Keuntungan Beli Rumah Sekunder

Di benak orang banyak, membeli rumah berarti membidik rumah primer (baru) yang dijual oleh pengembang. Namun asumsi itu tak selamanya tepat. Begini, bisa saja Anda ataupun orang lain membeli rumah sekunder yang dipasarkan oleh agen properti.


Mungkin kita semua berpikir: apa sih untungnya membeli rumah sekunder? Bukankah lebih enak menempati rumah yang masih baru dan belum pernah dihuni orang lain?


Ada, kok, keuntungan membeli rumah sekunder. Mari kita simak bersama.

1. Rumah sekunder sering terletak di daerah yang sudah hidup, sudah ramai oleh aktivitas. Berlainan dengan itu, rumah primer sering ada di lokasi yang belum ramai; bisa saja, kiri-kanan rumah primer berupa lahan kosong.

2. Mencari rumah sekunder di daerah pusat bisnis/pusat kota, jauh lebih mudah. Ini berlaku khususnya untuk landed house (rumah tinggal). Hal ini tak janggal karena lahan kosong di tengah kota sudah jarang ada. Kalau tetap ingin mencari hunian primer di pusat kota, ya paling-paling bisa melirik unit apartemen, bukan rumah tinggal.

3. Pilihan harga rumah sekunder pun bervariasi. Ada yang ratusan juta Rupiah sampai miliaran Rupiah. Dalam hal variasi harga, rumah sekunder pun tak beda dengan rumah primer.

Oh ya, sekadar catatan, untuk pusat kota, rumah sekunder berharga ratusan juta Rupiah biasanya terletak di jalan kecil/perkampungan di satu kawasan.

4. Dari aspek legal, rumah sekunder lebih menguntungkan. Ya, begitulah, surat-surat kepemilikan rumah sekunder seperti SHM (Sertifikat Hak Milik) ataupun HGB (Hak Guna Bangunan) biasanya sudah lengkap; pembeli tinggal membalik nama surat-surat tersebut.



Berlainan dengan itu, untuk rumah primer, bisa saja surat-surat seperti HGB belum dipecah oleh sang pengembang, masih berupa sertifikat induk atas nama pengembang. Proses pemecahan tersebut ke masing-masing pemilik rumah tentu memakan waktu.

5. Fasilitas umum yang bisa dimanfaatkan penghuni rumah sekunder jauh lebih banyak. Khususnya kalau rumah tersebut terletak di pusat kota. Bila Anda membeli rumah primer, bisa saja fasilitas tersebut (pusat belanja, sekolah, dan lain-lain) masih dalam tahap pengembangan.

6. Selain di pusat bisnis/kota, rumah sekunder pun bisa dicari di kawasan pinggir kota tapi berkembang pesat. Anda benar: di kawasan real estat di pinggir kota yang belum selesai digarap pengembang, rumah sekunder pun bisa didapat. Sudah tentu, ketimbang yang di pusat kota, harga di lokasi pinggir tersebut bisa lebih murah.

Untuk Jakarta, contoh kawasan pinggir yang punya pasar rumah sekunder ramai adalah Summarecon Serpong, Lippo Karawaci, Bintaro Jaya, dan lain-lain.

Begitulah keuntungan yang bisa dipetik dengan membeli rumah sekunder. Ah, ya, agar pilihan nan tersaji lebih banyak dan tepat, tiada salahnya menggunakan jasa agen properti. Untuk itu, bisa pula melalui situs internet terkemuka pencari rumah.

No comments:

Post a Comment