia ingin menjual rumahnya, jangan sampai di kemudian hari, Anda bermasalah dengan rumah baru tersebut.
3. Tawar-menawar yang Efektif
Buatlah perhitungan yang matang terlebih dahulu atas rumah yang akan Anda beli dengan memperhatikan secara keseluruhan bangunan tersebut. Perkirakan harga yang pas untuk hunian tersebut, barulah bernegosiasi sehingga tidak perlu tawar-menawar terlalu lama.
4. Sebutkan Harga Anda
Ketika Anda menentukan akan membeli sebuah rumah, pastikan nominal uang yang dimiliki. Jika terjadi tawar menawar, berikan harga terendah dahulu. Jika si pemilik rumah meminta lebih maka lakukan tawar-menawar dengan harga yang sekiranya Anda sanggup untuk membayarnya.
5. Teliti Sebelum Membeli
Membeli rumah layaknya membeli sebuah barang. Maka jangan hanya tergiur harga murahnya saja tapi juga teliti secara keseluruhan isi rumah tersebut. Baiknya, Anda melihat dan periksa seluruh bagian rumah dan tanyakan kepada si pemilik. Dari sini Anda dan penjual bisa saling mengetahui kekurangan rumah tersebut.
6. Surat-suratnya jelas
Jika kesepatan telah terjadi antara kedua belah pihak maka tinggal Anda membuat surat perjanjian jual-belinya. Periksa satu persatu kelengkapan berkas-berkasnya. Jangan sampai ada satu kekurangan atau pun. Lalu segera lakukan keabsahan kepemilikan rumah tersebut di hadapan notaris atau kantor hukum terkait.
Labels:
Negosiasi Beli Rumah
Beli Rumah
Apakah Anda terbiasa membuat daftar sebelum berbelanja kebutuhan sehari-hari? Sebelum mulai berburu rumah idaman, penting bagi Anda untuk membuat daftar realistis tentang isi dari hunian tersebut. Disini, Anda akan mencoba untuk memisahkan apa-apa saja yang menjadi keinginan maupun kebutuhan.
Ternyata setelah dipilah-pilah, kebutuhan dan selera tidak selamanya bisa menyatu dengan baik apalagi kalau sudah menyangkut soal rumah idaman. Belum lagi, selera Anda bisa saja bertentangan dengan suami, anak-anak maupun orang lain yang nantinya akan tinggal bersama di dalam rumah tersebut.
Misalnya, Anda ingin memiliki rumah bergaya neo klasik dengan furnitur yang serba klasik. Namun, suami memimpikan hunian minimalis yang mengesankan imej modern, simpel dan praktis. Sementara itu, anak-anak Anda masih kecil dan mereka membutuhkan rumah yang nyaman untuk bermain, belajar dan istirahat. Kalau sudah begini, baru terasa ya, selera dan kebutuhan masing-masing orang berbeda.
Supaya Anda tidak salah membeli rumah, segeralah membuat daftar kebutuhan dan keinginan Anda sekeluarga seputar deskripsi rumah idaman. Pisahkan daftar antara apa-apa saja yang Anda butuhkan dan yang Anda inginkan. Apabila daftar kebutuhan yang lebih banyak, tidak apa-apa. Dari daftar ini Anda akan mengetahui dengan jelas, rumah idaman seperti apa yang benar-benar sesuai untuk Anda huni sekeluarga. Ayo, tunggu apalagi?
Kebutuhan Anda
* Ruangan lapang dan nyaman
* Cukup kamar tidur
* Ada dapur
* Ada garasi
* Ada halaman
* Ada listrik, PAM
* Space untuk anak bermain
* Dekat sekolah/perkantoran
* Dekat fasilitas umumnya lainnya
Keinginan Anda
* Ada perabot mewah dan bermerk terkenal
* Ada pemanas air, kolam renang, jacuzzi (kecuali untuk alasan kesehatan)
* Lantai kayu
* Rumah menghadap ke jalan raya
* Ada ruangan untuk berkaraoke
* Ada lampu taman
* Ada skylights (di satu sisi, memberi penerangan alami di siang hari namun bukan kebutuhan utama)
Beres membuat daftar di atas, sekarang giliran Anda untuk membuat check list saat membangun rumah. Apa saja yang perlu diperhatikan? Ini dia:
* Jangan melanggar jalur hijau
Maksudnya disini, jangan sampai Anda membangun rumah yang sangat luas sampai terlalu maju ke depan jalan demi mendapatkan kenyamanan. Anda tentu tidak mau kan disalahkan di kemudian hari gara-gara rumah Anda melanggar jalur hijau? Salah-salah, bangunan rumah Anda harus dirubuhkan/dihancurkan.
* Pikirkan juga daya jualnya
Sesayang apapun Anda pada rumah ini, pasti akan ada waktunya Anda meninggalkan rumah ini. Misalnya karena keadaan, dan sebagainya. Oleh karena itu, pikirkan bangunan yang terbaik menurut kebutuhan dan keinginan Anda serta selera pasar. Misalnya untuk 3 kamar tidur, Anda bisa menyediakan 1 kamar mandi. Lalu, Anda bisa membangun garasi, selain untuk menyimpan mobil, bisa juga sebagai gudang/alternatif ruang kerja, dan sebagainya. Jadi ketika Anda jual rumah tersebut, calon pembeli akan melihat cukup banyak ruangan yang multifungsi.
* Hemat biaya, termasuk ketika mencari kontraktor
Jika Anda ingin menghemat biaya dalam membangun rumah, cermatlah dalam mencari kontraktor. Jangan sampai Anda membuang banyak uang untuk mendapatkan kontraktor yang terbaik.
* Siap-siap menanggung keterlambatan
Membangun rumah berarti menghadapkan Anda pada beberapa pekerjaan seperti menyediakan dana, membeli dan menyuplai bahan bangunan, memonitor cara kerja kontraktor dan buruh bangunan. Jika Anda teledor mengurus salah satunya, bisa-bisa pembangunan rumah terbengkalai. Misalnya, dana habis atau bahan bangunan kurang, dan lain-lain.
Ternyata setelah dipilah-pilah, kebutuhan dan selera tidak selamanya bisa menyatu dengan baik apalagi kalau sudah menyangkut soal rumah idaman. Belum lagi, selera Anda bisa saja bertentangan dengan suami, anak-anak maupun orang lain yang nantinya akan tinggal bersama di dalam rumah tersebut.
Misalnya, Anda ingin memiliki rumah bergaya neo klasik dengan furnitur yang serba klasik. Namun, suami memimpikan hunian minimalis yang mengesankan imej modern, simpel dan praktis. Sementara itu, anak-anak Anda masih kecil dan mereka membutuhkan rumah yang nyaman untuk bermain, belajar dan istirahat. Kalau sudah begini, baru terasa ya, selera dan kebutuhan masing-masing orang berbeda.
Supaya Anda tidak salah membeli rumah, segeralah membuat daftar kebutuhan dan keinginan Anda sekeluarga seputar deskripsi rumah idaman. Pisahkan daftar antara apa-apa saja yang Anda butuhkan dan yang Anda inginkan. Apabila daftar kebutuhan yang lebih banyak, tidak apa-apa. Dari daftar ini Anda akan mengetahui dengan jelas, rumah idaman seperti apa yang benar-benar sesuai untuk Anda huni sekeluarga. Ayo, tunggu apalagi?
Kebutuhan Anda
* Ruangan lapang dan nyaman
* Cukup kamar tidur
* Ada dapur
* Ada garasi
* Ada halaman
* Ada listrik, PAM
* Space untuk anak bermain
* Dekat sekolah/perkantoran
* Dekat fasilitas umumnya lainnya
Keinginan Anda
* Ada perabot mewah dan bermerk terkenal
* Ada pemanas air, kolam renang, jacuzzi (kecuali untuk alasan kesehatan)
* Lantai kayu
* Rumah menghadap ke jalan raya
* Ada ruangan untuk berkaraoke
* Ada lampu taman
* Ada skylights (di satu sisi, memberi penerangan alami di siang hari namun bukan kebutuhan utama)
Beres membuat daftar di atas, sekarang giliran Anda untuk membuat check list saat membangun rumah. Apa saja yang perlu diperhatikan? Ini dia:
* Jangan melanggar jalur hijau
Maksudnya disini, jangan sampai Anda membangun rumah yang sangat luas sampai terlalu maju ke depan jalan demi mendapatkan kenyamanan. Anda tentu tidak mau kan disalahkan di kemudian hari gara-gara rumah Anda melanggar jalur hijau? Salah-salah, bangunan rumah Anda harus dirubuhkan/dihancurkan.
* Pikirkan juga daya jualnya
Sesayang apapun Anda pada rumah ini, pasti akan ada waktunya Anda meninggalkan rumah ini. Misalnya karena keadaan, dan sebagainya. Oleh karena itu, pikirkan bangunan yang terbaik menurut kebutuhan dan keinginan Anda serta selera pasar. Misalnya untuk 3 kamar tidur, Anda bisa menyediakan 1 kamar mandi. Lalu, Anda bisa membangun garasi, selain untuk menyimpan mobil, bisa juga sebagai gudang/alternatif ruang kerja, dan sebagainya. Jadi ketika Anda jual rumah tersebut, calon pembeli akan melihat cukup banyak ruangan yang multifungsi.
* Hemat biaya, termasuk ketika mencari kontraktor
Jika Anda ingin menghemat biaya dalam membangun rumah, cermatlah dalam mencari kontraktor. Jangan sampai Anda membuang banyak uang untuk mendapatkan kontraktor yang terbaik.
* Siap-siap menanggung keterlambatan
Membangun rumah berarti menghadapkan Anda pada beberapa pekerjaan seperti menyediakan dana, membeli dan menyuplai bahan bangunan, memonitor cara kerja kontraktor dan buruh bangunan. Jika Anda teledor mengurus salah satunya, bisa-bisa pembangunan rumah terbengkalai. Misalnya, dana habis atau bahan bangunan kurang, dan lain-lain.
Labels:
Beli Rumah
Beli Rumah Pertama Kali
Anda pasangan muda yang baru menikah dan ingin memiliki sebuah tempat tinggal? Jika memiliki dana cukup, pilihan pertama Anda sebaiknya adalah membeli rumah, baik dengan cara tunai atau melalui kredit pinjaman.
Dan jika Anda berpikir untuk membeli rumah untuk pertama kalinya, pastikan memiliki rencana tentang bagaimana semua biaya yang nanti dikeluarkan. Konsultasikan pada pihak bank tentang cara pembelian rumah dan mereka akan menjelaskan biaya utama yang Anda harus membayar.
Bagi kebanyakan orang, biaya pembelian rumah tergantung pada nominal uang yang tersedia dan cara mendapat hipotek yang aman. Perhitungan awalnya adalah memperhitungkan dana yang harus ada dari pembagian pengeluaran berdasarkan gaji Anda.
Melalui perhitungan ini, Anda dapat mengetahui jumlah yang harus dibelanjakan dan bisa segera merealisasikan mimpi mempunyai rumah sendiri untuk pertama kalinya. Dan banyak cara untuk memperoleh produk rumah yang Anda cari, bahkan saat ini hampir 80% masyarakat melakukan pencarian melalui Internet, karena selain menghemat waktu, juga biaya dan efesien.
Hanya dengan beberapa klik dari mouse pada layar monitor komputer, Anda dapat mencari melalui daftar ratusan online, melihat virtual tour, dan menyortir melalui puluhan foto dan gambar rumah yang tersedia. Sehingga memudahkan dalam pencarian, selain informasi dari orang terdekat, teman, iklan dan lainnya.
Pastinya Anda terlebih dahulu harus memperhitungkan anggaran rumah tangga secara tepat, agar dapat mempertimbangkan situasi keuangan dan kemampuan pembayaran hipotek. Lalu meminta saran kepada keluarga dan teman yang dapat membantu dengan proses membeli rumah.
Membeli sebuah rumah untuk pertama kalinya kadang jadi menakutkan dan pengalaman hidup tersendiri. Ada baiknya Anda memperhatikan beberapa poin di bawah ini, yang bisa menjadi panduan sederhana. Berikut di antaranya :
1. Kecukupan Dana
Sebelum menyakinkan diri untuk membeli dan memiliki sebuah rumah impian pertama kalinya, yakinkan berapa besar jumlah dana yang Anda miliki. Perhitungkan pemasukan dan pengeluaran per bulannya dan bagaimana biaya cicilannya. Jika sudah matang, maka Anda bisa merencanakan langkah dan kalau sebaliknya, maka bisa melalui teman, bank atau perusahaan untuk memperoleh pinjaman.
2. Lokasi yang Dicari
Bagi sebagian orang, mencari sebuah rumah adalah melihat keadaan lingkungan sekitarnya. Faktor keamanan dan kenyamanan menjadi nomor satu bagi seluruh anggota keluarga. Juga kedekatan lokasi dengan pusat bisnis dan sekolah untuk anak-anak Anda nantinya.
3. Mendapat Persetujuan Pinjaman
Pengajuan kredit pembelian rumah Anda dipenuhi, maka tinggal meneruskan rencana dengan memperoleh hak pinjaman hipotek. Pilihlah jenis rumah yang memang sesuai kebutuhan, jangan berlebihan dan nomimal harus sesuai dengan pinjaman yang Anda dapat.
4. Teliti Sebelum Membeli
Sudah mendapatkan yang cocok, tapi Anda harus tetap memeriksanya secara keseluruhan, luar dan dalam. Yakinkan diri, apakah memang sudah sesuai dan harapan yang diinginkan.
5. Negosiasi Harga
Pilihan akhir telah ditetapkan, jika Anda membeli langsung dengan si pemilik rumah, maka bernegosiasilah yang baik. Dapatkan harga yang tidak membuat Anda harus membayar mahal atau lebih.
6. Belilah dan Segera Menempati
Jika memang sudah terjadi sebuah kesepatan dan Anda telah memeriksa secara keseluruhan dari rumahnya dan lingkungannya baik, serta berbagai pertimbangan, maka jangan berpikir panjang. Segeralah buat perjanjian tertulis, jangan sampai Anda keduluan oleh calon pembeli yang lain dan siapkan diri untuk melakukan ‘pindahan’.
Adapun jika ingin membeli rumah dari pihak developer, pilihlah yang sudah berpengalaman dan berlisensi real estate agent. Mencari agen properti yang dapat bekerja sama dengan Anda berdasarkan kebutuhan dan jadwal pribadi juga bisa dilakukan. Tapi periksalah referensi sebelumnya, tentang klien dan memastikan bahwa dia adalah responsif dan tersedia untuk Anda. Jadi, selamat berburu rumah baru!
Dan jika Anda berpikir untuk membeli rumah untuk pertama kalinya, pastikan memiliki rencana tentang bagaimana semua biaya yang nanti dikeluarkan. Konsultasikan pada pihak bank tentang cara pembelian rumah dan mereka akan menjelaskan biaya utama yang Anda harus membayar.
Bagi kebanyakan orang, biaya pembelian rumah tergantung pada nominal uang yang tersedia dan cara mendapat hipotek yang aman. Perhitungan awalnya adalah memperhitungkan dana yang harus ada dari pembagian pengeluaran berdasarkan gaji Anda.
Melalui perhitungan ini, Anda dapat mengetahui jumlah yang harus dibelanjakan dan bisa segera merealisasikan mimpi mempunyai rumah sendiri untuk pertama kalinya. Dan banyak cara untuk memperoleh produk rumah yang Anda cari, bahkan saat ini hampir 80% masyarakat melakukan pencarian melalui Internet, karena selain menghemat waktu, juga biaya dan efesien.
Hanya dengan beberapa klik dari mouse pada layar monitor komputer, Anda dapat mencari melalui daftar ratusan online, melihat virtual tour, dan menyortir melalui puluhan foto dan gambar rumah yang tersedia. Sehingga memudahkan dalam pencarian, selain informasi dari orang terdekat, teman, iklan dan lainnya.
Pastinya Anda terlebih dahulu harus memperhitungkan anggaran rumah tangga secara tepat, agar dapat mempertimbangkan situasi keuangan dan kemampuan pembayaran hipotek. Lalu meminta saran kepada keluarga dan teman yang dapat membantu dengan proses membeli rumah.
Membeli sebuah rumah untuk pertama kalinya kadang jadi menakutkan dan pengalaman hidup tersendiri. Ada baiknya Anda memperhatikan beberapa poin di bawah ini, yang bisa menjadi panduan sederhana. Berikut di antaranya :
1. Kecukupan Dana
Sebelum menyakinkan diri untuk membeli dan memiliki sebuah rumah impian pertama kalinya, yakinkan berapa besar jumlah dana yang Anda miliki. Perhitungkan pemasukan dan pengeluaran per bulannya dan bagaimana biaya cicilannya. Jika sudah matang, maka Anda bisa merencanakan langkah dan kalau sebaliknya, maka bisa melalui teman, bank atau perusahaan untuk memperoleh pinjaman.
2. Lokasi yang Dicari
Bagi sebagian orang, mencari sebuah rumah adalah melihat keadaan lingkungan sekitarnya. Faktor keamanan dan kenyamanan menjadi nomor satu bagi seluruh anggota keluarga. Juga kedekatan lokasi dengan pusat bisnis dan sekolah untuk anak-anak Anda nantinya.
3. Mendapat Persetujuan Pinjaman
Pengajuan kredit pembelian rumah Anda dipenuhi, maka tinggal meneruskan rencana dengan memperoleh hak pinjaman hipotek. Pilihlah jenis rumah yang memang sesuai kebutuhan, jangan berlebihan dan nomimal harus sesuai dengan pinjaman yang Anda dapat.
4. Teliti Sebelum Membeli
Sudah mendapatkan yang cocok, tapi Anda harus tetap memeriksanya secara keseluruhan, luar dan dalam. Yakinkan diri, apakah memang sudah sesuai dan harapan yang diinginkan.
5. Negosiasi Harga
Pilihan akhir telah ditetapkan, jika Anda membeli langsung dengan si pemilik rumah, maka bernegosiasilah yang baik. Dapatkan harga yang tidak membuat Anda harus membayar mahal atau lebih.
6. Belilah dan Segera Menempati
Jika memang sudah terjadi sebuah kesepatan dan Anda telah memeriksa secara keseluruhan dari rumahnya dan lingkungannya baik, serta berbagai pertimbangan, maka jangan berpikir panjang. Segeralah buat perjanjian tertulis, jangan sampai Anda keduluan oleh calon pembeli yang lain dan siapkan diri untuk melakukan ‘pindahan’.
Adapun jika ingin membeli rumah dari pihak developer, pilihlah yang sudah berpengalaman dan berlisensi real estate agent. Mencari agen properti yang dapat bekerja sama dengan Anda berdasarkan kebutuhan dan jadwal pribadi juga bisa dilakukan. Tapi periksalah referensi sebelumnya, tentang klien dan memastikan bahwa dia adalah responsif dan tersedia untuk Anda. Jadi, selamat berburu rumah baru!
Labels:
Beli Rumah Pertama Kali
Sewa Rumah
Bagi Anda yang memiliki beberapa jumlah properti dalam bentuk rumah, buatlah dan rencanakan menjadi sebuah investasi yang menguntungkan. Salah satunya adalah dengan menyewakan kepada orang lain yang telah Anda tetapkan.
Selain tetap terjaga secara utuh dan terawat, rumah Anda juga mampu memberikan keuntungan lebih dari harga beli ketika Anda membelinya pertama kali. Mengelola properti sebagai bisnis atau investasi berarti ada periode saat properti menghasilkan sesuatu. Bahkan jangka waktunya bisa sangat panjang, jika benar melakukannya.
Oleh karena itu, jika properti tidak disewakan dan ditunggu sampai terjual, maka keuntungan lebih sulit diperoleh, apalagi sudah lama didiamkan. Sebaliknya, properti tersebut akan sangat terawat bila ada yang menempati sehingga harga properti akan lebih tinggi dibandingkan dengan kosong tanpa penghuni cukup lama.
Selanjutnya, bila Anda ingin memperoleh bukti nyata dari investasi di properti adalah mengawalinya dengan menyewakan rumah, berinvestasi dan memungut keuntungan di kemudian hari.
Cara mudah memperkirakan keuntungan jika Anda bermaksud menyewakan properti dalam bentuk rumah adalah berdasarkan suku bunga bank. Perhitungannya yaitu bila nilai sewa yang diperoleh tidak sama dengan tingkat bunga berlaku, maka nilai sewa tersebut harus minimal separuh tingkat bunga berlaku.
Misalnya, bila nilai properti sekitar Rp 1 miliar, maka nilai sewa yang diperoleh sekitar Rp 50 juta setiap tahunnya. Tetapi, karena letak properti tidak strategis, nilai sewa yang diperoleh 3%-5% dari nilai investasi properti tersebut setiap tahun.
Mengenai bagaimana Anda menjalankan strategi penyewaan, bisa dilakukan melalui jasa agen broker properti, orang terdekat, iklan di media massa atau dari mulut ke mulut. Tapi poin penting dari itu semua adalah kesiapan rumah yang akan disewakan, jangan sampai sudah ada yang berminat, tapi mengecewakan.
Berikut beberapa hal penting yang patut Anda lakukan dan pertimbangkan sebelum menyewakan atau mengontrakkan rumah, antara lain :
1. Perhatikan Kondisi Rumah
Untuk memastikan kepuasan dan kenyamanan penyewa, ada baiknya Anda mengecek ulang kondisi rumah sebelum disewakan. Perhatikan secara seksama dan mendetail apakah ada kerusakan atau tidak.
Alangkah bijaksananya kalau memang berniat dijadikan sebagai investasi, modalkan sedikit dana guna melakukan perbaikan dan sedikit renovasi. Tujuannya adalah demi mendapatkan keuntungan lebih dari nilai sewa yang nanti akan diterima. Karena rumah Anda layak dikontrakkan dan memperoleh rasa percaya dari penyewa, sehingga harus mampu memenuhi harga sewa yang telah ditetapkan.
2. Nilai Harga Properti Anda
Setelah secara keseluruhan rumah sudah layak disewakan, langkah berikutnya adalah melihat harga pasar dari nilai properti yang Anda miliki. Tidak ada salahnya konsultasikan terlebih dahulu kepada kerabat atau bandingkan dengan harga properti lain yang sejenis.
Tentukan kisaran harga yang pantas guna menentukan uang sewanya. Maksudnya agar jangan sampai Anda salah memberikan nominal kepada si penyewa, karena terlalu rendah atau terlalu mahal. Jika telah mantap dan yakin, maka secara mudah dapat ditentukan berapa kisaran yang cocok dan sesuai.
3. Periksa Kondisi Keuangan Penyewa
Ibarat pepatah “jangan membeli kucing dalam karung,” Anda harus berhat-hati untuk menentukan siapa penyewa yang layak menempati rumah Anda. Karena itu nantinya akan berpengaruh kepada kelancaran dalam melakukan pembayaran uang sewa yang telah disepakati.
Atau untuk mudahnya, buatlah perjanjian tertulis di atas materai perihal bagaimana sistem pembayaran dan pelunasan uang sewanya. Sehingga Anda tidak perlu mengejar-ngejar penyewa dalam hal ketepatan menutupi biaya bulanannya.
4. Buat Perjanjian Tertulis
Demi menjaga properti yang Anda miliki tetap aman, sebaiknya buatlah perjanjian tertulis dengan si penyewa. Nyatakan apa yang harus menjadi kewajiban orang yang menempati rumah Anda, dan poin-poin penting sebagaimana telah disepakati kedua belah pihak.
Maksudnya untuk menghindari sesuatu hal merugikan Anda di kemudian hari dan rumah yang disewakan tetap terjaga juga terawat sampai masa penyewaan usai. Serta untuk menghindari tindakan melanggar hukum bagi si penyewa.
5. Patuhi Aturan Lingkungan Setempat
Sebagai pemilik rumah, Anda wajib memberitahukan kepada penyewa tentang bagaimana ketentuan peraturan yang berlaku pada lingkungan setempat dan wajib mematuhinya. Sebelumnya laporkan kepada RT/RW perihal rumah yang akan dikontrakkan, agar tetap terdata siapa penghuninya.
Selain tetap terjaga secara utuh dan terawat, rumah Anda juga mampu memberikan keuntungan lebih dari harga beli ketika Anda membelinya pertama kali. Mengelola properti sebagai bisnis atau investasi berarti ada periode saat properti menghasilkan sesuatu. Bahkan jangka waktunya bisa sangat panjang, jika benar melakukannya.
Oleh karena itu, jika properti tidak disewakan dan ditunggu sampai terjual, maka keuntungan lebih sulit diperoleh, apalagi sudah lama didiamkan. Sebaliknya, properti tersebut akan sangat terawat bila ada yang menempati sehingga harga properti akan lebih tinggi dibandingkan dengan kosong tanpa penghuni cukup lama.
Selanjutnya, bila Anda ingin memperoleh bukti nyata dari investasi di properti adalah mengawalinya dengan menyewakan rumah, berinvestasi dan memungut keuntungan di kemudian hari.
Cara mudah memperkirakan keuntungan jika Anda bermaksud menyewakan properti dalam bentuk rumah adalah berdasarkan suku bunga bank. Perhitungannya yaitu bila nilai sewa yang diperoleh tidak sama dengan tingkat bunga berlaku, maka nilai sewa tersebut harus minimal separuh tingkat bunga berlaku.
Misalnya, bila nilai properti sekitar Rp 1 miliar, maka nilai sewa yang diperoleh sekitar Rp 50 juta setiap tahunnya. Tetapi, karena letak properti tidak strategis, nilai sewa yang diperoleh 3%-5% dari nilai investasi properti tersebut setiap tahun.
Mengenai bagaimana Anda menjalankan strategi penyewaan, bisa dilakukan melalui jasa agen broker properti, orang terdekat, iklan di media massa atau dari mulut ke mulut. Tapi poin penting dari itu semua adalah kesiapan rumah yang akan disewakan, jangan sampai sudah ada yang berminat, tapi mengecewakan.
Berikut beberapa hal penting yang patut Anda lakukan dan pertimbangkan sebelum menyewakan atau mengontrakkan rumah, antara lain :
1. Perhatikan Kondisi Rumah
Untuk memastikan kepuasan dan kenyamanan penyewa, ada baiknya Anda mengecek ulang kondisi rumah sebelum disewakan. Perhatikan secara seksama dan mendetail apakah ada kerusakan atau tidak.
Alangkah bijaksananya kalau memang berniat dijadikan sebagai investasi, modalkan sedikit dana guna melakukan perbaikan dan sedikit renovasi. Tujuannya adalah demi mendapatkan keuntungan lebih dari nilai sewa yang nanti akan diterima. Karena rumah Anda layak dikontrakkan dan memperoleh rasa percaya dari penyewa, sehingga harus mampu memenuhi harga sewa yang telah ditetapkan.
2. Nilai Harga Properti Anda
Setelah secara keseluruhan rumah sudah layak disewakan, langkah berikutnya adalah melihat harga pasar dari nilai properti yang Anda miliki. Tidak ada salahnya konsultasikan terlebih dahulu kepada kerabat atau bandingkan dengan harga properti lain yang sejenis.
Tentukan kisaran harga yang pantas guna menentukan uang sewanya. Maksudnya agar jangan sampai Anda salah memberikan nominal kepada si penyewa, karena terlalu rendah atau terlalu mahal. Jika telah mantap dan yakin, maka secara mudah dapat ditentukan berapa kisaran yang cocok dan sesuai.
3. Periksa Kondisi Keuangan Penyewa
Ibarat pepatah “jangan membeli kucing dalam karung,” Anda harus berhat-hati untuk menentukan siapa penyewa yang layak menempati rumah Anda. Karena itu nantinya akan berpengaruh kepada kelancaran dalam melakukan pembayaran uang sewa yang telah disepakati.
Atau untuk mudahnya, buatlah perjanjian tertulis di atas materai perihal bagaimana sistem pembayaran dan pelunasan uang sewanya. Sehingga Anda tidak perlu mengejar-ngejar penyewa dalam hal ketepatan menutupi biaya bulanannya.
4. Buat Perjanjian Tertulis
Demi menjaga properti yang Anda miliki tetap aman, sebaiknya buatlah perjanjian tertulis dengan si penyewa. Nyatakan apa yang harus menjadi kewajiban orang yang menempati rumah Anda, dan poin-poin penting sebagaimana telah disepakati kedua belah pihak.
Maksudnya untuk menghindari sesuatu hal merugikan Anda di kemudian hari dan rumah yang disewakan tetap terjaga juga terawat sampai masa penyewaan usai. Serta untuk menghindari tindakan melanggar hukum bagi si penyewa.
5. Patuhi Aturan Lingkungan Setempat
Sebagai pemilik rumah, Anda wajib memberitahukan kepada penyewa tentang bagaimana ketentuan peraturan yang berlaku pada lingkungan setempat dan wajib mematuhinya. Sebelumnya laporkan kepada RT/RW perihal rumah yang akan dikontrakkan, agar tetap terdata siapa penghuninya.
Labels:
Sewa Rumah
Investasi Kostan
Berwirausaha di kost-kostan kini bukan lagi menjadi pilihan berkarier, namun bisa Anda jadikan sebagai pilihan investasi dan tempat tinggal. Apalagi sekarang harga tanah dan rumah kembali bersahabat dengan calon pembeli, dan membuat investasi membuka kost-kostan bisa menjadi salah satu sumber penghasilan yang menjanjikan.
Jika Anda kurang yakin memulai bisnis indekost ini, tak perlu khawatir dan jangan merasa perlu berpikir ulang. Memang, banyak orang yang enggan merintis usaha ini karena (tentunya) memerlukan modal yang tidak sedikit. Namun jika dikaitkan dengan hasil yang akan Anda peroleh setiap bulannya, paling tidak Anda sudah dapat mendapatkan kembali modal dana untuk mendirikan kost.
Untuk itu, Anda perlu membuat perincian mengenai kost-kostan yang akan dibangun. Misalnya, kamar-kamar yang akan disewakan ditujukan untuk perorangan/lebih dari seorang (misalnya kost untuk pasangan suami istri), dan apakah bisa dibayar setiap bulan atau per tahun. Begitu juga dengan lokasi kost, carilah yang berdekatan dengan perkantoran, sekolah, kampus, pertokoan, dan sebagainya.
Agar rincian lebih detil, buatlah daftar yang akan Anda gunakan untuk membangun kost, seperti:
1. Lokasi
Tidak bisa dipungkiri, lokasi yang strategis memungkinkan kost-kostan Anda berpeluang dicari banyak orang. Lokasi ini mencakup area yang berdekatan dengan kantor, sekolah, kampus, pertokoan, jalur transportasi umum, bank, dan lain-lain.
Jadi saat mencari lokasi terbaik, pilihlah yang berada di pinggir jalan. Selain mudah ditemukan, para penyewa tentu tidak akan keberatan untuk membayar tarif yang lebih mahal bila dibandingkan dengan lokasi di dalam gang-gang. Dan Anda bisa mendapat pemasukan lebih dari keuntungan ini.
2. Bangunan
Kini, tugas Anda beralih pada membangun bangunan kamar-kamar kost. Keuntungan Anda mendirikan bangunan sendiri yakni bisa mendesain dan mengatur sendiri jumlah kamar yang akan dibangun lalu menata sesuai keinginan Anda.
Namun jika Anda membeli bangunan yang sudah jadi, paling tidak Anda sudah menghemat biaya membangun rumah. Dan tugas Anda semakin mudah, tinggal membersihkan dan mengatur perabot di dalam kamar dan fasilitas kost. Anda juga bisa langsung mengajukan perizinan secara tertulis mengenai mendirikan bangunan kost-kostan kepada Ketua RT/RW setempat.
3. Perlengkapan bangunan kost
Anda bisa menyiapkan fasilitas standar yang diperlukan oleh calon penghuni, seperti:
* Memasang listrik, air, dan membangun kamar mandi.
* Kini kost-kostan juga dilengkapi dengan fasilitas TV kabel dan internet. Jika lokasi Anda berdekatan dengan kantor/kampus/sekolah, Anda dapat menyediakan keduanya sebagai penambah fasilitas.
* Sediakan kamar yang berukuran cukup nyaman dan dilengkapi dengan fasilitas standar: meja, kursi dan tempat tidur. Bila perlu, ada kamar yang dilengkapi kamar mandi dan AC di dalamnya.
* Lengkapi juga bangunan kost ini dengan ruangan lain dan fasilitas tambahan, misalnya dapur, telepon, televisi, mesin cuci, dan sebagainya.
* Jangan lupa lengkapi dengan peraturan dan perjanjian tentang biaya sewa kamar, fasilitas dan tata tertib (sehingga jelas ada perbedaan kost putra/putri/pasangan suami-istri). Bila terjadi sesuatu hal lain hari, Anda dan para penghuni kamar ini memiliki ketentuan yang akurat.
* Lakukan survei kecil-kecilan untuk mengetahui pasaran harga kost di daerah ini.
* Sebagai arsip pemilik kost, mintalah data diri (fotokopi KTP) para penghuni kamar.
* Jika Anda juga berniat untuk tinggal di dalam bangunan ini, Anda tidak perlu mencari pengurus kost karena Anda bisa mengurusnya sendiri. Namun apabila Anda tidak tinggal di situ, Anda dapat mempekerjakan seseorang untuk menjaga dan membersihkan kost tiap harinya.
* Anda juga bisa menambah penghasilan di tempat kost tersebut dengan :
- Membuka jasa layanan laundry
- Membuka wartel mini
- Menyediakan usaha catering
- Membuka warung kecil (yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari)
Jika Anda kurang yakin memulai bisnis indekost ini, tak perlu khawatir dan jangan merasa perlu berpikir ulang. Memang, banyak orang yang enggan merintis usaha ini karena (tentunya) memerlukan modal yang tidak sedikit. Namun jika dikaitkan dengan hasil yang akan Anda peroleh setiap bulannya, paling tidak Anda sudah dapat mendapatkan kembali modal dana untuk mendirikan kost.
Untuk itu, Anda perlu membuat perincian mengenai kost-kostan yang akan dibangun. Misalnya, kamar-kamar yang akan disewakan ditujukan untuk perorangan/lebih dari seorang (misalnya kost untuk pasangan suami istri), dan apakah bisa dibayar setiap bulan atau per tahun. Begitu juga dengan lokasi kost, carilah yang berdekatan dengan perkantoran, sekolah, kampus, pertokoan, dan sebagainya.
Agar rincian lebih detil, buatlah daftar yang akan Anda gunakan untuk membangun kost, seperti:
1. Lokasi
Tidak bisa dipungkiri, lokasi yang strategis memungkinkan kost-kostan Anda berpeluang dicari banyak orang. Lokasi ini mencakup area yang berdekatan dengan kantor, sekolah, kampus, pertokoan, jalur transportasi umum, bank, dan lain-lain.
Jadi saat mencari lokasi terbaik, pilihlah yang berada di pinggir jalan. Selain mudah ditemukan, para penyewa tentu tidak akan keberatan untuk membayar tarif yang lebih mahal bila dibandingkan dengan lokasi di dalam gang-gang. Dan Anda bisa mendapat pemasukan lebih dari keuntungan ini.
2. Bangunan
Kini, tugas Anda beralih pada membangun bangunan kamar-kamar kost. Keuntungan Anda mendirikan bangunan sendiri yakni bisa mendesain dan mengatur sendiri jumlah kamar yang akan dibangun lalu menata sesuai keinginan Anda.
Namun jika Anda membeli bangunan yang sudah jadi, paling tidak Anda sudah menghemat biaya membangun rumah. Dan tugas Anda semakin mudah, tinggal membersihkan dan mengatur perabot di dalam kamar dan fasilitas kost. Anda juga bisa langsung mengajukan perizinan secara tertulis mengenai mendirikan bangunan kost-kostan kepada Ketua RT/RW setempat.
3. Perlengkapan bangunan kost
Anda bisa menyiapkan fasilitas standar yang diperlukan oleh calon penghuni, seperti:
* Memasang listrik, air, dan membangun kamar mandi.
* Kini kost-kostan juga dilengkapi dengan fasilitas TV kabel dan internet. Jika lokasi Anda berdekatan dengan kantor/kampus/sekolah, Anda dapat menyediakan keduanya sebagai penambah fasilitas.
* Sediakan kamar yang berukuran cukup nyaman dan dilengkapi dengan fasilitas standar: meja, kursi dan tempat tidur. Bila perlu, ada kamar yang dilengkapi kamar mandi dan AC di dalamnya.
* Lengkapi juga bangunan kost ini dengan ruangan lain dan fasilitas tambahan, misalnya dapur, telepon, televisi, mesin cuci, dan sebagainya.
* Jangan lupa lengkapi dengan peraturan dan perjanjian tentang biaya sewa kamar, fasilitas dan tata tertib (sehingga jelas ada perbedaan kost putra/putri/pasangan suami-istri). Bila terjadi sesuatu hal lain hari, Anda dan para penghuni kamar ini memiliki ketentuan yang akurat.
* Lakukan survei kecil-kecilan untuk mengetahui pasaran harga kost di daerah ini.
* Sebagai arsip pemilik kost, mintalah data diri (fotokopi KTP) para penghuni kamar.
* Jika Anda juga berniat untuk tinggal di dalam bangunan ini, Anda tidak perlu mencari pengurus kost karena Anda bisa mengurusnya sendiri. Namun apabila Anda tidak tinggal di situ, Anda dapat mempekerjakan seseorang untuk menjaga dan membersihkan kost tiap harinya.
* Anda juga bisa menambah penghasilan di tempat kost tersebut dengan :
- Membuka jasa layanan laundry
- Membuka wartel mini
- Menyediakan usaha catering
- Membuka warung kecil (yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari)
Labels:
Investasi Kostan
Jual Properti
Properti Anda adalah salah satu investasi yang paling berharga. Dan menjual properti, seperti rumah atau ruang usaha, akan memerlukan waktu, uang dan bantuan dari ahli hukum. Bagaimana biasanya Anda menjual properti? Menjual sendiri atau melalui agen properti? Dan bagaimana sebenarnya prosesnya? Berikut adalah langkah-langkah yang akan Anda lalui ketika menjual sebuah properti.
Sendiri atau agen properti?
Pikirkanlah keuntungan jika Anda menjual properti melalui agen properti. Anda tidak perlu repot mengurus semua hal karena agen properti akan memasarkan rumah Anda (termasuk biaya pemasarannya), membuat open house (jika diperlukan) dan menjawab tiap pertanyaan dari para calon pembeli. Para agen properti juga akan menangani semua dokumen hukum dengan bantuan seorang notaris dan membuat proses penjualan rumah Anda lebih mudah.
Bagaimana dengan keuntungan menjual sendiri properti Anda? Ketika menjual sendiri rumah Anda, Anda tidak perlu membayar seorang agen properti, Anda dapat menentukan cara terbaik untuk memasarkan rumah Anda, kepada siapa Anda ingin menjualnya, dan berapa jumlah properti yang akan Anda jual. Anda mungkin hanya memerlukan jasa seorang notaris untuk mengurus dokumen-dokumen penjualan properti Anda. Dua pilihan ini adalah langkah pertama yang harus Anda pikirkan sebelum menjual properti Anda.
Harga pasar
Langkah keduanya adalah menetapkan harga. Sebelumnya, Anda harus memastikan bahwa harga rumah Anda sesuai dengan harga pasar. Jika harga rumah di daerah Anda cenderung menurun, sesuaikan dengan harga pasar untuk menarik lebih banyak pembeli. Agen properti juga dapat membantu Anda menentukan tingkat harga terbaik untuk menjual rumah Anda.
Setelah harga sudah ditentukan, Anda bisa memakai beberapa cara untuk memasarkan properti Anda. Manfaatkanlah berbagai media untuk beriklan, misalnya koran, majalah, internet, dan lain sebagainya yang paling sesuai dengan target market rumah Anda. Metode pemasaran lainnya yang cukup efektif adalah promosi dari mulut ke mulut, open house, dan memasang papan “Dijual” di depan rumah Anda (signage) yang biasanya akan diatur oleh agen properti Anda.
Negosiasi tawaran
Negosiasikan tiap tawaran yang Anda terima sehingga Anda bisa mendapatkan lebih banyak pilihan untuk rumah Anda. Dan setelah menemukan tawaran yang paling cocok, segera atur perjanjian-perjanjian yang dibutuhkan. Seperti perjanjian penjualan yang harus ditandatangani oleh Anda dan pembeli rumah yang telah menyetujui syarat-syarat penjualan. Jangan lupa juga untuk menentukan tanggal pembayaran rumah dari pembeli dan tanggal kunci rumah Anda tersebut akan berpindah tangan.
Untuk masalah hukum, bekerjalah dengan seorang notaris yang akan mengurus dokumen-dokumen penting rumah Anda, kecuali jika Anda bekerja dengan agen properti yang biasanya akan menangani urusan ini.
Sendiri atau agen properti?
Pikirkanlah keuntungan jika Anda menjual properti melalui agen properti. Anda tidak perlu repot mengurus semua hal karena agen properti akan memasarkan rumah Anda (termasuk biaya pemasarannya), membuat open house (jika diperlukan) dan menjawab tiap pertanyaan dari para calon pembeli. Para agen properti juga akan menangani semua dokumen hukum dengan bantuan seorang notaris dan membuat proses penjualan rumah Anda lebih mudah.
Bagaimana dengan keuntungan menjual sendiri properti Anda? Ketika menjual sendiri rumah Anda, Anda tidak perlu membayar seorang agen properti, Anda dapat menentukan cara terbaik untuk memasarkan rumah Anda, kepada siapa Anda ingin menjualnya, dan berapa jumlah properti yang akan Anda jual. Anda mungkin hanya memerlukan jasa seorang notaris untuk mengurus dokumen-dokumen penjualan properti Anda. Dua pilihan ini adalah langkah pertama yang harus Anda pikirkan sebelum menjual properti Anda.
Harga pasar
Langkah keduanya adalah menetapkan harga. Sebelumnya, Anda harus memastikan bahwa harga rumah Anda sesuai dengan harga pasar. Jika harga rumah di daerah Anda cenderung menurun, sesuaikan dengan harga pasar untuk menarik lebih banyak pembeli. Agen properti juga dapat membantu Anda menentukan tingkat harga terbaik untuk menjual rumah Anda.
Setelah harga sudah ditentukan, Anda bisa memakai beberapa cara untuk memasarkan properti Anda. Manfaatkanlah berbagai media untuk beriklan, misalnya koran, majalah, internet, dan lain sebagainya yang paling sesuai dengan target market rumah Anda. Metode pemasaran lainnya yang cukup efektif adalah promosi dari mulut ke mulut, open house, dan memasang papan “Dijual” di depan rumah Anda (signage) yang biasanya akan diatur oleh agen properti Anda.
Negosiasi tawaran
Negosiasikan tiap tawaran yang Anda terima sehingga Anda bisa mendapatkan lebih banyak pilihan untuk rumah Anda. Dan setelah menemukan tawaran yang paling cocok, segera atur perjanjian-perjanjian yang dibutuhkan. Seperti perjanjian penjualan yang harus ditandatangani oleh Anda dan pembeli rumah yang telah menyetujui syarat-syarat penjualan. Jangan lupa juga untuk menentukan tanggal pembayaran rumah dari pembeli dan tanggal kunci rumah Anda tersebut akan berpindah tangan.
Untuk masalah hukum, bekerjalah dengan seorang notaris yang akan mengurus dokumen-dokumen penting rumah Anda, kecuali jika Anda bekerja dengan agen properti yang biasanya akan menangani urusan ini.
Labels:
Jual Properti
Kenali Lebih Dekat Agen Property
Penjual ataupun pembeli rumah saat ini cenderung lebih selektif memilih agen properti. Terlebih dengan semakin beragamnya nama-nama Company Agent. Bisa dipastikan, semakin banyak pilihan perusahaan agen properti, bisa semakin membantu atau justur menambah bingung para penjual/pembeli. Akhirnya, mereka biasanya memastikan sang agen ini adalah yang terbaik.
Namun, jangan salah, agen juga demikian. Mereka pun menjatuhkan pilihan yang terbaik kepada calon pembeli atau penjual rumah, ruko, dsb. Sehingga properti yang mereka tawarkan jatuh ke tangan pembeli/penjual yang tepat. Sebagai pembeli ataupun penjual properti, Anda bisa menanyakan pertanyaan ini kepada agen yang ingin Anda gunakan untuk membantu pembelian/penjualan rumah:
* Sudah berapa lama menjadi agen?
Setiap agen selalu mendapatkan pengalaman baru ketika berhadapan dengan klien mereka. Jadi, kalaupun seorang agen telah berpengalaman bertahun-tahun, hal ini tak sepenuhnya membantu dia memudahkan pembelian/penjualan properti. Yang penting, agen ini memiliki networking yang luas dan training yang cukup sebagai agen properti.
* Berapa rata-rata harga penjualan sebagai agen selama ini?
Cari tahu bagaimana track record agen properti yang ingin Anda gunakan. Ketahui cara agen ini menjual dan menghubungkan penjual dengan pembeli rumah. Misalnya, untuk menjual kembali sebuah rumah, seorang agen harus dapat menetapkan harga rumah diatas rata-rata harga rumah (versi penjual).
* Apakah agen tersebut punya rencana pemasaran terbaik untuk kebutuhan klien?
Anda, adalah prospek yang sangat berarti bagi agen properti. Maka, inilah hak-hak Anda:
- Sebagai pembeli, Anda berhak menanyakan:
* Bagaimana agen mencarikan rumah untuk Anda?
* Berapa banyak rumah yang akan ditunjukkan oleh agen kepada Anda sebelum memutuskan untuk membeli?
* Dapatkah agen menjamin: tak ada calon pembeli lain terhadap rumah yang Anda inginkan?
* Bagaimana agen tersebut meng-handle klien lain (selain Anda)?
* Apakah dia rutin mempresentasikan dirinya sebagai agen?
- Sebagai penjual, Anda perlu mengetahui:
* Bagaimana cara agen mempromosikan rumah Anda?
* Apakah agen memiliki E-mail khusus untuk membantunya menghubungkan dengan calon pembeli?
* Dimana dan seberapa sering dia mengiklankan rumah Anda?
* Apakah agen akan membuatkan contoh flyer rumah Anda?
* Apakah dia juga memasarkan properti Anda di situs online?
* Apakah agen memiliki data terlengkap ?
Setiap orang tak terkecuali agen pastinya memiliki data hasil penjualan. Jika Anda belum mengetahuinya, segera tanyakan dan lihat data tersebut. Cari tahu juga siapa saja yang sudah menjadi kliennya sehingga Anda bisa mengetahui agen tersebut dari orang-orang yang pernah membeli / menjual properti melalui dirinya
* Sebutkan 3 hal utama yang membuat ia lebih penting daripada agen lain?
Yakinlah, jawaban apapun dari agen tidak akan membuat Anda yakin untuk memilihnya. Kecuali mereka menjawab seperti ini :
* Jujur
* Dapat dipercaya
* Ramah
* Dapat dihubungi kapan saja, lewat telepon atau E-mail
* Mampu berkomunikasi dengan baik
* Analitis
* Supel
* Bolehkah klien mempelajari dokumen sebelum menandatanganinya?
Pastikan agen Anda berlaku professional sehingga ia memiliki data yang akurat dan dapat dilihat kapan saja Anda inginkan dan butuhkan.
Sebagai pembeli, Anda harus memiliki:
* Data agen
* Perjanjian pembelian properti
* Data kita sebagai pembeli properti
Sebagai penjual, Anda berhak mempunyai:
* Data agen
* Data dan perjanjian listing
* Data penjualan properti
* Apa yang belum klien ketahui tentang agen tersebut?
Pertanyaan terakhir ini sangat perlu Anda ketahui dari agen tersebut.Karena Anda nantinya ingin agen ini yang memberikan seluruh waktu dan tenaga yang dimilikinya untuk membantu Anda membeli / menjual properti.Dia akan tahu apa saja syarat properti yang Anda cari, tahu kapan harus menghubungi dan memberikan data properti yang Anda butuhkan.
Namun, jangan salah, agen juga demikian. Mereka pun menjatuhkan pilihan yang terbaik kepada calon pembeli atau penjual rumah, ruko, dsb. Sehingga properti yang mereka tawarkan jatuh ke tangan pembeli/penjual yang tepat. Sebagai pembeli ataupun penjual properti, Anda bisa menanyakan pertanyaan ini kepada agen yang ingin Anda gunakan untuk membantu pembelian/penjualan rumah:
* Sudah berapa lama menjadi agen?
Setiap agen selalu mendapatkan pengalaman baru ketika berhadapan dengan klien mereka. Jadi, kalaupun seorang agen telah berpengalaman bertahun-tahun, hal ini tak sepenuhnya membantu dia memudahkan pembelian/penjualan properti. Yang penting, agen ini memiliki networking yang luas dan training yang cukup sebagai agen properti.
* Berapa rata-rata harga penjualan sebagai agen selama ini?
Cari tahu bagaimana track record agen properti yang ingin Anda gunakan. Ketahui cara agen ini menjual dan menghubungkan penjual dengan pembeli rumah. Misalnya, untuk menjual kembali sebuah rumah, seorang agen harus dapat menetapkan harga rumah diatas rata-rata harga rumah (versi penjual).
* Apakah agen tersebut punya rencana pemasaran terbaik untuk kebutuhan klien?
Anda, adalah prospek yang sangat berarti bagi agen properti. Maka, inilah hak-hak Anda:
- Sebagai pembeli, Anda berhak menanyakan:
* Bagaimana agen mencarikan rumah untuk Anda?
* Berapa banyak rumah yang akan ditunjukkan oleh agen kepada Anda sebelum memutuskan untuk membeli?
* Dapatkah agen menjamin: tak ada calon pembeli lain terhadap rumah yang Anda inginkan?
* Bagaimana agen tersebut meng-handle klien lain (selain Anda)?
* Apakah dia rutin mempresentasikan dirinya sebagai agen?
- Sebagai penjual, Anda perlu mengetahui:
* Bagaimana cara agen mempromosikan rumah Anda?
* Apakah agen memiliki E-mail khusus untuk membantunya menghubungkan dengan calon pembeli?
* Dimana dan seberapa sering dia mengiklankan rumah Anda?
* Apakah agen akan membuatkan contoh flyer rumah Anda?
* Apakah dia juga memasarkan properti Anda di situs online?
* Apakah agen memiliki data terlengkap ?
Setiap orang tak terkecuali agen pastinya memiliki data hasil penjualan. Jika Anda belum mengetahuinya, segera tanyakan dan lihat data tersebut. Cari tahu juga siapa saja yang sudah menjadi kliennya sehingga Anda bisa mengetahui agen tersebut dari orang-orang yang pernah membeli / menjual properti melalui dirinya
* Sebutkan 3 hal utama yang membuat ia lebih penting daripada agen lain?
Yakinlah, jawaban apapun dari agen tidak akan membuat Anda yakin untuk memilihnya. Kecuali mereka menjawab seperti ini :
* Jujur
* Dapat dipercaya
* Ramah
* Dapat dihubungi kapan saja, lewat telepon atau E-mail
* Mampu berkomunikasi dengan baik
* Analitis
* Supel
* Bolehkah klien mempelajari dokumen sebelum menandatanganinya?
Pastikan agen Anda berlaku professional sehingga ia memiliki data yang akurat dan dapat dilihat kapan saja Anda inginkan dan butuhkan.
Sebagai pembeli, Anda harus memiliki:
* Data agen
* Perjanjian pembelian properti
* Data kita sebagai pembeli properti
Sebagai penjual, Anda berhak mempunyai:
* Data agen
* Data dan perjanjian listing
* Data penjualan properti
* Apa yang belum klien ketahui tentang agen tersebut?
Pertanyaan terakhir ini sangat perlu Anda ketahui dari agen tersebut.Karena Anda nantinya ingin agen ini yang memberikan seluruh waktu dan tenaga yang dimilikinya untuk membantu Anda membeli / menjual properti.Dia akan tahu apa saja syarat properti yang Anda cari, tahu kapan harus menghubungi dan memberikan data properti yang Anda butuhkan.
Labels:
Kenali Lebih Dekat Agen Property
Membantu Agen Properti
Seorang agen tak selamanya mampu meng-handle semua kliennya dengan baik dalam waktu yang bersamaan. Ketika Anda, menjadi klien (baik sebagai pembeli ataupun penjual properti), Anda pun bisa ikut andil dalam mendapatkan rumah, ruko atau properti yang Anda inginkan.
Bahkan Anda bisa memudahkan kinerja agen dan properti yang Anda butuhkan dapat ditemukan dengan mudah, tanpa membuang waktu, biaya dan tenaga yang lebih banyak.
Ketahui dulu yang Anda inginkan dan butuhkan
* Dengan demikian, Anda tidak membuang banyak waktu ketika agen menandai rumah yang Anda jual (Anda sebagai penjual) ataupun ketika agen menginformasikan rumah yang Anda cari (Anda sebagai pembeli)
* Jika Anda sudah menyukai rumah/properti yang Anda cari maka Anda akan dengan senang hati memberitahukannya kepada agen. Ia pun tak perlu bersusah payah mencarikan rumah-rumah yang memenuhi kebutuhan dan keinginan Anda
Terbuka dengan agen
* Disini, keterbukaan Anda dengan agen akan memberikan informasi yang mendetail bagi Anda berdua. Yang jelas, Anda bisa memulai dengan sikap jujur dan terbuka agar agen pun dapat dengan mudah mengetahui keinginan dan kebutuhan Anda
* Jika Anda bekerjasama dengan beberapa agen, beritahukan kepada mereka. Jadi mereka juga bisa memperkirakan jumlah properti untuk referensi Anda.
Siap bekerjasama dengan agen
* Pilihlah agen yang berlokasi tak jauh dari tempat tinggal Anda
* Jangan hanya mengandalkan pencarian properti melalui listing. Tanyakan juga pendapat dan informasi dari agen.
* Setelah Anda melihat salah satu rumah namun kurang menyukai salah satu bagian dari rumah tersebut, jangan langsung buru-buru memutuskan tidak menyukainya.Tetaplah amati rumah tersebut dan ucapkan terimakasih pada agen karena telah menunjukkan rumah ini kepada Anda
* Jika Anda telah menyukai sebuah rumah, jangan terburu-buru menyatakan hal ini kepada agen hanya melalui pembicaraan. Tunggu keputusan Anda sampai Anda dapat menandatangani dokumen antara Anda dengan agen.
Bahkan Anda bisa memudahkan kinerja agen dan properti yang Anda butuhkan dapat ditemukan dengan mudah, tanpa membuang waktu, biaya dan tenaga yang lebih banyak.
Ketahui dulu yang Anda inginkan dan butuhkan
* Dengan demikian, Anda tidak membuang banyak waktu ketika agen menandai rumah yang Anda jual (Anda sebagai penjual) ataupun ketika agen menginformasikan rumah yang Anda cari (Anda sebagai pembeli)
* Jika Anda sudah menyukai rumah/properti yang Anda cari maka Anda akan dengan senang hati memberitahukannya kepada agen. Ia pun tak perlu bersusah payah mencarikan rumah-rumah yang memenuhi kebutuhan dan keinginan Anda
Terbuka dengan agen
* Disini, keterbukaan Anda dengan agen akan memberikan informasi yang mendetail bagi Anda berdua. Yang jelas, Anda bisa memulai dengan sikap jujur dan terbuka agar agen pun dapat dengan mudah mengetahui keinginan dan kebutuhan Anda
* Jika Anda bekerjasama dengan beberapa agen, beritahukan kepada mereka. Jadi mereka juga bisa memperkirakan jumlah properti untuk referensi Anda.
Siap bekerjasama dengan agen
* Pilihlah agen yang berlokasi tak jauh dari tempat tinggal Anda
* Jangan hanya mengandalkan pencarian properti melalui listing. Tanyakan juga pendapat dan informasi dari agen.
* Setelah Anda melihat salah satu rumah namun kurang menyukai salah satu bagian dari rumah tersebut, jangan langsung buru-buru memutuskan tidak menyukainya.Tetaplah amati rumah tersebut dan ucapkan terimakasih pada agen karena telah menunjukkan rumah ini kepada Anda
* Jika Anda telah menyukai sebuah rumah, jangan terburu-buru menyatakan hal ini kepada agen hanya melalui pembicaraan. Tunggu keputusan Anda sampai Anda dapat menandatangani dokumen antara Anda dengan agen.
Labels:
Membantu Agen Properti
Trik Sewa Rumah
Menyewa rumah tak hanya memperhatikan lokasi dan harga hunian namun juga mencermati desain plus konstruksi bangunan. Bisa dibayangkan ketika Anda mantap memilih desain rumah yang bagus, namun konstruksinya rapuh bahkan fasilitas didalamnya kurang mendukung. Pasti Anda tak ingin, bukan?
Ayo segera cek dan buatlah daftar alias check list untuk ‘calon’ rumah terbaru:
- Cek bagian atap
Untuk mengecek bagian teratas dari rumah ini memang tidak mudah. Anda perlu menyuruh tukang untuk memastikan hunian yang Anda sewa dalam keadaan baik. Pastikan kerangka kayu tidak lapuk. Jangan sampai atap rumah dalam keadaan rapuh sehingga membahayakan nyawa Anda sekeluarga. Perhatikan juga genteng, apakah masih dalam kondisi yang baik.
- Cek kamar mandi
Disini, Anda perlu memastikan kamar mandi masih dalam keadaan yang bukan sekedar bersih. Perhatikan saluran air, apakah masih berfungsi baik, kran tidak terus menetes (saat dimatikan), ubin keramik masih terpasang dengan baik, begitu juga dengan sirkulasi udara dan pencahayaan di kamar mandi tersebut. Pastikan sinar matahari dapat langsung masuk sehingga mengurangi pengap dan membuat ruangan tetap higienis.
Coba siram kloset dengan air untuk memeriksa saluran air tidak mampet.
Jika menemukan jumlah kamar mandi lebih dari satu, pastikan ruangan ini nyaman digunakan oleh Anda sekeluarga maupun tamu.
- Cek dinding rumah
Ada banyak problem yang Anda temui jika tidak teliti mengecek dinding. Misalnya dinding yang lembab, retak, kopong (berongga karena kurang semen), banyak bekas paku atau lubang paku, flek rembesan air, dan sebagainya.
Pastikan dinding ini mendukung hunian Anda tidak rawan gempa, apalagi saat ini banyak terjadi guncangan gempa. Untuk mengeceknya, coba paku pojok ruangan. Jika paku Anda bengkok, berarti dinding dibangun dengan kerangka beton dan aman untuk membangun rumah. Dan biasanya harga hunian menjadi lebih mahal.
Cermati juga water proofing yang teraplikasi pada dinding. Usahakan masih berfungsi baik sehingga tidak menimbulkan flek (noda) di dinding.
-Cek ada atau tidak : ‘penghuni’ lain
Maksudnya disini, Anda perlu mengecek apakah ada rayap, tikus, kecoa, semut, dan sebagainya, yang bisa menganggu hunian dan Anda nantinya. Tak hanya mengundang merusak perabot namun juga mengundang kuman.
-Cek sumber air
Anda dapat memastikan sumber air bersih yang dapat digunakan di rumah tersebut, apakah berasal dari PAM atau air tanah. Tanyakan kepada tetangga atau orang sekitar.
-Cek saluran pembuangan air
Periksalah kemana arah air dari kamar mandi dan cucian mengalir. Pastikan saluran ini dan septic tank masih berfungsi dengan baik sehingga tidak menimbulkan masalah kebersihan, kesehatan dan tidak mengganggu tetangga.
-Cek saklar
Periksalah saklar dan stop kontak semua ruangan. Anda bisa mengetesnya dengan membawa dan memasang satu lampu. Atau gunakan saja test pen.
-Cek lantai
Apakah ubin masih terpasang dengan baik, adakah yang retak? Hati-hati jika mengetok ubin dan terdengar kosong karena suatu saat bisa retak. Apakah ada kebocoran dari lantai saat hujan?
-Cek pintu dan jendela
Pintu dan jendela yang baik tidak akan susah dibuka-tutup dan dapat dikunci dengan baik. Pastikan panel pintu dan jendela masih berfungsi dengan baik dan tidak diseret ketika dibuka.
Ayo segera cek dan buatlah daftar alias check list untuk ‘calon’ rumah terbaru:
- Cek bagian atap
Untuk mengecek bagian teratas dari rumah ini memang tidak mudah. Anda perlu menyuruh tukang untuk memastikan hunian yang Anda sewa dalam keadaan baik. Pastikan kerangka kayu tidak lapuk. Jangan sampai atap rumah dalam keadaan rapuh sehingga membahayakan nyawa Anda sekeluarga. Perhatikan juga genteng, apakah masih dalam kondisi yang baik.
- Cek kamar mandi
Disini, Anda perlu memastikan kamar mandi masih dalam keadaan yang bukan sekedar bersih. Perhatikan saluran air, apakah masih berfungsi baik, kran tidak terus menetes (saat dimatikan), ubin keramik masih terpasang dengan baik, begitu juga dengan sirkulasi udara dan pencahayaan di kamar mandi tersebut. Pastikan sinar matahari dapat langsung masuk sehingga mengurangi pengap dan membuat ruangan tetap higienis.
Coba siram kloset dengan air untuk memeriksa saluran air tidak mampet.
Jika menemukan jumlah kamar mandi lebih dari satu, pastikan ruangan ini nyaman digunakan oleh Anda sekeluarga maupun tamu.
- Cek dinding rumah
Ada banyak problem yang Anda temui jika tidak teliti mengecek dinding. Misalnya dinding yang lembab, retak, kopong (berongga karena kurang semen), banyak bekas paku atau lubang paku, flek rembesan air, dan sebagainya.
Pastikan dinding ini mendukung hunian Anda tidak rawan gempa, apalagi saat ini banyak terjadi guncangan gempa. Untuk mengeceknya, coba paku pojok ruangan. Jika paku Anda bengkok, berarti dinding dibangun dengan kerangka beton dan aman untuk membangun rumah. Dan biasanya harga hunian menjadi lebih mahal.
Cermati juga water proofing yang teraplikasi pada dinding. Usahakan masih berfungsi baik sehingga tidak menimbulkan flek (noda) di dinding.
-Cek ada atau tidak : ‘penghuni’ lain
Maksudnya disini, Anda perlu mengecek apakah ada rayap, tikus, kecoa, semut, dan sebagainya, yang bisa menganggu hunian dan Anda nantinya. Tak hanya mengundang merusak perabot namun juga mengundang kuman.
-Cek sumber air
Anda dapat memastikan sumber air bersih yang dapat digunakan di rumah tersebut, apakah berasal dari PAM atau air tanah. Tanyakan kepada tetangga atau orang sekitar.
-Cek saluran pembuangan air
Periksalah kemana arah air dari kamar mandi dan cucian mengalir. Pastikan saluran ini dan septic tank masih berfungsi dengan baik sehingga tidak menimbulkan masalah kebersihan, kesehatan dan tidak mengganggu tetangga.
-Cek saklar
Periksalah saklar dan stop kontak semua ruangan. Anda bisa mengetesnya dengan membawa dan memasang satu lampu. Atau gunakan saja test pen.
-Cek lantai
Apakah ubin masih terpasang dengan baik, adakah yang retak? Hati-hati jika mengetok ubin dan terdengar kosong karena suatu saat bisa retak. Apakah ada kebocoran dari lantai saat hujan?
-Cek pintu dan jendela
Pintu dan jendela yang baik tidak akan susah dibuka-tutup dan dapat dikunci dengan baik. Pastikan panel pintu dan jendela masih berfungsi dengan baik dan tidak diseret ketika dibuka.
Labels:
Trik Sewa Rumah
Trik KPR Segera Turun
Tak semua calon debitur kredit pemilikan rumah (KPR) dengan mudah menembus ‘barikade’ yang dipasang oleh bank. Bahkan, tak jarang, ada yang urung memiliki hunian idaman, gara-gara pihak bank tak meluluskan berkas permohonan KPR. Kalau sudah begini, bagaimana ya caranya agar berkas permohonan KPR disetujui oleh bank?
Sebenarnya, pihak bank sendiri punya alasan tertentu, mengapa mereka ingin menyeleksi kelayakan seseorang menerima pinjaman. Maksudnya disini, bank memiliki semacam “hak preogratif” untuk menentukan tingkat kelayakan tersebut.
Itulah sebabnya, seorang calon debitur yang berpenghasilan tinggi tak kunjung mendapatkan KPR. Sementara itu, mereka yang berpenghasilan pas-pasan malah dengan mudahnya memiliki KPR.
Terlepas dari kewenangan bank tersebut, ada baiknya Anda mencermati sejumlah hal yang perlu diperhatikan saat menyampaikan berkas permohonan KPR ke bank. Dengan demikian, kemungkinan bank menolak berkas tersebut bisa diminimalkan:
1. Pastikan semua salinan dokumen yang diminta oleh bank, sudah lengkap. Apa saja itu?
- salinan KTP
- salinan slip gaji terakhir,
- salinan KK (Kartu Keluarga),
- salinan rekening tabungan/koran beberapa bulan terakhir,
- salinan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) bila harga hunian yang dibeli termasuk kelas menengah ke atas, dan lain-lain.
2. Khusus untuk rekening tabungan/koran, sebaiknya Anda sedari awal memperhitungkan nilai dana yang disimpan. Upayakan agar beberapa bulan terakhir, saldo rekening tabungan tersebut berjumlah signifikan, misalnya beberapa tiga atau empat kali lipat nilai cicilan bakal hunian Anda per bulan.
Perlu diketahui, faktor saldo rekening tabungan inilah yang acap menjadi sandungan bagi calon debitur KPR yang berpenghasilan tinggi sekalipun. Ya, pihak bank sering memberi nilai minus kepada mereka yang tak punya saldo rekening mencukupi dalam beberapa bulan terakhir. Untuk itu, Anda cermati hal ini baik-baik sebelum mengajukan KPR.
3. Lalu, ada sejumlah dokumen pelengkap yang berperan tak kalah penting. Untuk calon debitur yang berstatus karyawan adalah surat rekomendasi dari perusahaan. Untuk calon debitur yang berstatus pengusaha/wirastawan, sertakan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan Akta Perusahaan.
Untuk calon debitur yang berstatus profesional seperti dokter dan pengacara, sertakan surat izin praktek dan lain-lain sejenis. Yang lazim, kian bonafid nama perusahaan yang memperkerjakan ataupun dimiliki calon debitur, kian besar pula peluang bank untuk meloloskan berkas permintaan KPR. Selain itu, semakin tinggi jabatan calon debitur maka semakin besar juga kemungkinan permintaan tersebut diloloskan bank.
4. Upayakan saat mengajukan berkas permintaan KPR, Anda tak punya pinjaman lain dalam jumlah yang berarti. Selain itu, Anda tidak memiliki pinjaman yang pembayaran cicilannya tersendat ataupun macet. Misalnya pinjaman pemilikan kendaraan bermotor, utang kartu kredit, dan lain-lain sejenis. Mengapa? Karena Bank akan memperhitungkan pinjaman tersebut ketika mereka mempertimbangkan kemampuan calon debitur.
Perlu diingat, hindari pinjaman-pinjaman lain yang memiliki total nilai angsuran hingga sepertiga dari penghasilan. Karena Bank akan memandang Anda sebagai orang yang kurang layak mendapatkan KPR. Ingatlah selalu, maksimal nilai angsuran KPR yang dibolehkan bank yakni sepertiga dari total penghasilan keluarga.
Nah, selamat mengajukan berkas permintaan KPR!
Sebenarnya, pihak bank sendiri punya alasan tertentu, mengapa mereka ingin menyeleksi kelayakan seseorang menerima pinjaman. Maksudnya disini, bank memiliki semacam “hak preogratif” untuk menentukan tingkat kelayakan tersebut.
Itulah sebabnya, seorang calon debitur yang berpenghasilan tinggi tak kunjung mendapatkan KPR. Sementara itu, mereka yang berpenghasilan pas-pasan malah dengan mudahnya memiliki KPR.
Terlepas dari kewenangan bank tersebut, ada baiknya Anda mencermati sejumlah hal yang perlu diperhatikan saat menyampaikan berkas permohonan KPR ke bank. Dengan demikian, kemungkinan bank menolak berkas tersebut bisa diminimalkan:
1. Pastikan semua salinan dokumen yang diminta oleh bank, sudah lengkap. Apa saja itu?
- salinan KTP
- salinan slip gaji terakhir,
- salinan KK (Kartu Keluarga),
- salinan rekening tabungan/koran beberapa bulan terakhir,
- salinan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) bila harga hunian yang dibeli termasuk kelas menengah ke atas, dan lain-lain.
2. Khusus untuk rekening tabungan/koran, sebaiknya Anda sedari awal memperhitungkan nilai dana yang disimpan. Upayakan agar beberapa bulan terakhir, saldo rekening tabungan tersebut berjumlah signifikan, misalnya beberapa tiga atau empat kali lipat nilai cicilan bakal hunian Anda per bulan.
Perlu diketahui, faktor saldo rekening tabungan inilah yang acap menjadi sandungan bagi calon debitur KPR yang berpenghasilan tinggi sekalipun. Ya, pihak bank sering memberi nilai minus kepada mereka yang tak punya saldo rekening mencukupi dalam beberapa bulan terakhir. Untuk itu, Anda cermati hal ini baik-baik sebelum mengajukan KPR.
3. Lalu, ada sejumlah dokumen pelengkap yang berperan tak kalah penting. Untuk calon debitur yang berstatus karyawan adalah surat rekomendasi dari perusahaan. Untuk calon debitur yang berstatus pengusaha/wirastawan, sertakan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan Akta Perusahaan.
Untuk calon debitur yang berstatus profesional seperti dokter dan pengacara, sertakan surat izin praktek dan lain-lain sejenis. Yang lazim, kian bonafid nama perusahaan yang memperkerjakan ataupun dimiliki calon debitur, kian besar pula peluang bank untuk meloloskan berkas permintaan KPR. Selain itu, semakin tinggi jabatan calon debitur maka semakin besar juga kemungkinan permintaan tersebut diloloskan bank.
4. Upayakan saat mengajukan berkas permintaan KPR, Anda tak punya pinjaman lain dalam jumlah yang berarti. Selain itu, Anda tidak memiliki pinjaman yang pembayaran cicilannya tersendat ataupun macet. Misalnya pinjaman pemilikan kendaraan bermotor, utang kartu kredit, dan lain-lain sejenis. Mengapa? Karena Bank akan memperhitungkan pinjaman tersebut ketika mereka mempertimbangkan kemampuan calon debitur.
Perlu diingat, hindari pinjaman-pinjaman lain yang memiliki total nilai angsuran hingga sepertiga dari penghasilan. Karena Bank akan memandang Anda sebagai orang yang kurang layak mendapatkan KPR. Ingatlah selalu, maksimal nilai angsuran KPR yang dibolehkan bank yakni sepertiga dari total penghasilan keluarga.
Nah, selamat mengajukan berkas permintaan KPR!
Labels:
Trik KPR Segera Turun
Cara Mengurus PBB Rumah
Bagi beberapa pemilik hunian, nilai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dirasakan terlalu tinggi. Menurut mereka, ada berbagai alasan yang membuat beban pembayaran pajak menjadi demikian beratnya.
Ada beberapa contoh perihal PBB yang dirasakan terlalu tinggi. Antara lain, pada beberapa lokasi di Bekasi, Jawa Barat. Disini, Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) tanah yang dijadikan acuan lebih mahal daripada harga pasar tanah. Otomatis, nilai PBB yang mesti dibayarkan lebih mahal.
Contoh lain, di kawasan elit Menteng, Jakarta Pusat. Disana, banyak warga yang mengeluh bahwa nilai PBB yang mesti dibayar terlalu tinggi. Seorang warga yang memiliki rumah seluas 760 m2, harus membayar PBB sekitar Rp 5 juta per tahun. Hal ini cukup memprihatinkan. Karena tidak semua pemilik rumah berkemampuan finansial tinggi.
Sebagian besar mereka merupakan pensiunan yang menempati rumah warisan. Bisa juga berasal dari keluarga tak berpenghasilan tinggi yang menempati rumah warisan turun-temurun. Bangunan tempat tinggal ini biasanya berukuran besar.
Apakah kejadian yang dialami mereka juga menimpa Anda? Lalu, apakah kita hanya bisa pasrah? Sebenarnya tak perlu bersikap demikian. Ada pihak berwenang yang membuka pintu pengajuan keberatan dengan langsung memprosesnya. Yang perlu diingat, sang wajib pajak mesti tetap membayar PBB yang dirasakan terlalu mahal tersebut selama pengajuan tersebut belum dikabulkan.
Agar lebih jelas lagi, marilah kita menyimak beberapa hal tentang proses tersebut:
1. Pengajuan pengurangan nilai PBB ini dapat dilakukan hingga 75 persen. Maksudnya, pengajuan bisa dilayangkan bila wajib pajak memang tidak mampu membayar.
Hal ini ini berlaku bagi para pensiunan, veteran perang, dan lain-lain. Sementara itu, jika obyek pajak terkena bencana alam, pengurangan bisa diberikan sampai 100% dari jumlah pajak terutang.
2. Dalam hal nilai PBB dirasakan terlalu tinggi karena sesuatu hal, pengajuan ini bisa juga dilakukan. Misalnya ketika NJOP tanah melebihi harga pasar.
3. Pengajuan ini bisa Anda lakukan secara kolektif. Misal, wajib pajak di lokasi yang ber-NJOP tanah melebihi harga pasar maka bisa mengajukan secara kolektif.
4. Jangka waktu penyelesaian pengajuan tersebut oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP), maksimal 60 hari sejak permohonan itu diterima. Bila lewat 60 hari belum ada keputusan, maka permohonan tersebut dianggap diterima.
5. Bila wajib pajak tidak menerima keputusan yang diberikan Kantor Pelayanan Pajak, ia dapat mengajukan banding ke Majelis Pertimbangan Pajak.
6. Pengajuan keberatan tersebut tidak menunda kewajiban wajib pajak untuk membayar PBB—seperti yang tadi telah disinggung. Sebab, besar PBB terutang harus dilunasi maksimal enam bulan setelah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) diterima. Bila jangka waktu itu terlewat, maka ada denda sebesar 2 persen tiap bulan.
7. Kemudian, dalam hal data/luas bangunan serta besar NJOP yang tercantum dalam SPPT tidak tepat, wajib pajak pun dapat mengajukan keberatan. Untuk ini, keberatan harus diajukan maksimal tiga bulan sejak SPPT diterima. Bukti-bukti pendukung harus disertakan. Bila setelah 12 bulan tidak ada keputusan dari Kantor Pelayanan Pajak, keberatan tersebut dianggap diterima.
Ada beberapa contoh perihal PBB yang dirasakan terlalu tinggi. Antara lain, pada beberapa lokasi di Bekasi, Jawa Barat. Disini, Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) tanah yang dijadikan acuan lebih mahal daripada harga pasar tanah. Otomatis, nilai PBB yang mesti dibayarkan lebih mahal.
Contoh lain, di kawasan elit Menteng, Jakarta Pusat. Disana, banyak warga yang mengeluh bahwa nilai PBB yang mesti dibayar terlalu tinggi. Seorang warga yang memiliki rumah seluas 760 m2, harus membayar PBB sekitar Rp 5 juta per tahun. Hal ini cukup memprihatinkan. Karena tidak semua pemilik rumah berkemampuan finansial tinggi.
Sebagian besar mereka merupakan pensiunan yang menempati rumah warisan. Bisa juga berasal dari keluarga tak berpenghasilan tinggi yang menempati rumah warisan turun-temurun. Bangunan tempat tinggal ini biasanya berukuran besar.
Apakah kejadian yang dialami mereka juga menimpa Anda? Lalu, apakah kita hanya bisa pasrah? Sebenarnya tak perlu bersikap demikian. Ada pihak berwenang yang membuka pintu pengajuan keberatan dengan langsung memprosesnya. Yang perlu diingat, sang wajib pajak mesti tetap membayar PBB yang dirasakan terlalu mahal tersebut selama pengajuan tersebut belum dikabulkan.
Agar lebih jelas lagi, marilah kita menyimak beberapa hal tentang proses tersebut:
1. Pengajuan pengurangan nilai PBB ini dapat dilakukan hingga 75 persen. Maksudnya, pengajuan bisa dilayangkan bila wajib pajak memang tidak mampu membayar.
Hal ini ini berlaku bagi para pensiunan, veteran perang, dan lain-lain. Sementara itu, jika obyek pajak terkena bencana alam, pengurangan bisa diberikan sampai 100% dari jumlah pajak terutang.
2. Dalam hal nilai PBB dirasakan terlalu tinggi karena sesuatu hal, pengajuan ini bisa juga dilakukan. Misalnya ketika NJOP tanah melebihi harga pasar.
3. Pengajuan ini bisa Anda lakukan secara kolektif. Misal, wajib pajak di lokasi yang ber-NJOP tanah melebihi harga pasar maka bisa mengajukan secara kolektif.
4. Jangka waktu penyelesaian pengajuan tersebut oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP), maksimal 60 hari sejak permohonan itu diterima. Bila lewat 60 hari belum ada keputusan, maka permohonan tersebut dianggap diterima.
5. Bila wajib pajak tidak menerima keputusan yang diberikan Kantor Pelayanan Pajak, ia dapat mengajukan banding ke Majelis Pertimbangan Pajak.
6. Pengajuan keberatan tersebut tidak menunda kewajiban wajib pajak untuk membayar PBB—seperti yang tadi telah disinggung. Sebab, besar PBB terutang harus dilunasi maksimal enam bulan setelah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) diterima. Bila jangka waktu itu terlewat, maka ada denda sebesar 2 persen tiap bulan.
7. Kemudian, dalam hal data/luas bangunan serta besar NJOP yang tercantum dalam SPPT tidak tepat, wajib pajak pun dapat mengajukan keberatan. Untuk ini, keberatan harus diajukan maksimal tiga bulan sejak SPPT diterima. Bukti-bukti pendukung harus disertakan. Bila setelah 12 bulan tidak ada keputusan dari Kantor Pelayanan Pajak, keberatan tersebut dianggap diterima.
Labels:
Cara Mengurus PBB Rumah
Rumah Terjual Cepat
Pastinya Anda sering melihat iklan penjualan rumah atau properti lain yang seperti ini bukan? Bila Anda berposisi sebagai pembeli, kira-kira akan langsung tertarik atau justru biasa saja membaca kata-kata penawaran diatas? Penawaran rumah yang terencana dengan baik memungkinkan penjual segera bertemu pembeli yang potensial.
Jika iklan ini didukung dengan lokasi, harga dan foto-foto yang menarik, dijamin akan banyak calon pembeli tertarik. Ikuti tips berikut agar rumah, kantor, ruko atau tanah yang Anda tawarkan segera laku terjual:
1. Jika Anda ingin menjual melalui agen properti, carilah agen yang memang sudah memiliki krediblitas yang baik. Misalnya mampu meraih pembeli dengan jumlah terbanyak, dll. Ketahui informasinya dari kenalan, keluarga atau teman terutama mereka yang sudah pengalaman menggunakan jasa agen tersebut.
2. Beres urusan agen, beralihlah mencari tukang bersih sekaligus tukang kebun yang baik. Tugas mereka yakni membersihkan rumah Anda tanpa perlu dana yang besar. Ruangan didalam rumah, teras, dan halaman pun tampak bersih, rapi, dan siap untuk dijual.
3. Buatlah sesuatu yang menarik pada tampilan depan rumah Anda. Pastinya, dengan cara yang murah meriah namun sukses membuat rumah terlihat lebih menarik. Misalnya, menanam bunga, tanaman hias, memangkas rumput dan semak-semak.
4. Pasanglah harga yang sesuai dengan lokasi dan kondisi rumah. Maksudnya, Anda sebaiknya menetapkan harga yang masuk akal saja. Biasanya pembeli yang potensial, akan cepat tertarik dengan harga rumah yang seperti ini.
5. Lalu, mulailah berjualan dengan teknik promosi dari mulut ke mulut. Kata-kata yang keluar dari bibir seseorang lebih mengena daripada iklan di papan reklame sekalipun. Apalagi, jika yang mengatakan adalah orang terdekat atau mereka yang dipercayai.
Jika iklan ini didukung dengan lokasi, harga dan foto-foto yang menarik, dijamin akan banyak calon pembeli tertarik. Ikuti tips berikut agar rumah, kantor, ruko atau tanah yang Anda tawarkan segera laku terjual:
1. Jika Anda ingin menjual melalui agen properti, carilah agen yang memang sudah memiliki krediblitas yang baik. Misalnya mampu meraih pembeli dengan jumlah terbanyak, dll. Ketahui informasinya dari kenalan, keluarga atau teman terutama mereka yang sudah pengalaman menggunakan jasa agen tersebut.
2. Beres urusan agen, beralihlah mencari tukang bersih sekaligus tukang kebun yang baik. Tugas mereka yakni membersihkan rumah Anda tanpa perlu dana yang besar. Ruangan didalam rumah, teras, dan halaman pun tampak bersih, rapi, dan siap untuk dijual.
3. Buatlah sesuatu yang menarik pada tampilan depan rumah Anda. Pastinya, dengan cara yang murah meriah namun sukses membuat rumah terlihat lebih menarik. Misalnya, menanam bunga, tanaman hias, memangkas rumput dan semak-semak.
4. Pasanglah harga yang sesuai dengan lokasi dan kondisi rumah. Maksudnya, Anda sebaiknya menetapkan harga yang masuk akal saja. Biasanya pembeli yang potensial, akan cepat tertarik dengan harga rumah yang seperti ini.
5. Lalu, mulailah berjualan dengan teknik promosi dari mulut ke mulut. Kata-kata yang keluar dari bibir seseorang lebih mengena daripada iklan di papan reklame sekalipun. Apalagi, jika yang mengatakan adalah orang terdekat atau mereka yang dipercayai.
Labels:
Rumah Terjual Cepat
Beli Kios
Anda tinggal di Semarang dan ingin membuka toko telepon genggam? Berniat menyewa atau membeli kios di sebuah pusat belanja (mal ataupun pusat grosir)? Atau Anda berniat berinvestasi dengan membeli kios untuk disewakan? Sekilas, hal itu bisa dilakukan dengan mudah bila punya dana cukup. Karena banyak pusat belanja di Semarang masih menyediakan kios untuk disewakan atau dijual.
Walau begitu, sudah tentu Anda harus tetap cermat sebelum memilih kios yang tepat. Maklum, kalau kios yang diambil tak tepat, Anda bisa merugi gara-gara omzet penjualan tipis ataupun kios tersebut ternyata sulit disewakan.
Hal-hal apa yang perlu diperhatikan saat mencari kios? Berikut ini beberapa petunjuk :
1. Saat ini, boleh dikatakan bahwa iklim investasi kios tak terlalu bagus. Yield sewa ataupun capital gain dari kios tak bisa terlalu diharapkan. Karena itu, lebih baik bila Anda membeli ataupun menyewa kios untuk digunakan sendiri.
2. Kalau Anda sudah berniat berdagang di kios, tentukan dulu jenis barang yang hendak dijual. Cari kios di lokasi yang sudah ramai dan dikenal sebagai pusat bisnis barang tersebut.
Misalnya, bila ingin berdagang telepon genggam, lebih baik mencari di ITC Roxy Mas ataupun ITC Ambassador. Contoh lain, untuk berdagang garmen, carilah kios di pusat belanja di Tanah Abang.
3. Yang sering mematahkan semangat, mencari kios di lokasi favorit seperti itu cukup sulit. Untuk mengatasi hal itu Anda memang mesti rajin menelusuri lokasi tersebut.
Kadang-kadang, Anda akan bertemu dengan para perantara yang bisa mencarikan kios untuk disewakan. Anda pun bisa menggunakan jasa agen properti resmi untuk mencarikan kios itu.
4. Kalau rajin mencari dan beruntung, Anda bahkan mungkin bisa membeli kios di lokasi tersebut, meski harganya tak murah. Di sinilah sejumlah keuntungan akan menunggu Anda. Kios tersebut tentu mudah disewakan atau Anda bisa memakai sendiri sembari menunggu harga jualnya naik.
Semoga berburu kios, semoga Anda beruntung!
Walau begitu, sudah tentu Anda harus tetap cermat sebelum memilih kios yang tepat. Maklum, kalau kios yang diambil tak tepat, Anda bisa merugi gara-gara omzet penjualan tipis ataupun kios tersebut ternyata sulit disewakan.
Hal-hal apa yang perlu diperhatikan saat mencari kios? Berikut ini beberapa petunjuk :
1. Saat ini, boleh dikatakan bahwa iklim investasi kios tak terlalu bagus. Yield sewa ataupun capital gain dari kios tak bisa terlalu diharapkan. Karena itu, lebih baik bila Anda membeli ataupun menyewa kios untuk digunakan sendiri.
2. Kalau Anda sudah berniat berdagang di kios, tentukan dulu jenis barang yang hendak dijual. Cari kios di lokasi yang sudah ramai dan dikenal sebagai pusat bisnis barang tersebut.
Misalnya, bila ingin berdagang telepon genggam, lebih baik mencari di ITC Roxy Mas ataupun ITC Ambassador. Contoh lain, untuk berdagang garmen, carilah kios di pusat belanja di Tanah Abang.
3. Yang sering mematahkan semangat, mencari kios di lokasi favorit seperti itu cukup sulit. Untuk mengatasi hal itu Anda memang mesti rajin menelusuri lokasi tersebut.
Kadang-kadang, Anda akan bertemu dengan para perantara yang bisa mencarikan kios untuk disewakan. Anda pun bisa menggunakan jasa agen properti resmi untuk mencarikan kios itu.
4. Kalau rajin mencari dan beruntung, Anda bahkan mungkin bisa membeli kios di lokasi tersebut, meski harganya tak murah. Di sinilah sejumlah keuntungan akan menunggu Anda. Kios tersebut tentu mudah disewakan atau Anda bisa memakai sendiri sembari menunggu harga jualnya naik.
Semoga berburu kios, semoga Anda beruntung!
Labels:
Beli Kios
Memindahkan KPR
Mungkin Anda pernah mendengar tawaran untuk memindahkan KPR ke bank lain. Antara lain melalui iklan di media massa. Lantas, Anda tertarik tawaran tersebut karena tingkat bunga KPR yang ditawarkan lebih ringan. Lumayan, bisa menghemat uang yang harus dibayarkan tiap bulan untuk angsuran KPR.
Namun, benarkah pemindahan tersebut menguntungkan? Tidak mungkinkah bahwa pemindahan tersebut membuat Anda mengeluarkan sejumlah biaya? Nah, sebelum mengambil keputusan untuk memindahkan KPR, tak ada salahnya mencermati sejumlah hal berikut:
1. Cermati tawaran pemindahan tersebut. Apakah bank itu menggratiskan sejumlah biaya seperti appraisal (penilaian aset), akad kredit, notaris, administrasi, dan lain-lain?
Anda tentu ingat bahwa dulu saat membeli rumah via KPR di bank pertama, nilai total biaya-biaya tersebut cukup berarti. Bisa berkisar 3%-5% dari harga rumah. Nah, bila bank pemberi tawaran pemindahan KPR tersebut tak menggratiskan biaya-biaya tersebut, ada baiknya Anda berpikir ulang.
2. Lantas, ada biaya lain yang mungkin mesti dipikul saat memindahkan KPR. Itulah penalti dari bank pertama karena Anda melunasi KPR sebelum waktunya. Nah, cermati: apakah Anda akan dikenai biaya penalti tersebut—sebagian bank mengharuskan debitur membayar penalti bila melunasi KPR sebelum masa tertentu.
Bila ternyata dipenalti, ada baiknya berpikir ulang karena mesti mengeluarkan uang tambahan. Sekadar contoh, ada bank yang mengenakan penalti sebesar 1% dari sisa utang pokok. Bila Anda dulu mendapatkan kredit sebesar Rp150 juta, dan utang pokok yang tersisa Rp75 juta, berarti harus membayar Rp750.000.
3. Selain biaya-biaya tersebut, Anda mesti memerhitungkan kerepotan yang diperlukan terkait pemindahan tersebut. Apakah Anda akan punya waktu untuk urusan seperti menandatangani akad kredit baru, akta notaris, dan lain-lain?
Ingatlah bahwa memindahkan KPR tak ubahnya mengambil KPR baru. Anda mesti menandatangani dan mengisi sejumlah formulir, menunggu kedatangan petugas bank yang akan menilai aset (rumah) Anda, dan lain-lain.
Memang, bank yang menawarkan perpindahan tersebut biasanya sangat membantu. Bahkan, kalau sertifikat rumah Anda ternyata belum dipecah oleh pengembang (masih berupa sertifikat induk atas nama pengembang), ada bank yang bersedia membantu membereskan hal tersebut. Alhasil, sertifikat tersebut dipecah oleh pengembang—menjadi atas nama Anda—untuk lantas diserahkan ke bank pengganti.
Tapi, tetap saja Anda harus mengeluarkan waktu dan tenaga ekstra untuk pemindahan tersebut, bukan?
Oh, ya, perlu dicatat pula bahwa memindahkan KPR bisa berarti mendapatkan uang ekstra. Itu terjadi tatkala Anda mendapatkan pinjaman yang besarnya setara nilai baru rumah Anda. Andaikanlah bahwa sisa utang pokok Anda di bank lama Rp75 juta sementara nilai rumah Anda ternyata Rp150 juta—melalui proses penilaian oleh pihak bank. Bila bank pengganti mengucurkan pinjaman senilai Rp150 juta, tentu Anda memperoleh sejumlah dana yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain setelah sebagian digunakan untuk melunasi pembayaran sisa utang pokok.
Namun, perlu diingat pula bahwa program pengalihan KPR biasanya tak berdurasi panjang, hanya ditawarkan selama beberapa waktu. Maka, bila telah mengalkulasi untung-rugi dan memutuskan pemindahan itu, Anda mesti bergerak cepat.
Yang jelas, mengingat kerepotan yang ditimbulkan dan biaya tambahan yang bisa lahir, tak semua orang ingin memindahkan KPR. Seorang eksekutif bank swasta terkemuka pernah menjelaskan bahwa yang banyak terjadi, kalau seseorang tidak puas terhadap layanan bank lama, barulah ia memindahkan KPR. Jadi, motifnya bukan karena tergiur keringanan pembayaran.
Pilihan tentu tergantung ke Anda. Selamat mencermati.
Namun, benarkah pemindahan tersebut menguntungkan? Tidak mungkinkah bahwa pemindahan tersebut membuat Anda mengeluarkan sejumlah biaya? Nah, sebelum mengambil keputusan untuk memindahkan KPR, tak ada salahnya mencermati sejumlah hal berikut:
1. Cermati tawaran pemindahan tersebut. Apakah bank itu menggratiskan sejumlah biaya seperti appraisal (penilaian aset), akad kredit, notaris, administrasi, dan lain-lain?
Anda tentu ingat bahwa dulu saat membeli rumah via KPR di bank pertama, nilai total biaya-biaya tersebut cukup berarti. Bisa berkisar 3%-5% dari harga rumah. Nah, bila bank pemberi tawaran pemindahan KPR tersebut tak menggratiskan biaya-biaya tersebut, ada baiknya Anda berpikir ulang.
2. Lantas, ada biaya lain yang mungkin mesti dipikul saat memindahkan KPR. Itulah penalti dari bank pertama karena Anda melunasi KPR sebelum waktunya. Nah, cermati: apakah Anda akan dikenai biaya penalti tersebut—sebagian bank mengharuskan debitur membayar penalti bila melunasi KPR sebelum masa tertentu.
Bila ternyata dipenalti, ada baiknya berpikir ulang karena mesti mengeluarkan uang tambahan. Sekadar contoh, ada bank yang mengenakan penalti sebesar 1% dari sisa utang pokok. Bila Anda dulu mendapatkan kredit sebesar Rp150 juta, dan utang pokok yang tersisa Rp75 juta, berarti harus membayar Rp750.000.
3. Selain biaya-biaya tersebut, Anda mesti memerhitungkan kerepotan yang diperlukan terkait pemindahan tersebut. Apakah Anda akan punya waktu untuk urusan seperti menandatangani akad kredit baru, akta notaris, dan lain-lain?
Ingatlah bahwa memindahkan KPR tak ubahnya mengambil KPR baru. Anda mesti menandatangani dan mengisi sejumlah formulir, menunggu kedatangan petugas bank yang akan menilai aset (rumah) Anda, dan lain-lain.
Memang, bank yang menawarkan perpindahan tersebut biasanya sangat membantu. Bahkan, kalau sertifikat rumah Anda ternyata belum dipecah oleh pengembang (masih berupa sertifikat induk atas nama pengembang), ada bank yang bersedia membantu membereskan hal tersebut. Alhasil, sertifikat tersebut dipecah oleh pengembang—menjadi atas nama Anda—untuk lantas diserahkan ke bank pengganti.
Tapi, tetap saja Anda harus mengeluarkan waktu dan tenaga ekstra untuk pemindahan tersebut, bukan?
Oh, ya, perlu dicatat pula bahwa memindahkan KPR bisa berarti mendapatkan uang ekstra. Itu terjadi tatkala Anda mendapatkan pinjaman yang besarnya setara nilai baru rumah Anda. Andaikanlah bahwa sisa utang pokok Anda di bank lama Rp75 juta sementara nilai rumah Anda ternyata Rp150 juta—melalui proses penilaian oleh pihak bank. Bila bank pengganti mengucurkan pinjaman senilai Rp150 juta, tentu Anda memperoleh sejumlah dana yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain setelah sebagian digunakan untuk melunasi pembayaran sisa utang pokok.
Namun, perlu diingat pula bahwa program pengalihan KPR biasanya tak berdurasi panjang, hanya ditawarkan selama beberapa waktu. Maka, bila telah mengalkulasi untung-rugi dan memutuskan pemindahan itu, Anda mesti bergerak cepat.
Yang jelas, mengingat kerepotan yang ditimbulkan dan biaya tambahan yang bisa lahir, tak semua orang ingin memindahkan KPR. Seorang eksekutif bank swasta terkemuka pernah menjelaskan bahwa yang banyak terjadi, kalau seseorang tidak puas terhadap layanan bank lama, barulah ia memindahkan KPR. Jadi, motifnya bukan karena tergiur keringanan pembayaran.
Pilihan tentu tergantung ke Anda. Selamat mencermati.
Labels:
Memindahkan KPR
Untung Rugi Beli Kaveling
Barangkali, Anda sering mendengar tawaran membeli KSB (kaveling siap bangun) dari satu pengembang perumahan. Atau, bisa pula penawaran tersebut bermuasal dari perorangan pemilik lahan.
Anda mungkin lantas berpikir, “Wah, mengapa mesti susah membangun rumah di kaveling kosong? Bukankah lebih mudah membeli rumah ready stock dari pengembang ataupun perorangan?” Itu pikiran yang mengidap kebenaran. Namun, sadarlah bahwa membeli KSB pun bisa berbuah untung.
Apa saja keuntungan tersebut? Simaklah hal berikut:
1. Bila membangun rumah sendiri di atas KSB, desain rumah bisa disesuaikan dengan selera dan kebutuhan Anda. Semisal, perbandingan antara lahan kosong dengan bangunan bisa Anda tentukan sendiri sesuai selera—tentu saja di sini aturan tata ruang dari pemerintah setempat tetap perlu diperhatikan. Sudah tentu, hal ini tak bisa ditemui bila Anda membeli rumah ready stock.
Oh, ya, sekadar catatan, bila KSB terletak di sebuah kompleks real estat, pengembang kadang memberikan beberapa acuan yang mesti ditaati. Misal, fasad rumah mesti bergaya modern minimalis agar seragam dengan rumah lain di kawasan tersebut.
2. Biaya yang dikeluarkan bisa lebih murah. Ini hal yang tak mengherankan karena keuntungan buat pengembang tak perlu ada.
3. Kualitas bangunan bisa lebih terjaga. Ada syarat untuk hal ini: Anda mesti rajin mengontrol proses pembangunan rumah tersebut.
4. Pembangunan rumah bisa diangsur, disesuaikan dengan dana-waktu yang tersedia. Untuk Anda yang punya konsep rumah tumbuh, tentu hal ini sangat menyenangkan. Maklum, setelah memunyai satu rencana induk pembangunan, rumah bisa Anda dirikan secara bertahap.
Bila KSB itu ada di satu kompleks real estat, mungkin Anda perlu memerhatikan ketentuan bahwa dalam jangka waktu tertentu sejak dibeli (misalnya dua tahun), kaveling itu harus mulai diisi bangunan. Tak boleh selamanya dibiarkan kosong.
Selain keuntungan-keuntungan itu, sejumlah hal bisa membuat Anda rugi. Pertama, biaya pembangunan rumah di atas KSB bisa menggelembung, antara lain bila Anda terus ingin mengikuti selera. Bila ini terjadi, biaya yang dikeluarkan bisa melebihi pembelian rumah ready stock.
Kedua, bila KSB itu berlokasi di luar kompleks real estat, Anda tentu tak bisa menikmati fasilitas nan lengkap keluaran pengembang. Pun, biasanya harga rumah non-real estat lebih lambat naik.
Ketiga, bila Anda membeli KSB di satu kompleks real estat, biasanya sertifikat belum dipecah oleh sang pengembang (belum atas nama Anda). Pemecahan baru dilakukan saat rumah sudah dibangun. Alhasil, kalau Anda berniat menjaminkan KSB itu ke bank demi dana membangun rumah, biasanya bank itu sulit menerima.
Keempat, KSB keluaran pengembang biasanya mesti dibeli tunai. Atau, kalaupun pembayarannya bisa diangsur, paling-paling menggunakan kredit in-house keluaran pengembang yang punya maksimal masa angsuran 60 bulan.
Anda mungkin lantas berpikir, “Wah, mengapa mesti susah membangun rumah di kaveling kosong? Bukankah lebih mudah membeli rumah ready stock dari pengembang ataupun perorangan?” Itu pikiran yang mengidap kebenaran. Namun, sadarlah bahwa membeli KSB pun bisa berbuah untung.
Apa saja keuntungan tersebut? Simaklah hal berikut:
1. Bila membangun rumah sendiri di atas KSB, desain rumah bisa disesuaikan dengan selera dan kebutuhan Anda. Semisal, perbandingan antara lahan kosong dengan bangunan bisa Anda tentukan sendiri sesuai selera—tentu saja di sini aturan tata ruang dari pemerintah setempat tetap perlu diperhatikan. Sudah tentu, hal ini tak bisa ditemui bila Anda membeli rumah ready stock.
Oh, ya, sekadar catatan, bila KSB terletak di sebuah kompleks real estat, pengembang kadang memberikan beberapa acuan yang mesti ditaati. Misal, fasad rumah mesti bergaya modern minimalis agar seragam dengan rumah lain di kawasan tersebut.
2. Biaya yang dikeluarkan bisa lebih murah. Ini hal yang tak mengherankan karena keuntungan buat pengembang tak perlu ada.
3. Kualitas bangunan bisa lebih terjaga. Ada syarat untuk hal ini: Anda mesti rajin mengontrol proses pembangunan rumah tersebut.
4. Pembangunan rumah bisa diangsur, disesuaikan dengan dana-waktu yang tersedia. Untuk Anda yang punya konsep rumah tumbuh, tentu hal ini sangat menyenangkan. Maklum, setelah memunyai satu rencana induk pembangunan, rumah bisa Anda dirikan secara bertahap.
Bila KSB itu ada di satu kompleks real estat, mungkin Anda perlu memerhatikan ketentuan bahwa dalam jangka waktu tertentu sejak dibeli (misalnya dua tahun), kaveling itu harus mulai diisi bangunan. Tak boleh selamanya dibiarkan kosong.
Selain keuntungan-keuntungan itu, sejumlah hal bisa membuat Anda rugi. Pertama, biaya pembangunan rumah di atas KSB bisa menggelembung, antara lain bila Anda terus ingin mengikuti selera. Bila ini terjadi, biaya yang dikeluarkan bisa melebihi pembelian rumah ready stock.
Kedua, bila KSB itu berlokasi di luar kompleks real estat, Anda tentu tak bisa menikmati fasilitas nan lengkap keluaran pengembang. Pun, biasanya harga rumah non-real estat lebih lambat naik.
Ketiga, bila Anda membeli KSB di satu kompleks real estat, biasanya sertifikat belum dipecah oleh sang pengembang (belum atas nama Anda). Pemecahan baru dilakukan saat rumah sudah dibangun. Alhasil, kalau Anda berniat menjaminkan KSB itu ke bank demi dana membangun rumah, biasanya bank itu sulit menerima.
Keempat, KSB keluaran pengembang biasanya mesti dibeli tunai. Atau, kalaupun pembayarannya bisa diangsur, paling-paling menggunakan kredit in-house keluaran pengembang yang punya maksimal masa angsuran 60 bulan.
Labels:
Untung Rugi Beli Kaveling
Meningkatkan Sertifikat Rumah
Ah, senangnya tatkala masa angsuran KPR (kredit pemilikan rumah) berakhir. Kini rumah tersebut telah 100% milik Anda, bukan lagi properti yang tengah diagunkan ke bank penggerojok KPR.
Nah, selain riang, di situ boleh dikatakan ada satu PR atawa pekerjaan rumah nan menunggu Anda. Begini, saat Anda hendak mengambil sertifikat rumah tersebut ke bank, mungkin sertifikat tersebut berwujud HGB (Hak Guna Bangunan). Belum berwujud SHM (Sertifikat Hak Milik).
Terkait itu, ada baiknya bila Anda sekaligus mendongkrak jenis sertifikat tersebut dari HGB menjadi SHM. Mumpung Anda tak lagi dibebani angsuran KPR.
Nah, untuk apa sih HGB mesti didongkrak ke SHM? Dan bagaimana cara mengurus hal itu? Mari kita simak sejumlah poin penjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
1. HGB dan SHM Berbeda Tingkat
Kelas SHM lebih tinggi ketimbang HGB.
HGB memiliki masa berlaku waktu tertentu, misalnya 20 tahun atau 30 tahun. Pasca-habisnya masa berlaku HGB, ya harus diperpanjang—sudah tentu memerlukan biaya.
Berlainan dengan itu, SHM tak disandangi batas waktu. Sekali Anda memeroleh SHM buat rumah Anda, sertifikat itu berlaku selamanya.
Dengan demikian, agar tak direpotkan oleh urusan perpanjangan HGB yang masa berlakunya habis, ada baiknya Anda meng-SHM-kan rumah Anda.
Pun, rumah nan disemati SHM biasanya lebih mudah diagunkan ke bank.
2. Peningkatan HGB ke SHM Bisa via Notaris
Sudah tentu, pengurusan HGB ke SHM itu memakan waktu dan tenaga. Di sini, agar tak repot, Anda bisa menggunakan jasa notaris. Biaya jasa notaris untuk hal tersebut berkisar Rp1 juta sampai Rp3 juta.
Pun, bila punya waktu, proses tersebut bisa pula Anda lakukan sendiri.
3. Bagaimana Proses Pengurusan HGB Menjadi SHM?
Secara ringkas dan sederhana, kalau Anda ingin mengurus sendiri, alur proses tersebut adalah sebagai berikut:
a. Mendatangi Kantor Pertanahan Setempat
Anda mesti mesti mengajukan surat permohonan kepada kepala kantor pertanahan tersebut.
Selanjutnya, Anda mesti melengkapi sejumlah dokumen sebagai berikut: AJB (Akta Jual Beli) yang sudah disahkan notaris; surat keterangan dari kelurahan bahwa rumah/tanah tidak dalam sengketa; surat dari kecamatan setempat tentang peruntukan bangunan ataupun surat ukur; salinan KTP (Kartu Tanda Penduduk); salinan Kartu Keluarga; salinan PBB (pajak bumi dan bangunan) terakhir; surat pernyataan tidak memiliki tanah lebih dari lima bidang dan luasnya kurang dari 5.000 m2.
Beberapa dokumen tersebut sudah tentu membuat Anda mondar-mandir ke kantor kelurahan ataupun kecamatan—hal yang tak terjadi bila Anda menggunakan jasa notaris.
b. Menunggu Pengumuman dari Kantor Pertanahan
Usai Anda menyerahkan dokumen-dokumen tersebut, pihak kantor pertanahan ataupun kecamatan akan membuat pengumuman perihal permohonan Anda. Bila dalam dua bulan tiada pihak yang mengajukan keberatan, maka SHM akan diterbitkan oleh kantor pertanahan.
c. Membayar Biaya Peningkatan HGB Menjadi SHM
Besar biaya ini tergantung harga NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) dan luas tanah. Adapun formula besar biaya tersebut sebagai berikut: 2% x (NJOP Tanah – 60 Juta)
Sekadar gambaran, untuk tanah seluas 100 m2 dengan NJOP sebesar Rp1 juta per m2, Anda mesti membayar Rp800.000.
Selamat mendongkrak kelas sertifikat rumah Anda.
Nah, selain riang, di situ boleh dikatakan ada satu PR atawa pekerjaan rumah nan menunggu Anda. Begini, saat Anda hendak mengambil sertifikat rumah tersebut ke bank, mungkin sertifikat tersebut berwujud HGB (Hak Guna Bangunan). Belum berwujud SHM (Sertifikat Hak Milik).
Terkait itu, ada baiknya bila Anda sekaligus mendongkrak jenis sertifikat tersebut dari HGB menjadi SHM. Mumpung Anda tak lagi dibebani angsuran KPR.
Nah, untuk apa sih HGB mesti didongkrak ke SHM? Dan bagaimana cara mengurus hal itu? Mari kita simak sejumlah poin penjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
1. HGB dan SHM Berbeda Tingkat
Kelas SHM lebih tinggi ketimbang HGB.
HGB memiliki masa berlaku waktu tertentu, misalnya 20 tahun atau 30 tahun. Pasca-habisnya masa berlaku HGB, ya harus diperpanjang—sudah tentu memerlukan biaya.
Berlainan dengan itu, SHM tak disandangi batas waktu. Sekali Anda memeroleh SHM buat rumah Anda, sertifikat itu berlaku selamanya.
Dengan demikian, agar tak direpotkan oleh urusan perpanjangan HGB yang masa berlakunya habis, ada baiknya Anda meng-SHM-kan rumah Anda.
Pun, rumah nan disemati SHM biasanya lebih mudah diagunkan ke bank.
2. Peningkatan HGB ke SHM Bisa via Notaris
Sudah tentu, pengurusan HGB ke SHM itu memakan waktu dan tenaga. Di sini, agar tak repot, Anda bisa menggunakan jasa notaris. Biaya jasa notaris untuk hal tersebut berkisar Rp1 juta sampai Rp3 juta.
Pun, bila punya waktu, proses tersebut bisa pula Anda lakukan sendiri.
3. Bagaimana Proses Pengurusan HGB Menjadi SHM?
Secara ringkas dan sederhana, kalau Anda ingin mengurus sendiri, alur proses tersebut adalah sebagai berikut:
a. Mendatangi Kantor Pertanahan Setempat
Anda mesti mesti mengajukan surat permohonan kepada kepala kantor pertanahan tersebut.
Selanjutnya, Anda mesti melengkapi sejumlah dokumen sebagai berikut: AJB (Akta Jual Beli) yang sudah disahkan notaris; surat keterangan dari kelurahan bahwa rumah/tanah tidak dalam sengketa; surat dari kecamatan setempat tentang peruntukan bangunan ataupun surat ukur; salinan KTP (Kartu Tanda Penduduk); salinan Kartu Keluarga; salinan PBB (pajak bumi dan bangunan) terakhir; surat pernyataan tidak memiliki tanah lebih dari lima bidang dan luasnya kurang dari 5.000 m2.
Beberapa dokumen tersebut sudah tentu membuat Anda mondar-mandir ke kantor kelurahan ataupun kecamatan—hal yang tak terjadi bila Anda menggunakan jasa notaris.
b. Menunggu Pengumuman dari Kantor Pertanahan
Usai Anda menyerahkan dokumen-dokumen tersebut, pihak kantor pertanahan ataupun kecamatan akan membuat pengumuman perihal permohonan Anda. Bila dalam dua bulan tiada pihak yang mengajukan keberatan, maka SHM akan diterbitkan oleh kantor pertanahan.
c. Membayar Biaya Peningkatan HGB Menjadi SHM
Besar biaya ini tergantung harga NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) dan luas tanah. Adapun formula besar biaya tersebut sebagai berikut: 2% x (NJOP Tanah – 60 Juta)
Sekadar gambaran, untuk tanah seluas 100 m2 dengan NJOP sebesar Rp1 juta per m2, Anda mesti membayar Rp800.000.
Selamat mendongkrak kelas sertifikat rumah Anda.
Labels:
Meningkatkan Sertifikat Rumah
Pajak Transaksi Rumah Sekunder
Andaikanlah bahwa kini Anda berencana membeli rumah di Jakarta. Karena punya cukup dana, Anda bermaksud membeli tunai, bukan menggunakan kredit pemilikan rumah atawa KPR keluaran bank.
Lantas, karena ingin rumah tersebut ada di kawasan yang sudah ramai, juga tak terlalu jauh dari pusat kota, Anda mencari perorangan yang menjual rumah sekunder via kantor agen properti—pengembang sudah tentu tak memasarkan rumah sekunder.
Ketemu. Seorang agen properti mendapatkan rumah di Jakarta Selatan seharga lebih kurang Rp2 miliar untuk Anda. Rumah tersebut berluas kaveling 500-an m2, dan berluas bangunan 400 m2.
Kepada sang agen, Anda memang tak perlu memberikan fee karena yang menanggung biaya tersebut ya pihak penjual. Namun, Anda mesti menyiapkan dana untuk membayar sejumlah pajak kepada negara.
Apa saja pajak tersebut? Mari kita simak bersama.
1. BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan)
BPHTB merupakan pajak yang disematkan pemerintah untuk perolehan hak atas tanah dan bangunan.
BPHTB tidak dikenakan bila nilai transaksi properti tak melebihi Rp60 juta. Karena rumah yang Anda beli berharga jauh melebihi Rp60 juta, sudah tentu BPHTB mesti dibayar.
Adapun rumus menghitung besar BPHTB sebagai berikut:
(Harga jual hunian - Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak) x 5%
Untuk wilayah Jakarta, besar Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak adalah Rp60 juta.
Alhasil, besar BPHTB rumah Anda adalah:
(Rp2 Miliar – Rp60 Juta) x 5% = Rp9.700.000
2. BBN (Bea Balik Nama)
Sudah tentu, SHM (Sertifikat Hak Milik) rumah tersebut mesti dialihkan menjadi atas nama Anda. Adapun nilai BBN tersebut, secara sederhana dan rata-rata, berkisar 2% dari nilai transaksi.
Alhasil, untuk nilai transaksi rumah Anda tersebut, penentuan nilai BBN yang mesti dibayar sebagai berikut:
Rp2 miliar x 2% = Rp40 juta.
Itulah pajak-pajak yang mesti Anda tanggung sebagai pembeli rumah sekunder.
Ah, ya, sekadar informasi tambahan, khusus buat pihak penjual rumah tersebut, selain membayar fee kepada agen properti yang besarnya sekitar 2%, ia mesti membayar PPh (Pajak Penghasilan) ke negara. Nah, besar pajak tersebut 5% dari nilai transaksi.
Selamat membayar pajak.
Lantas, karena ingin rumah tersebut ada di kawasan yang sudah ramai, juga tak terlalu jauh dari pusat kota, Anda mencari perorangan yang menjual rumah sekunder via kantor agen properti—pengembang sudah tentu tak memasarkan rumah sekunder.
Ketemu. Seorang agen properti mendapatkan rumah di Jakarta Selatan seharga lebih kurang Rp2 miliar untuk Anda. Rumah tersebut berluas kaveling 500-an m2, dan berluas bangunan 400 m2.
Kepada sang agen, Anda memang tak perlu memberikan fee karena yang menanggung biaya tersebut ya pihak penjual. Namun, Anda mesti menyiapkan dana untuk membayar sejumlah pajak kepada negara.
Apa saja pajak tersebut? Mari kita simak bersama.
1. BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan)
BPHTB merupakan pajak yang disematkan pemerintah untuk perolehan hak atas tanah dan bangunan.
BPHTB tidak dikenakan bila nilai transaksi properti tak melebihi Rp60 juta. Karena rumah yang Anda beli berharga jauh melebihi Rp60 juta, sudah tentu BPHTB mesti dibayar.
Adapun rumus menghitung besar BPHTB sebagai berikut:
(Harga jual hunian - Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak) x 5%
Untuk wilayah Jakarta, besar Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak adalah Rp60 juta.
Alhasil, besar BPHTB rumah Anda adalah:
(Rp2 Miliar – Rp60 Juta) x 5% = Rp9.700.000
2. BBN (Bea Balik Nama)
Sudah tentu, SHM (Sertifikat Hak Milik) rumah tersebut mesti dialihkan menjadi atas nama Anda. Adapun nilai BBN tersebut, secara sederhana dan rata-rata, berkisar 2% dari nilai transaksi.
Alhasil, untuk nilai transaksi rumah Anda tersebut, penentuan nilai BBN yang mesti dibayar sebagai berikut:
Rp2 miliar x 2% = Rp40 juta.
Itulah pajak-pajak yang mesti Anda tanggung sebagai pembeli rumah sekunder.
Ah, ya, sekadar informasi tambahan, khusus buat pihak penjual rumah tersebut, selain membayar fee kepada agen properti yang besarnya sekitar 2%, ia mesti membayar PPh (Pajak Penghasilan) ke negara. Nah, besar pajak tersebut 5% dari nilai transaksi.
Selamat membayar pajak.
Labels:
Pajak Transaksi Rumah Sekunder
Pajak KPR
“Wah, lagi-lagi mesti bayar pajak.” Mungkin Anda berkata demikian saat berencana menggaet hunian idaman via KPR (kredit pemilikan rumah). Yah, kurang-lebih begitulah: pembeli rumah via KPR juga mesti bayar pajak ke negara—padahal, sangat mungkin mereka bukan golongan berkantong tebal sehingga meminjam ke bank buat beli rumah.
Nah, kalau kini Anda berencana mengayunkan kaki ke kantor pemasaran pengembang perumahan buat mencari sang hunian idaman, ada baiknya lebih dulu tahu jenis pajak nan kelak mesti dibayar.
Berikut ini sekelumit penjelasan perihal pajak-pajak tersebut.
1. Pajak Pertambahan Nilai (PPn)
Besar pajak ini 10% dari nilai transaksi/properti. Maka, kalau rumah yang dibeli seharga Rp180 juta, Anda disemati pajak pertambahan nilai sebesar Rp18 juta.
Direktur Pusat RealEstat Budi Santoso menyebutkan, yang lazim, untuk rumah non-mewah, pengembang sudah memasukkan komponen pajak tersebut ke dalam harga jual. Alhasil, saat staf pemasaran menyodorkan nilai tertentu harga rumah, itu sudah termasuk komponen pajak tersebut.
Oh, ya, ada batasan tertentu untuk rumah yang dikenai pajak tersebut. Begini, untuk rumah baru dengan harga tertentu, biasanya tak dikenai pajak itu.
Tahun 2008, ada satu regulasi dari menteri keuangan bahwa rumah sederhana sehat dengan maksimal harga jual Rp55 juta, tidak dikenai pajak pertambahan nilai.
2. Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM)
Pajak ini hanya disandangkan ke rumah mewah dengan kualifikasi tertentu. Dan hanya dikenakan bila Anda membeli rumah tersebut dari pengembang—bukan bila dari perorangan.
Nah, besar pajak tersebut cukup signifikan: 20% dari nilai jual.
Yang lazim, pihak pengembang biasanya belum memasukkan pajak tersebut dalam harga jual. Alhasil, bila Anda disodori harga tertentu oleh staf pemasaran rumah mewah, ingatlah bahwa mungkin pajak sebesar 20% tersebut belum termasuk dalam harga tersebut.
Mengomentari hal tersebut, Budi Santoso dari Pusat RealEstat berkata: “Pengembang biasanya ingin agar harga rumah mewah tak terlihat terlalu mahal. Maka, dalam penawaran, PPnBM biasanya tidak dimasukkan.”
3. BPHTB (Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan)
Bila rumah yang Anda beli melalui KPR berharga melebihi Rp60 juta, maka pajak ini harus dibayar. Nilai pajak ini ditentukan oleh harga jual rumah serta besar Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak di lokasi rumah tersebut.
Sekadar contoh, rumah yang hendak dibeli berharga Rp180 juta dan terletak di Jakarta. Sementara, Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak untuk kawasan tersebut adalah Rp60 juta.
Maka, besar pajak tersebut adalah sebagai berikut:
(Rp180 juta – Rp60 Juta) x 5% = Rp6 juta
4. BBN (Bea Balik Nama)
Sudah tentu, SHM (Sertifikat Hak Milik) rumah tersebut mesti dialihkan menjadi atas nama Anda. Adapun nilai BBN tersebut, secara sederhana dan rata-rata, berkisar 2% dari nilai transaksi.
Alhasil, untuk nilai transaksi rumah senilai Rp180 juta tersebut, penentuan nilai BBN yang mesti dibayar sebagai berikut:
Rp180 Juta x 2% = Rp3,6 Juta
Selamat membayar pajak.
Nah, kalau kini Anda berencana mengayunkan kaki ke kantor pemasaran pengembang perumahan buat mencari sang hunian idaman, ada baiknya lebih dulu tahu jenis pajak nan kelak mesti dibayar.
Berikut ini sekelumit penjelasan perihal pajak-pajak tersebut.
1. Pajak Pertambahan Nilai (PPn)
Besar pajak ini 10% dari nilai transaksi/properti. Maka, kalau rumah yang dibeli seharga Rp180 juta, Anda disemati pajak pertambahan nilai sebesar Rp18 juta.
Direktur Pusat RealEstat Budi Santoso menyebutkan, yang lazim, untuk rumah non-mewah, pengembang sudah memasukkan komponen pajak tersebut ke dalam harga jual. Alhasil, saat staf pemasaran menyodorkan nilai tertentu harga rumah, itu sudah termasuk komponen pajak tersebut.
Oh, ya, ada batasan tertentu untuk rumah yang dikenai pajak tersebut. Begini, untuk rumah baru dengan harga tertentu, biasanya tak dikenai pajak itu.
Tahun 2008, ada satu regulasi dari menteri keuangan bahwa rumah sederhana sehat dengan maksimal harga jual Rp55 juta, tidak dikenai pajak pertambahan nilai.
2. Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM)
Pajak ini hanya disandangkan ke rumah mewah dengan kualifikasi tertentu. Dan hanya dikenakan bila Anda membeli rumah tersebut dari pengembang—bukan bila dari perorangan.
Nah, besar pajak tersebut cukup signifikan: 20% dari nilai jual.
Yang lazim, pihak pengembang biasanya belum memasukkan pajak tersebut dalam harga jual. Alhasil, bila Anda disodori harga tertentu oleh staf pemasaran rumah mewah, ingatlah bahwa mungkin pajak sebesar 20% tersebut belum termasuk dalam harga tersebut.
Mengomentari hal tersebut, Budi Santoso dari Pusat RealEstat berkata: “Pengembang biasanya ingin agar harga rumah mewah tak terlihat terlalu mahal. Maka, dalam penawaran, PPnBM biasanya tidak dimasukkan.”
3. BPHTB (Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan)
Bila rumah yang Anda beli melalui KPR berharga melebihi Rp60 juta, maka pajak ini harus dibayar. Nilai pajak ini ditentukan oleh harga jual rumah serta besar Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak di lokasi rumah tersebut.
Sekadar contoh, rumah yang hendak dibeli berharga Rp180 juta dan terletak di Jakarta. Sementara, Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak untuk kawasan tersebut adalah Rp60 juta.
Maka, besar pajak tersebut adalah sebagai berikut:
(Rp180 juta – Rp60 Juta) x 5% = Rp6 juta
4. BBN (Bea Balik Nama)
Sudah tentu, SHM (Sertifikat Hak Milik) rumah tersebut mesti dialihkan menjadi atas nama Anda. Adapun nilai BBN tersebut, secara sederhana dan rata-rata, berkisar 2% dari nilai transaksi.
Alhasil, untuk nilai transaksi rumah senilai Rp180 juta tersebut, penentuan nilai BBN yang mesti dibayar sebagai berikut:
Rp180 Juta x 2% = Rp3,6 Juta
Selamat membayar pajak.
Labels:
Pajak KPR
Subscribe to:
Posts (Atom)